Kiara's | 1.8

228K 12.8K 2.2K
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Arga memperhatikan wajah lelah Kiara kemudian kembali mengusap puncak kepala perempuan itu lembut. Pesawat sudah landing hampir sejak lima belas menit yang lalu dan Arga masih tidak ingin beranjak dari tempatnya. Ia terlalu sibuk menggagumi wajah Kiara yang masih—bahkan bertambah cantik sekarang.

Sama dengan Arga yang tidak beranjak dan Kiara yang masih asik dengan dunia mimpinya. Jonathan, Faye, dan juga Marlo juga masih sama-sama diam di tempat masing-masing. Juga awak cabin pesawat yang tidak ia biarkan membangunkan Kiara.

"Ra, kita udah landing." bisik Arga menekan-nekan pipi Kiara dengan telunjuknya, tidak lagi ingin mencubitnya seperti waktu itu.

"Ra,"

"Nghhh.." Kiara melenguh pelan dengan tangannya yang bergerak mengucek matanya, dan dengan cepat pula langsung di tahan oleh pria di sampingnya.

"Jangan di gituin, ntar malah jadi merah, sayang." ucap Arga lembut sambil merapihkan helaian rambut Kiara.

Lalu keduanya berjalan keluar dari dalam pesawat pribadi Stevano itu yang langsung di ikuti oleh sekretaris dan juga asisten pribadinya.

"Sampe mansion langsung istirahat ya." ucap Arga mengusap puncak kepala Kiara lembut sebelum mendaratkan kecupan singkat disana. Udara malam di landasan udara dan angin kencangnya bukan perpaduan yang bagus untuk di nikmati.

Kiara mengangguk kemudian melirik ke arah bawahan Arga yang masih berada di landasan udara Stevano itu. Ada Jonathan, dan juga asisten pribadi Arga yang bernama Faye itu. "Kamu bisa anter aku balik?" tanya Kiara yang kini sudah menatap Arga.

Pria itu mengerutkan dahinya kemudian melirik Marlo yang sudah berdiri di dekat supir pribadi yang sudah tiba untuk menjemput Kiara. "Terus supir kamu?"

"Bisa atau gak?" ulang Kiara lagi, wajah perempuan itu sudah mulai tidak bersahabat sekarang.

Cup.

"Bisa, sayang." ucap Arga setelah mengecup pelipis Kiara.

Pria itu berjalan ke arah supir pribadinya, menagih kunci mobil kemudian mendekati Jonathan dan Faye. "Saya balik duluan." ucapnya kemudian berjalan mendekati Kiara yang sejak tadi menatap setiap gerakan langkahnya dengan tatapan datar.

"Kamu gak nyaman sama supir kamu?" tanya Arga melirik Kiara yang sudah memasang seatbeltnya dengan baik, kemudian mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan yang terasa sepi karena sudah tengah malam.

Kiara meliriknya sekilas kemudian menggeleng. "Biasa aja. Dia udah jadi supir aku dari SMA." jawab Kiara kembali menatap ke arah depan.

"Terus kenapa? gak nyaman sama mobilnya?"

Kiara menghembuskan nafas panjang ketika pertanyaan Arga kembali terasa memancing amarahnya. "Aku gak mau bahas itu." ucapnya datar.

Arga mengulurkan tangannya kembali mengusap puncak kepala Kiara lembut. "Kamu istirahat aja." ucapnya yang tidak mendapatkan respon apapun dari perempuan di sebelahnya, tapi Kiara langsung melakukannya begitu saja.

Kiara's [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang