💙Americano💙

33 5 2
                                    

"Wan, lo harusnya  duduk manis dan biarin gue mesen kopi sendirian. " Omel Mic. 

"Jangan harap! Gue tahu lo mau flirting sama Joss kan"  tegas Tawan. 

"Kaga. Gue beneran lagi baik hati hari ini, " Mic menepuk pundak sahabat sekaligus rivalnya. 

"Liar!" bisik Tawan 

"Ehem!"

"Wan, apa udah giliran kita mesen kopi? " tanya Mic Matanya fokus ke layar ponselnya. 

"Kaga. Noh depan kita masih ada manusia," balas Tawan.

"Oh ya, ntar beli crot didalem ya abis ngopi, "

"Hah! Gila lo ya, ngomong jorok ditempat umum. "

"Heh! Maksud gue beli kue putu, kue yang mengajarkan bahwa crot didalem itu enak, " Mic tersenyum sambil menatap Joss.

"Tinggal bilang kue putu aja pakai acara crot didalem," protes Tawan.

"Ehem!" 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ehem!" 

Mic tidak tahan juga, dia menoleh ke belakang. Secepat kilat dia kembali fokus ke ponselnya. Dia bahkan tidak berani menoleh kekiri dan ke kanan. 

"Nape lo? " tanya Tawan. 

Mic tidak menjawab. 

Ting! 

Satu pesan masuk ke ponsel Tawan. Diapun segera menyentuh ponselnya. Sesaat setelah membaca pesan, Tawan segera merapatkan tubuhnya ke Mic.

"Kenapa dia bisa ada di belakang kita?" bisiknya. Pesan masuk tadi adalah kiriman Mic. 

"Mana gue tahu. Buru sapa dia, lo harus bilang i love you, wajib. Kalau nggak lo bakal dipecat, cepetan."

"Dih tengsin gue,  yakali harus di depan Joss. Kalau dia denger bisa dipastiin kalau lo yang bakal berkesempatan milikin doi,"

"Bacot lu ah, " Mic tidak sabar. Dia memaksa Tawan berbalik. Beruntung bertepatan dengan tiba saatnya dia memesan kopi. Mic menghembuskan nafas lega. 

Tawan tersenyum kecut saat matanya dan sang Ceo bertemu.

"Rak mheng , " ucap Tawan. Tangannya membentuk love sign. Imut sekali. 

Sang Ceo berusaha untuk tidak tertawa. Padahal dia geli saat Tawan mengucapkan itu di tempat umum. 

"Tolong bawakan dua cup americano ukuran medium. Terimakasih. " 

Setelah mengucapkan hal itu, sang Ceo pergi begitu saja. Tawan masih terpaku di tempatnya dengan love sign dan perasaan amburadul. Setelah mempermalukan dirinya dengan mudahnya sang Ceo pergi tanpa membalas ucapannya. Tawan seperti seseorang yang tergila-gila karena cinta. Mengungkap kata cinta tanpa pernah dibalas. 

***

Tok. Tok. Tok

"Masuk!" 

Dengan setengah hati Tawan masuk ke ruangan sang Ceo. Dosa apa hingga dia harus mempunyai atasan seperti dia. 

"Ini americano pesanan anda. Rak mheng," Tawan kembali memberikan love sign setelah meletakkan kopi.

"Oh, thanks. Kau boleh keluar, " 

Lagi-lagi Tawan merasa sangat tidak berguna. Dia segera keluar ruangan tanpa banyak bicara lagi. Darahnya mendidih. Amarahnya tertahan karena tidak mungkin dia memarahi atasannya. 

"Te, " panggil sang Ceo. 

Tawan menjeda langkahnya kemudian menoleh. 

"Ya pak,"

"Satu cup americano ini punyamu. Satu lagi, saat tidak ada orang jangan panggil aku dengan embel-embel CEO atau pak. Panggil saja aku new, itu lebih akrab. " Jelasnya. 

Tawan mencubit lengannya. 

Ouch. Sakit. Itu artinya dia tidak bermimpi. Sang Ceo memintanya memanggil nama dan memberinya satu cup americano. Pasti ada udang dibalik ini semua. 

Tawan berjalan ke meja New untuk mengambil Americano. 

"Terima Kasih traktirannya, " ucapnya. 

New hanya mengangkat tangan kanannya sebagai balasan. 

Pemuda itu pun segera keluar,di tengah pintu masuk dia sempatkan menoleh ke belakang. Tepat saat itu New juga sedang melihat ke arahnya. Tawan panik, dia segera berbalik kemudian menutup pintu ruangan New. 

"Huft. Rasanya kesal dengan New. Tapi kenapa gue mendadak happy saat dia nraktir americano. Apalagi saat dia senyum, rasanya nyaman sekali. Apasih wan. Gue nggak suka new. Gue benci dia. Mungkin ini hanya rasa kagum biasa karena dia adalah CEO muda. Tidak lebih dari itu. "

Tawan bemonolog sendiri tanpa menyadari jika sedari tadi New memperhatikan dia dari dalam. 

"Bagaimana aku bisa berkonsentrasi jika sekertarisku setampan dia," ucapnya lirih. New memejamkan matanya sejenak, tak lama lengkungan Indah muncul di wajah-nya. Ibarat pelangi yang muncul setelah hujan turun. Hadirnya Tawan memberikan warna tersendiri di kehidupan New. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Thailand BossWhere stories live. Discover now