Suasana cafe hari cukup ramai. Cukup susah mencari tempat duduk diakhir minggu seperti ini.
"issh.." Mataku tertuju pada sosok yang duduk membelakangiku sekarang. Tangannya sibuk mengutak atik sebuah lego. Sesekali terdengar suara gerutuanmya yang menurutku sangat menggemaskan.
"Ah.. Aku menyerah" Aku tersenyum mendengarnya. Langkah kakiku berjalan mendekati sosok itu.
"Begini.." Tanganku bermain lincah membentuk sebuah robot dari lego yang dipegangnya
"Selesai.." Aku tertegun sesaat, menyadari posisi Kami yang terbilang cukup dekat. Aku memeluknya dari belakang hanya untuk menyelesaikan lego yang dipegangnya
"Maafkan Aku" Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal
"Aku sangat gemas saat Kau bilang akan menyerah pada lego itu. Jadi, Aku secara spontan memelukmu dan menyelesaikan-"
"STOP" Dia berdiri dan menghentikan ucapanku. Aku mengernyitkan alisku bingung
"Eumm.. Maksudku.. Itu.." Ekspresi wajah gugupnya sangat imut
"Kita pernah bertemu kan?"
"Eoh? Aah.. Iya.. Depan cafe" Dia tersenyum malu"Sendiri?"
"Eum.. Aku sendiri""Cafe terlalu ramai. Aku tidak mendapatkan tempat duduk. Bolehkan Aku duduk -"
"Tentu.." Jawabnya cepat tanpa menungguku menyelesaikan ucapan "Eoh.. Maaf.. Maksudku Kau bisa duduk bersamaku" Kyungsoo tersenyum kikuk
o.o
Tak terasa obrolan Kami sudah berjalan hampir satu jam. Pengunjung dalam cafe sudah mulai meninggalkan mejanya satu persatu dan digantikan dengan pengunjung lain yang hanya sekedar ingin menikmati kopi atau bercengkrama bersama kerabat.
Mulai dari perkenalan nama, Kyungsoo sangat bersemangat menceritakan tentang dirinya. Matanya yang berbinar seolah berbicara mengekspresikan kata demi kata yang keluar dari mulutnya. Wajahnya yang cantik, selalu membuat mimik wajah yang unik setiap kali cerita itu mengalir dari bibirnya.
"Jongin.. Apa Kau percaya dengan mimpi?" Aku mengerutkan kening bingung mencerna apa yang Kyungsoo ucapkan.
"Jika ada sosok yang terus datang dalam mimpimu selama berhari-hari tetapi Kau tidak mengenal sosok itu sebelumnya, apakah menandakan sesuatu?" Dia melanjutkan ucapannya
"Takdir.. Mungkin" Aku mengedikkan bahu
"Percaya dengan adanya takdir?"
"Tentu.. Karena Tuhan sudah menentukannya" Kyungsoo mendadak terdiam. Dia menundukkan kepalanya dan memainkan cangkir kedua cappucinonya
"Ada masalah?"
"Itu.." Kyungsoo terdiam, ragu akan mengatakan sesuatu"Katakan saja"
"hah" Dia menghela nafasnya"Mimpi akan sosok itu selalu menggangguku beberapa hari ini. Aku selalu bertemu dengannya setiap malam didalam mimpi. Wajahnya terlihat sangat jelas. Tapi.. Aku sama sekali tidak mengenalnya"
"Sudah menemukannya?"
"Sudah" Kyungsoo mengambil cangkir cappucino diatas meja. Menyesapnya lama.
"Oiya? Waah.. Hebat.. Siapa? Orang terdekatmu? Atau -"
"Kau.." Kyungsoo memotong ucapanku cepat. Dia mengangkat cangkirnya, kembali menyesap cappucino itu. Matanya menatapku, seolah mencari sebuah reaksi yang akan ku berikan.
Dia membuang nafas sembari meletakkan cangkir itu diatas meja. Jemarinya tak henti memainkan cangkir itu "Maafkan Aku, Anggap saja Aku hanya bicara omong kosong"
Aku menarik tangannya diatas meja, agar jarak Kami semakin dekat. Aku berdiri mencondongkan badan lebih dekat padanya. Mengangkat dagunya dan mengagumi wajah cantiknya
"Aku tidak akan menolak jika Tuhan memberikan takdir untuk memilikimu" Matanya membulat lucu. Aku memagut bibirnya sepersekian detik
"Jadi?" Matanya menantangku untuk memberikan sebuah jawaban setelah Aku melepaskan ciuman itu
o.o
(15.02.21).(19.04)
HAPPY VALENTINE DAY
KAISOO
😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM
RomanceTentang Do Kyungsoo yang bermimpi bertemu seseorang dalam hidupnya.. Akankah mimpinya akan menkadi sebuah takdir baginya? Cast : Do Kyungsoo Kim Jongin