11

469 57 5
                                    

"Tidak, Hyung! Misimu Belum Selesai!" pekik dohyun dengan tangan yang menggenggam pisau.

Hoseok mengernyit bingung dengan ucapan dohyun, kemudian menghampirinya. Sementara seokjin menghampiri dan berdiri di samping yeonjun.

"Apa maksudmu belum selesai, hyun?" Tanya hoseok setelah berdiri di depan dohyun. " Aku sudah selesai dengan dendamku, jadi aku berikan semua milikku untukmu sebagai balas budiku padamu" lanjutnya.

Hoseok menepuk bahu dohyun."  Maaf karena kau harus melihat semua pembunuhan ini" Tuturnya merasa bersalah.

Dohyun menggeleng. " Aku tidak akan mengambil yang bukan milikku,  hyung. Untuk misimu, tidak akan selesai sebelum kau juga membunuhku" katanya yang membuat hoseok menatapnya tidak suka.

"Membunuhmu? Aku tidak akan melakukannya. Jadi jangan"

"Kau harus melakukannya, hyung! Kau memang membunuh ayah dan ibuku, tapi itu hanya untuk Samcheon dan Imo saja. Lalu, bagaimana dengan haein hyung? Kau tidak ingin membalaskan dendamnya juga?" Sahut dohyun memotong ucapan hoseok.

"Haein hyung tidak ada hubungannya denganmu. Ayah mu yang membunuhnya, bukan kau. Jadi aku tidak akan menyakitimu" jawab hoseok tegas.

"Kau masih ingat bagaimana ayahku menusuk haein hyung dengan brutal? Mungkin ayahku tetap menusuknya walaupun dia sudah tak lagi bernyawa" ucapan dohyun membuat air mata hoseok jatuh begitu saja.

Hoseok memejam dan teringat kembali bagaimana kakaknya yang sedang tidur langsung di tusuk di perutnya. Saat itu hoseok melihat sendiri bagaimana doohan terus menusuk kakaknya yang sudah tak lagi bergerak.

"Kau membunuh ayah dan ibuku seperti mereka membunuh ayah dan ibumu, hyung. Maka bunuhlah aku seperti"

"Aku tidak akan melakukannya! yang membunuh haein hyung itu ayahmu, bukan kau. jadi aku tidak akan membunuhmu!" Sahut hoseok tanpa menunggu kelanjutan ucapannya dohyun.

"Kau harus tetap melakukannya, hyung. Kalau tidak misimu tidak akan selesai" Dohyun tetap kekeh minta hoseok membunuhnya.

"Tusuk saja perutku seperti ayahku menusuk haein hyung!" Titahnya dan menggenggamkan pisau ke tangan hoseok.

"Sudah Ku Bilang Aku Tidak Akan Melakukannya!" pekik hoseok dan melempar pisau itu ke sembarang arah

Seokjin dan yeonjun hanya menjadi penonton tanpa ikut campur sedikitpun. Mereka tidak menyangka kalau dohyun malah minta dibunuh agar hoseok dapat menyelesaikan misinya.

"Kalau tidak membunuhku sekarang, suatu saat aku yang akan membunuhnu, hyung. Kau pikir hatiku tidak sakit melihat orang tuaku di bunuh seperti itu? Tapi aku sadar kalau mereka salah dan harus mendapat hukuman.

"Kau tidak mau membunuhku karena aku sudah menyelamatkanmu, kan? Karena aku, ayahku tidak membunuhmu. Karena menyelamatkanmu, punggungku terluka karena terkena tusukan pisau ayahku. Benar,kan?" Tanya dohyun dan hoseok hanya mengangguk.

"Aku memang melindungimu karena aku menyayangimu, hyung. Tapi sebenarnya akulah penyebab keserakahan mereka untuk menguasai harta keluargamu.

"Apa yang sudah mereka rampas akan di berikan padaku nantinya. Jadi jangan berpikir kalau aku tidak salah, hyung. Lakukanlah, selesaikan misimu, hoseok hyung!" Titah dohyun, tetapi hoseok hanya menunduk dan kembali mengingat bagaimana keluarganya di habisi. Teriakan ibu, ayah, kematian kakaknya yang tak di beri kesempatan melawan sedikitpun kembali teringat jelas.

"Tolong bebaskan aku dari rasa bersalah yang menyiksaku selama ini, hyung" Mohon dohyun.

Hoseok mengangkat kepalanya dan memperhatikan dohyun dengan mata berkaca-kaca.

ReVeNgE  ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang