──Awal bagaimana, kita bertemu.
.*⸙.*ૢ.
──
"Halo!"
Di pagi yang cerah, secerah senyumnya Reki. Kamu baru saja mengajak berkenalan dengan salah satu tetangga barumu.
/ya, benar sekali kamu baru saja pindahan rumah./
seperti hal yang biasa dilakukan para tetangga baru, kamu mencoba untuk berkenal dengan salah satu anak tetangga yang menurut kamu umurnya lebih muda darimu.
"Perkenalkan namaku, (Full Name). Aku adalah tetangga barumu, jadi salam kenal" kamu langsung mengulurkan tangan sebagai salam perkenalan. Sedangkan anak lelaki itu hanya memandang tanganmu yang terulur.
"Apa kau tidak ingin berkenal dengan ku?" tanyamu
"Chinen Miya, salam kenal" ujarnya singkat.
"EEEHHHH! Hanya itu saja?!" Kamu langsung menatap anak lelaki itu terkejut.
"Memangnya harus bagaimana? salto?"
"Ti-tidak juga sih"
"huft, Kalau kau menjegatku hanya untuk ini saja, lebih baik kau minggir. Karena aku mau bermain" ucapnya anak itu dan langsung pergi meninggalkan sosok (Name).
"Sombong sekali anak ini, aku doakan semoga tuh orang jatoh dari sketeboardnya" gumam mu sambil menatap kepergian Miya.
baru selangkah meninggalkan tempat kamu berpijak, terdengar suara gaduh dari arah belakangmu. Ketika kamu menoleh kebelakang. Disana terlihat bagaimana seorang Chinen Miya yang sudah terjungkal dari skateboardnya.
Kamu yang melihat itu langsung terbawa terbahak-bahak, ternyata doamu sangat manjur.
Kamu langsung menghampiri Miya dengan tawa yang masih terdengar, Miya yang melihatmu tertawa hanya memandangnya kesal sambil menahan tangisnya.
"Apakah sopan menertawakan seseorang yang terjatuh dari skateboardnya" ujar Miya kesal.
"Gomen, gomen, habisnya lucu sekali melihatmu terjatuh. sini aku bantu" Kamu langsung mengulurkan tanganmu dan Miya dengan terpaksa menerima uluran tanganmu.
"sudah jangan menangis, kau sudah berumur 7 tahun. Masa seperti itu menangis sih" ujarnya dengan nada meledek
"S-si-siapa yang menangis! a-ak-aku ti-tidak menangis!" ucap Miya, padahal kamu tahu betul bagaimana laki-laki ini sedang menahan tangis akibat jatuh dari skeatboardnya.
kamu menghela napas pelan, daripada nanti kalian jadi berdebat. Kamu dengan sigap menggandenga tangan Miya dan membawanya kerumahmu.
"Heh! kau mau membawaku kemana?!" tanya Miya kaget karena dirimu yang tiba-tiba menarik tangannya.
/mau, saya culik kamu dek Miya.
"Obati lukamu lah, kau tak lihat lututmu berdarah?!" tunjuk kamu ke lutut kanan Miya.
Miya langsung melepaskan genggamanmu, -"Kau tiba-tiba menarikku dan meninggalkan skeatboardku begitu saja dijalan??! bagaimana jika nanti ada yang mengambil skeatboardku?!" omelnya
"Yasudah, sana ambil skateboardmu"
"Kaki ku sedang sakit, jadi kau saja yang ambil"
"NANI???!! kau kan hanya berdarah lututnya bukan patah tulang?!!" ucapmu protes, Namun Miya tetap menatapmu dan jangan lupakan puppy eyenya yang membuatmu menghela napas pelan.
Dengan berat hati kamu mengambil skateboard milik Miya dan menggandeng tangannya hingga ke rumahmu.
"Arigato, Slime"
"APA????!! NAMAKU (FULL NAME)!! (NAMEEE)!! BUKAN SLIME!!"
"No, no, no, slime nama yang cocok untukmu"
Note;
Gimana aneh ya?
maap ya, tapi seperti yang aku tonton dari anime dan dari arah pandangku.
Kalo adek Miya itu first impression nya tuh annoying terus agak sombong,
Walaupun wajahnya kawai sampai tak kuasa aku untuk tidak menculiknya.
Jangan, lupa tinggalkan jejak^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend | Chinen Miya
Short Story─ ੈ✩‧₊˚ M. Chinen x Reader ↳ on going! ❝ Bagaimana rasanya Berpacaran dengan Seorang Miya Chinen! ❞ 𝐬𝐨𝐮𝐫𝐜𝐞 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫¡ @/Spriscillart [twitter] 21/02 by husbuwaifeu ☪︎⋆。˚