PROLOG.

95 3 0
                                    

"egggiinnn" .

suara reno yang berteriak kencang, membuat seisi kantin yang sedang khitmat menikmati waktu istirahat mereka tertuju menatap tajam cowok itu ,sedangkan reno yang di tatap tajam hanya bisa menyengir sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf v.

egin mendesah kasar sebelum menoleh dan menjawab panggilan dari cowok itu.lagi lagi seperti ini,egin bahkan selalu berpikir bahwa cowok itu pasti tidak punya malu sama sekali di dalam dirinya.berteriak di kantin sekolah,pada jarak yg egin dan cowok itu cukup dekat untuk di jangkaunya.

"apa?" .

jawab egin tanpa suara serta menatap tajam reno.gadis itu sedang memesan jus alpukat kesukaannya di kantin sekolah saat ini.

"sini coba! " Pinta cowok itu pada egin sambil melambaikan tangannya.

"apasih ren...ck lo yang butuh..." decak egin kesal.

"udah sini bentaran" paksa cowok itu. dengan enggan egin melangkahkan kakinya  menghampiri meja reno yang ada di salah satu bangku kantin.

"sini duduk dulu".pintanya lagi sambil menepuk nepuk bangku yang ada di sampingnya.

egin yang sedang malas untuk  berdebat , langsung mengambil tempat duduk di samping cowok itu lalu meletakkan jus alpukat miliknya di atas meja serta menatap reno dengan jengkel.

"ck..apaan?" tanya egin tak sabaran.

"nonton yuk?gue punya dua tiket lho".tawar reno menatap egin penuh semangat.

"lagi gak mood." jawab egin sambil meminum jus miliknya.

"sekarang kan? tapi nanti malem pasti lo pingin" paksa reno.

"gk usah makasih".ucapnya sambil berdiri hendak meninggalkan cowok itu,namun reno tak tinggal diam dengan santai cowok itu mencekal tangan egin dan membuatnya kembali duduk di sampingnya dengan paksa.

egin menatap reno kesal,sedangkan bocah itu malah menaruh tangannya di  atas meja memangku kepalanya  dan menatap egin dari samping dengan serius.

"ada masalah ya gin?" tanya reno.

"kelihatannya lo bete banget".sambung cowok itu lagi.

"masa sih perasaan biasa aja". ujar egin cuek .

"mau lo apa sih ren? gue sibuk nih kalau gak ada yang penting yaudah".tanya egin mulai kesal.

"mau gue? gue mau lo gin".jawab cowok itu santai sambil meminum es mangganya yang masih tersisa sedikit .lalu menatap egin dengan wajahnya yang menyebalkan bagi gadis itu.jika saja egin tak punya kesabaran, ia pasti sudah melayangkan buku paket sejarah nya pada cowok itu.

"apasih ren,ah..." desah egin sebal dengan gombalan receh dari reno.

"gue cuman mau ajak lo nonton atau,gue traktir lo makan deh tapi ntar malem" tawar reno lagi  tak menyerah untuk mendapatkan waktu dari gadis itu.

"gue pikir pikir dulu deh".tidak ingin terlalu mengecewakan akhirnya egin memberi harapan.

"kalau gitu gue jemput lo entar malem"

"main jemput jemput gue aja,gue belum bilang setuju tuh" protes egin pada reno.

"kok jawabannya tambah gak pasti gitu sih?". ucap reno kecewa.

"kan gue bilang pikir pikir dulu"

egin meletakkan jus mangganya yang tinggal setengah dan lalu bersiap untuk membayarnya.

"biar gue yang bayar gin" kata reno.

"biar gue yang bayar sendiri kalau mau nraktir ntar malem, ren."

"jadi lo mau nih?" tanya reno memastikan.

egin hanya diam serta berlalu dari sana,sedangkan reno mendengar dengan senang jawaban gadis itu dan menatap kepergian egin tak percaya.


                                     *******************************    PROLOG  ***************************


Hope you Enjoy :)


~IG: anggun_tyas_noona~


LET ME LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang