Sept - Kelabu

18 4 0
                                    

👦🏻: "Kenapa kau tak menghentikanku?"

👩🏻: "Kau bukan laki-laki yang bisa kuhentikan"

👦🏻: "Padahal aku menunggumu, kupikir kau akan menghentikanku, dan menyuruhku berpikir lagi"

👦🏻: "Namun, kau tak datang meskipun aku menunggumu."

👦🏻: "Aku tak berharap apa-apa jika itu orang lain. Namun, karena itu dirimu, aku begitu marah, jengkel...., dan sedih"

👦🏻: "Tahukah kamu istimewa bagiku? Saat berkata aku merindukan ibuku, wanita lain biasanya akan berkata "semangatlah! Aku paham perasaanmu, atau akupun pasti begitu", Namun kau berbeda. "Temuilah aku jika kau meridukan ibumu" hanya kau yang berkata begitu.."

👦🏻: "Kau memang tak memghiburku, tetapi kau membiarkanku bercerita tentang ibuku. Karena itu aku juga...ingin menjadi orang seperti itu bagimu"

👦🏻: "Apa kamu menyukai dia?"

👩🏻: "Tidak"

👦🏻: "Ini kali pertamamu bilang tidak"

👩🏻: "Meski dia memang laki-laki, kau tetap yang tertampan dan terseksi bagiku"

👩🏻: "Maaf, aku terlambat mengatakannya"

👦🏻: "Kenapa baru berkata begitu sekarang?"

👩🏻: "Ketika kamu mengatakan ingin berpisah dariku, aku tak bisa menghentikanmu. Ketika kamu selalu bertanya apakah aku menyukai sahabat pria ku, kupikir waktu itu kau hanya mencari alasan untuk putus, kupikir waktu itu kau tak mencintaiku lagi. Jadi, ingin berpisah dariku."

👩🏻: "Meski singkat, cintamu selalu menggebu-gebu. Kau selalu tulus"

👩🏻: "Meski singkat, aku tak bisa mengalihkan pikiranku tentang kamu " apa kamu sudah makan, sudah mandi, sudah solat, sudah tidur, dan apa kamu sudah bahagia"

👩🏻: "Meski aku mencintaimu, aku tak boleh menghentikanmu jika kamu ingin pergi dariku..."

👦🏻: "Maaf, aku meragukanmu"

👩🏻: " ..."

                                  ●●●

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Few ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang