Bosan?

151 24 5
                                    

Karena bosan adalah alasan utama nya untuk pergi,

Lalu meninggalkan luka yang membekas di hati.

Selesai ujian dihabiskan Lini untuk berkumpul dengan teman-temannya. Sekedar bercerita-cerita dan membahas soal ulangan yang tadi mereka kerjakan. Teman-teman Lini sebenarnya menyadari perbedaan sikap Lini hari ini, tapi teman-temannya menahan untuk bertanya, karena tadi masih ulangan, dan sekarang waktunya.

"lo kenapa si Lin?daritadi pagi Cuma diem aja"

"Adit" Jawab Lana singkat

"Berantem lagi? Really? Why?" tanya salah satu teman

"dia berubah,gue ngerasa banget,tapi gue gak tau apa yang bikin dia berubah" jawab Lana yang berusaha menahan tangisnya.

"kenapa lo mikirnya begitu?udah diomongin belum sama Adit?"

"Insting cewe tuh kuat nis. Udah, dan Adit bilang ini Cuma perasaan aku aja" tangis yang sedari tadi Lana tahan pecah juga akhirnya, ia sudah tidak kuat menahan nya sendiri. Dan tanpa Lini sadari ada seseorang diujung yang memperhatikan nya sedari tadi, berusaha menebak apa yang terjadi dengan Lini sekarang.


Semakin lama Lini merasa hubungannya dengan Adit semakin merenggang, komunikasi pun sudah tidak lancar, mulai banyak kebohongan-kebohongan kecil yang Adit lakukan, puncak nya adalah tadi malam, Adit mengatakan bahwa ia mulai jenuh dengan hubungan ini. Jarak jauh, pertengkaran, terlebih lagi sifat Lini yang memang sedikit manja dan terlalu sering menuntut. Lini lantas tidak percaya begitu saja, bagaimana bisa hanya dalam waktu kurang dari 1 bulan merubah semuanya yang sudah diciptakan selama 5 tahun, bagaimana bisa Adit dengan mudahnya mengakhiri hubungan mereka begitu saja?.

Emosi Lini meledak, ia tidak lagi bisa mengontrol dirinya lagi, ia keluarkan seluruh isi hatinya, semua yang ingin ia ungkapkan kepada Adit namun tidak sempat, Lini keluarkan pada malam itu. Hingga akhirnya satu kalimat yang sebisa mungkin Lini dan Adit hindari keluar dari mulut Adit, ya putus. Bahkan terdengar tidak ada keraguan dan penyesalan saat Adit mengucapkan itu semua. Bagaimana bisa?

Dalam sekejap semuanya hancur. Hidup Lini, pandangan nya kosong. Benteng yang ia bangun ternyata tidak cukup kuat. Hatinya hancur hanya karena satu kalimat tersebut. Pada malam itu, Lini hanya berharap bahwa apa yang sedang terjadi hanyalah sebuah mimpi, berkali-kali Lini memastikan ini semua memang hanyalah sebuah mimpi dan tidak benar-benar terjadi, namun nyatanya semua memang sudah terjadi, dan ini bukan mimpi. Ternyata hanya Lini yang tidak bisa menerima kenyataan ini.

Dihari-hari selanjutnya, tidak ada Lini yang ceria, heboh, jahil, saat ini hanya ada hanya Lini yang menyedihkan, yang pandangan nya  kosong setiap hari, tidak ada yang tahu apa yang sedang Lini fikirkan.


-------

"Pagi" sapa Nuca

"Hmmm" sahut Lini malas.

Seharian, kerjaan Lini hanya murung dikelas, tidak bersuara, tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya, sama sekali bukan Lini yang seperti biasanya. Teman-teman nya pun tidak tahu harus apa, mereka hanya berusaha membuat Lini tenang, sesekali memeluk Lini untuk menghilangkan rasa sedih nya. Lini sangat terpuruk atas perpisahan nya dengan Adit, sedangkan Adit, ia terlihat baik-baik saja disana, seperti tidak ada penyesalan dalam dirinya. bahkan sepertinya ia lebih menikmati hidup saat ini.

---------

Aku akan mencoba percaya sekali lagi

Pada akhir cerita bahagia

Akan kucoba melepaskan luka masa lalu

Kemudian menjemput tanganmu

Dan mengarungi masa depan bersamamu


Waktu pulang sekolah tiba, kalau dulu Lini akan menunggu dijemput oleh Adit di dalam gerbang sekolah, sekarang tidak akan ada yang memperlakukan nya seperti itu. Hari ini mendung, sama seperti suasana hati Lini. Jam menunjukan pukul 5 sore, sudah 2 jam setelah sekolah dipulangkan, sampai saat ini Lana masih menunggu bunda nya untuk menjemputnya, Lini lupa kalau ia tidak memiliki pulsa ataupun internet untuk menghubungi bundanya. Tanpa sadar Lana malah hanyut dalam pikiran nya yang membawa nya kepada perasaan sedih, lagi dan lagi. hingga suara laki-laki yang cukup mengganggu membuyarkan lamunan Lini.

"Belum pulang?" tanya Nuca, ya laki-laki itu Nuca, tampaknya ia baru saja selesai dari latihan futsal

"Belum, nunggu bunda jemput" jawab Lini

"Bareng saya aja mau?, sekolah udah sepi, ga baik anak perempuan sore-sore gini belum dirumah"

"Gak usah, mungkin sebentar lagi bunda bakal dateng"

"Yaudah kalau gitu saya temani ya, biar kamu gak sendirian" jawab Nuca, padahal disekolah masih ada beberapa guru yang belum pulang karena belum selesai memasukan nilai tugas, dan juga satpam yang berada 100 meter di depan Lini.

"gue boleh pinjam handphone lo?" tanya Lini

"buat apa?"tanya Nuca

"mau telfon bunda, gue lupa gak punya pulsa"

"oh,ini" jawab Nuca sambil memberikan handphone nya kepada Lini.

"gak ada jawaban" kata Lini lalu mengembalikan handphone Reno.

"yaudah, kalau 10 menit belum datang juga, saya antar aja ya, kasihan kamu nya udah nunggu lama lagian juga sekolah ini udah sepi banget" Lini tidak menunjukan respon apapun, Nuca pun hanya bisa menghela nafas.

"sebenarnya dia kenapa si?" Batin Nuca.


10 menit berlalu tidak ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa bunda Lini akan datang, sesuai kesepakatan awal, akhirnya Nuca mengantarkan Lini pulang, Lini mau tidak mau menerima ajakan Nuca karena sekolah semakin lama semakin sepi.

Di sepanjang jalan pun Lini dan Nuca sibuk dengan pikiran masing-masing. Tidak ada percakapan yang terjadi, hanya suara angin dan knalpot motor Nuca yang menemani perjalanan pulang mereka. Sebenarnya Nuca ingin sekali bertanya perihal Lini yang akhir-akhir ini terlihat lebih murung dan lebih tertutup, tapi Nuca mengurungkan niatnya, setelah dipikir kurang sopan apabila ia menanyakan sesuatu yang bukan urusan nya.


Mungkin bisa dengan obrolan singkat dahulu, batin Nuca.


------------------------

HAIIII EVERYONE!!!! akhirnya setelah sekian abad gue kembali membawa cerita ini hehehe, maaf bgt baru bisa lanjut sekarang karena satu dan lain hal dan gue juga lagi sibuk-sibuk nya kuliah dan kepanitiaan jadi baru ada waktu sekarang.

semoga kalian blm lupa sama cerita ini yaa xixixix

jangan lupa vote, komen yaaa, love u :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seharusnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang