Brak!
Seorang pria tampan dengan setelan jas mewahnya menggebrak meja kerjanya dengan sangat keras. Dia menggeram kesal setelah mendapat kabar jika orang-orang suruhannya mati di tangan jeon jungkook.
"Arrghh sial! Bagaimana bisa mereka sebodoh itu!" teriaknya penuh amarah. Ini sudah kesekian kalinya dia gagal untuk menghancurkan jeon jungkook, musuh terbesarnya.
Tok! Tok!
"Maaf tuan, ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan," ucap sekretaris pria tampan itu.
"Bilang aku sedang sibuk, tidak bisa diganggu,"
"Baik tu---,
"Kamu yakin tidak ingin menemuiku tuan kim mingyu yang terhormat?" sahut seseorang yang dengan tidak sopannya masuk kedalam ruangan itu tanpa seizin pemiliknya.
Pria tampan tadi melirik sekretarisnya untuk keluar dari ruangannya.
"Tuan jeon jungkook. Ada apa gerangan yang membuat anda datang kekantor kecilku ini? Oh ini benar benar suatu kehormatan bagiku karena didatangi oleh orang terpenting seperti anda," sapa mingyu tersenyum.
"Langsung saja pada intinya karena aku tidak suka basa-basi. Aku hanya ingin memberitahu anda, percuma kamu mengirim orang untuk meneror ku karena itu tidak akan pernah berhasil,"
"Apa maksud anda?" tanya pria tampan bernama mingyu itu yang sepertinya sedang berakting seolah tidak tahu apa apa.
Jungkook berjalan pelan menghampiri mingyu. Merapikan sedikit dasi yang pria tampan itu kenakan sambil sesekali menepuk pelan jas nya seperti sedang membersihkan debu dari jas itu. "Aku masih berbaik hati untuk melepasmu, jadi berhentilah. Sampai kapanpun kamu tidak kan bisa menghancurkan ku. Justru kamulah yang nantinya akan hancur sendiri," bisiknya pelan tepat di samping kuping mingyu.
Mendengar itu mingyu berusaha mati-matian untuk menahan emosinya, dia tersenyum saat jungkook sudah menjauhkan tubuhnya dari nya "Ekhem, maaf tuan jeon jungkook yang terhormat. Sepertinya saya sangat sibuk, jadi bisakah anda pulang saja? Maaf bukan maksud saya mengusir anda,"
"Baiklah, aku rasa juga tidak ada Lagi yang perlu aku bicarakan. Tolong ingat baik-baik ucapanku barusan karena aku tidak pernah main-main dengan ucapanku," balas jungkook dengan nada halus namun terkesan mengancam.
"Saya permisi dulu tuan kim mingyu," lanjutnya kemudian melangkahkan kakinya pergi dari ruangan mingyu.
Tangan mingyu mengepal kuat, rahangnya mengeras. Pria yang baru saja datang itu benar benar membuatnya naik darah.
Brak!!
"Kita lihat saja jeon jungkook. Cepat atau lambat aku akan menghancurkan mu dengan tanganku sendiri. Tunggu saja,"
-----
Nayeon duduk diam ditepi ranjangnya. Perkataan jungkook tadi membuatnya terus kepikiran dengan ibunya. Jadi ibu nya benar benar masih hidup dan sekarang dia sedang di sembunyikan oleh pria kejam itu ?.
Bagaimana jika jungkook menyakiti ibu nya ? Nayeon tahu betul sifat iblis pria itu. Saat pria itu mengatakan tidak akan menyakiti ibu nya asalkan dia menurut padanya, Itu bukan berarti pria itu akan menepati ucapannya. pria itu benar benar kejam. Dia pasti akan tetap menyakiti ibu nya walaupun di sudah mengikuti semua yang diperintahkan, pikir nayeon.
"Aku harus mencari cara untuk mengetahui dimana dia menyembunyikan ibu"
Tok! Tok!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
General Fiction[ON GOING] Jeon jungkook , ketua mafia terbesar di korea bahkan asia. dia dikenal dengan sifatnya yang keji dan juga kejam. tidak ada satupun yang bisa mengalahkannya bahkan jika kalian seorang mafia terhandal pun. jungkook mempunyai istri bernama i...