menyebalkan

16 4 0
                                    

Menyebalkan

     14.30

Bel berbunyi,dan aku senang karena inilah yang aku tunggu tunggu pulang untuk bercerita kepada adikku Risa kembaranku yang tidak bisa datang kesekolah karena kakinya patah tertabrak mobil pada saat ia pergi ke rumah temanku.

     "Risa kakak pulang"

     "Iya bentar,tadi gimana sekolah?,Seru gak?,sayang banget aku gak bisa kesana yaudah sih kamu ceritain cepet kita punya temen baru? Siapa?" tanya Risa yang membuatku pusing dengan pertanyaannya yang banyak sekali.

     Setelah ku bercerita lama dengan kembaranku,tiba tiba tubuh risa melemah,aku pergi memanggil ibu dan ayah pada saat itu aku merasa bahwa aku sangat takut kehilangan separuh jiwaku karena aku tidak mau kehilangan orang yang kusayangi terulang lagi,jujur saja aku memiliki saudara kembar bernama Langit yang meninggal dunia saat kami duduk dibangku kelas 5 SD karena penyakit jantungnya yang memang sudah parah,sungguh menyebalkan jika aku kehilangan dua orang yang paling berarti dihidupku,Risa dan Langit.

     20.56

Adikku terbaring lemah dengan lengan diinfus,sungguh hatiku teriris melihatnya,namun pada saat dirumah sakit aku melihat seorang yang sangat familiar,dan dia adalah Kevin sang artis aku melihatnya ia sangatlah arogan wajar saja dia sudah jelas terkenal tapi tetap pada pendirianku aku tidak suka dengan dia.

     "Rain?"

     "Apa? Jangan so kenal deh mentang mentang artis" sejujurnya aku malu dia bertanya padaku terlebih dahulu,ternyata aku salah pada dia yang telah menganggap di sombong,arogan ya begitulah adanya karena setauku sifat orang orang yang sudah terkenal apalagi dengan 14 juta followers,pasti sombong.

     "Kamu kok nyolot sih,orang mau nanya ngapain disini?

   " hah apa aku nyolot?,kamu ngajak tarung disini hah?,emangnya aku gak berani ya sama cowok yang sifatnya so arogan kaya kamu"jawabku dengan sangat tegas karena tersinggung dengan perkataan dia.

     "Kamu kenapa sih,kok kaya gak suka sama saya?"

    "Ya jelas lah,mentang mentang artis sifat kamu tuh ya gak pantes dibaikkin apalagi tadi dikelas kamu sombong banget,jujur ya aku gak suka sama kamu apalagi kenal,gak akan pernah" ucapku.

Setelah percakapan yang menyebalkan itu aku pergi ke kamar adikku yang diketahui sudah tiada,dia pergi untuk selama lamanya tanpa kusadari kevin mengikutiku sampai ke ruangan yang terasa hampa itu dan dia mengucapkan turut berduka cita hatiku hancur sehancur hancurnya tanpa kusadari kevin dengan cepat memelukku untuk menenangkanku disitu aku sadar seberapapun menyebalkan dia,aku hanya berspekulasi bahwa orang itu tak akan baik untukku namun nyatanya tidak dia sangat baik kepadaku,kepergian adikku menjadi tamparan keras untukku.

     1 minggu kepergian adikku cukup membuat aku kesusahan karena muncul sosok yang tidak aku duga pertama kali bertemu dia langsung menamparku, Devidi.

     "Jadi loe yang namanya Rain?,cantik"

     "Kamu siapa,emang saya kenal kamu?"

     "Eh loe berani sama kita" ucap seorang perempuan tinggi namun sayang aku tidak takut padanya.

      "Aku gak takut kamu,karena aku gak pernah ngerasa salah sama kalian" balasku.

     "Din bawa", entah kenapa hatiku merasa marah pada saat itu karena mereka sangat membuat aku kesal dengan tingkah seenaknya padaku, yang sebenarnya aku tidak tahu alasannya kenapa mereka melakukan hal ini.

Jujur pada saat itu aku ingin meluapkan kemarahanku,namun aku tak bisa entah kenapa aku merasa lemah saat bersama mereka hatiku takut dan mataku tak berani menatap wajah mereka yang penuh amarah. Sampai digudang sekolah aku disekap tempatnya sangat pengap, berdebu selang tak lama suara kevin terdengar diluar sana aku  ingin sekali meminta tolong padanya namun aku merasa malu atas sifatku saat kepergian risa waktu itu.

     " Rain,kamu tenang disana aku akan tolong kamu"

     "Tolong aku,cepet buka"

     "Iya kamu tenang,kamu tunggu disana aku cari bantuan guru atau penjaga sekolah kamu jangan khawatir" ucapnya yang seakan peduli padaku,aku merasa kenapa sikap dia begitu peduli padaku?.

"Aneh rasanya,sikap dia padaku membuat
Aku canggung terhadapnya."

    "Kamu gapapa?"

    "Gapapa,makasih",rasa canggung padaku padanya semakin besar namun aku tidak bisa memperlihatkan padanya.

Saat dikelas,teman temanku khawatir padaku karena saat disekap aku meninggalkan jam pelajaran. Pada saat itu aku ingin sekali berterima kasih pada semuanya karena telah mengkhawatirkanku ,aku kesal pada orang orang yang berbuat semena mena,aku takut ada korban selainku.

RAIN!:SAMPAI JUMPA LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang