🍁Satu

1.8K 100 13
                                    

Selamat Membaca:)

Alres Renanda Ferdiaz, cowok dengan tatapan elang itu menatap kaca jendela kamarnya dengan senyum lebarnya.

Pikirannya berkelana pada beberapa bulan lalu. Awal dirinya menemukan sosok gadis cantik nan lugu yang menarik hatinya dan jatuh akan pesonanya, Audy Natalia Carla.

Perjalanan cinta diantara merekapun dimulai. Banyak lika serta liku terjadi diantara hubungan mereka berdua, mereka akan bersama menghadapi masalah yang ada.

Hanya Audy yang bisa membuat cowok itu senyum-senyum sendiri seperti saat ini. Dirinya membolos sekolah hari ini karena kesiangan.

Dirinya menatap nanar foto Audy yang diletakan dinakasnya. Namun sayangnya, Audy, gadis cantik nan lugu itu harus merasakan beban yang berat. Tidak dianggap oleh ayahnya sendiri bahkan dibully disekolah.

Mengingat betapa kejamnya mereka membully Audy membuat dirinya murka, kuku tangannya memutih mengingat kejadian yang masih terputar jelas dipikirannya.

Gadisnya dibully karena di dituduh mencuri uang. Gadisnya bukan orang yang begitu. Apakah mereka tidak cukup puas melihat beban yang diderita gadis itu.

Orang-orang hanya bisa menghakimi, tapi buta akan dimana yang benar dan mana yang salah.

Flashback

Hari itu, hari yang paling ditunggu oleh Alres. Dirinya akan segera memperbaiki hubungannya dengan Audy yang sempat retak karena masalah yang dalang dibalik semuanya adalah Farah.

Perjodohan yang terjadi diantara Jesika yang merupakan saudara tiri gadisnya dengannya memaksanya untuk melepaskan orang yang disayangnya, Audy.

Semua dilakukannya hanya demi gadisnya, ya gadisnya. Audy. Jika tidak nyawa Audy akan menjadi taruhannya dan Alres sama sekali tidak ingin hal itu terjadi.

Namun, saat dirinya tengah berbaikan dengan Audy. Sebuah telpon dari sang ayah yang mengharuskannya terbang saat itu memaksanya untuk meninggalkan Audy, bahkan hubungan mereka baru saja membaik namun belum dengan status seperti dulu lagi yaitu pacaran melaikan sahabat.

Alres tidak mempermasalahkan hal itu, karena baginya dekat dan dapat melihat senyum tulus Audy saja sudah membuat hatinya tenang.

Seperti biasanya, Audy duduk di bangku belakang taman dengan sebuah novel ditangannya. Dengan kaca mata baca yang melingkar manis di batang hidungnya membuatnya semakin cantik.

Kedua tangan menangkup kedua pipinya dari belakangnya. Audy terkejut dan menoleh kebelakangnya. Disana telah berdiri Alres dengan cengiran lebarnya. Audy menatap Alres dengan tanpa senyumnya yang membuat Alres cemberut dengan raut sedihnya.

"Kamu belum maafin aku?" Tanya Alres namun Audy hanya diam berbalik hendak pergi namun di cegah oleh Alres. "Please maafin aku Dy, aku tau aku salah tapi aku mohon jangan cuekin aku. Aku gak bisa," ucapnya dengan frustasi karena kehilangan sosok Audy dihidupnya.

Audy terdiam, tangannya melepas tangan Alres yang dipergelangan tangannya kemudian menatap cowok tersebut dengan sorot kecewanya membuat Alres semakin merasa bersalah.

Tidak, Alres tidak bermaksud untuk membuat gadisnya itu kecewa namun takdir memaksanya untuk melakukan itu demi keselamatan gadisnya itu.

"Kenapa kamu nutupin ini semua dari aku? Kenapa kamu gak bilang kalo kamu diancam demi aku?" Tanya Audy yang membuat Alres langsung menatap Audy dalam.

"Kamu udah tau?" Tanya Alres dengan menggenggam tangan Audy. "Aku lakuin ini semua demi kselematan kamu Dy," ucap Alres dengan tersenyum getir.

UnforgettableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang