tw // cheating
sore itu kamu menemuiku di bibir pantai. kemejamu lusuh, ada noda sewarna merlot di lehermu; kamu tidak sempat menutupinya. ujung bibirmu lebih merah, sisa cat bibir tertinggal di sana.
kamu tersenyum saat jiwa kita bertemu, lewat pasang jendela kecil yang disebut netra. aku balas dengan manis, dan kamu raih jemariku; kamu tidak sempat melepas cincin.
kita duduk di hamparan pasir, kaki kita terkena air yang asin. kamu memainkan gitarmu, dan kita bernyanyi tentang percintaan remaja yang mudah, jauh berbeda dari kisah kita.
kita disaksikan ombak, dan angin. barangkali angin tidak sengaja menyenggol bau parfum dari bajumu. dan aku mendadak benci, karena teringat fakta.
bukan kita yang salah, tapi semesta yang bajingan. aku harap suatu hari istrimu meninggalkanmu, dan aku jadi satu-satunya.
15/2/21
