•|01🌵

53 8 1
                                    

Typo bertebaran ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo bertebaran ✨


1. First day

Seorang gadis cantik tengah terbangun dari tidur lelapnya karena mendengar suara yang amat merdu di tiap paginya, apalagi kalau bukan alarm yang berasal dari ponselnya yang sudah ia pasang tadi malam sebelum ia tidur. Gadis cantik itu mengerjakan matanya untuk menyempurnakan penglihatannya agar lebih jelas lagi.

Setelah nya ia beranjak dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu' kemudian ia segera melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, setelah menunaikan ibadah nya ia segera merapihkan kembali perlengkapan sholatnya dan kembali ke kamar mandi untuk melaksanakan mandi agar bergegas pergi ke sekolah.

30 menit kemudian ia kembali dengan mengenakan seragam lengkap, lalu ia menuju meja rias dan menyisir rambut, memoles sedikit taburan bedak tabur dan juga memoles sedikit lip ball agar bibirnya tidak terlalu pucat. Setelah ia memeriksa tidak ada yang kurang ia segera turun kebawah dengan menenteng sepasang sepatu ditangan kirinya dan menyampirkan tas pundaknya sebelah kanan.

Ketika sampai dimeja dia langsung menyapa keluarganya yang sedang sarapan di meja makan.

"Selamat pagi ayah, bunda, abang."sapanya seraya mencium pipi ketiganya bergantian, kemudian ia duduk disebelah sang Abang yang mengoleskan selai ke rotinya.

"Pagi juga, sayang."balas ayah, bunda, dan abangnya secara bersamaan membuat gandis cantik itu terkekeh. Kemudian mereka sarapan dalam diam.

Gadis cantik itu adalah Maura Arabella Fiona Fernandez. Seorang gadis yang masih berusia 17 tahun. Gadis cantik yang amat cerewet namun humoris dan terlebih lagi Maura dikenal dengan seorang yang ramah, friendly, dan juga murah senyum.

Maura teringat sesuatu dan ia langsung mengatakannya kepada sang abang.

"Abang, gue berangkat bareng Lo ya hari ini."ucap Maura kepada Raffa sang Abang.

"Yauda deh, ayo!"ucap Raffa menyanggupi permintaan sang adik.

Setelahnya mereka berpamitan kepada kedua orang tua mereka dan tak lupa mencium kening serta pipi kedua orang tuanya dan juga menyalimi tangan kedua orang tuanya. Kemudian, mereka segera berangkat ke sekolah.


Maura dan Raffa sudah sampai di sekolah dan mereka segera turun dari motor.

"Gue duluan ya bang, soalnya bentar lagi bel masuk bunyi nih."ucap Maura kepada Raffa setelah melepaskan helm yang ia kenakan.

"Iya, Lo belajar yang bener ya!"ucap Raffa seraya menerima helm yang disodorkan oleh Maura.

"Siap bang, dah abang. Assalamualaikum bang."ucap Maura sambil menyalimi tangan Raffa.

"Wa'alaikumsalam."ucap Raffa membalas salam Maura.

Our Destiny (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang