Bab.2

398 68 8
                                    

"Sudah kubilang aku tidak ingin makan!"

Nayeon membanting piring berisi makanan yang baru saja diantar salah satu pelayan ke kamarnya. Ini sudah ketiga kalinya dia menolak makan bahkan sampai membanting piring piring itu hingga pecah.

"Tapi nona, tuan jungkook bisa marah jika nona tidak makan,"

"Aku tidak perduli. Memangnya dia siapa bisa mengaturku semaunya,"

"Karena aku suamimu," sahut jungkook yang sudah berdiri tepat didepan pintu kamar nayeon. Dia melirik kearah pelayannya untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

Nayeon menatap tajam pria bermarga jeon yang sudah berdiri tepat didepannya. "Apa maksudmu? Cih tidak ada yang sudi menikah dengan pria kejam sepertimu termasuk aku,"

"Tapi kenyataannya kamu sudah sah menjadi istri dari pria kejam itu, im--ah jeon nayeon," sahut jungkook dengan senyum smirknya. Dia memperlihatkan selembar kertas yang menyatakan bahwa mereka berdua kini sudah terdaftar di kantor pernikahan.

"Yak apa-apaan ini? Apa yang sudah kamu lakukan?!" teriak nayeon setelah merebut paksa kertas itu dan membaca isinya. Heol, yang benar saja bagaimana bisa mereka sudah sah menjadi suami istri bahkan disaat dirinya tidak mengetahui ini sama sekali.

"Kamu bisa membacanya jadi aku tidak perlu menjelaskan lagi padamu. Ah mungkin hanya satu yang akan aku tegaskan disini. Aku menikahimu bukan karena dasar menginginkanmu apalagi cinta. Aku menikahimu hanya untuk mengikatmu agar aku bisa dengan leluasa menyiksamu. Bukankah itu jauh lebih seru?"

"Dasar pria brengsek!! Bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku?!!"

Pria jeon itu tersenyum smirk, "kamu lupa? Apapun bisa aku lalukan. Jadi yang harus kamu lakukan hanyalah mengikuti semua permainan seru yang sudah aku buat,"

"Dengarkan ini, aku akan menjelaskan apa saja yang harus kamu lakukan. Pertama, kamu sudah menjadi istriku jadi kamu harus melakukan tugas sebagai istrinya termasuk dalam hal diranjang? Ah walaupun pernikahan ini hanya hitam diatas kertas tapi tentu saja aku akan meminta hak ku sebagai suamimu karena aku sudah merelakan statusku hanya untuk menikahi wanita rendah sepertimu,"

"Cih aku tidak akan sudi, bahkan sampai mati pun aku tidak akan sudi melakukan itu," sahut nayeon dengan mata yang sudah berapi-api.

Jungkook tidak perduli dengan penolakan nayeon, dia terus melanjutkan memberitahu peraturan yang harus nayeon ikuti. Nayeon harus benar benar patuh padanya , jika dia menolak maka jungkook tidak akan segan menyakitinya.

"Aku juga tidak suka ada barang barangku yang rusak walau hanya sedikit. Aku dengar hari ini kamu sudah memecahkan piring sebanyak 3x? Wah itu berarti kamu harus mempersiapkan dirimu untuk menjalani hukuman yang akan aku berikan padamu,"

"Cih itu bukan salahku. Lagipula untuk apa kamu memberiku makan jika pada akhirnya kamu menginginkan kematianku?"

"Bukankah sudah aku bilang. Jika kamu mati sekarang itu tidak seru jeon nayeon. Aku ingin kamu hidup untuk mati pada akhirnya. Aku masih ingin bermain main dengan mu sampai akhirnya kamu akan mati dengan sendirinya secara perlahan," jawab jungkook dengan senyum evilnya. Pria itu benar benar menunjukkan sisi kejamnya.

"Dasar pria kejam! Brengsek! Aku tidak akan pernah menuriti satupun aturanmu! Aku tidak peduli jika kamu akan membunuhku karena yang aku ingin sekarang hanyalah kematian,"

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang