Satu.

618 72 30
                                    

15 Februari 2021, Seoul, Korea selatan.

21.00 KST.

Berdiri di depan toko bunga berplakat, Kim Flower's, Kim Taehyung mengambil beberapa foto tanpa izin. Mengabadikan sesosok gadis yang telah dia kagumi diam-diam.

Bibirnya tersenyum puas melihat hasil foto yang dia ambil, sekarang, Kim Taehyung mengeluarkan handycam kesayangannya. Mulai merekam gadis tersebut yang dia juga belum ketahui siapa namanya.

Seorang gadis berteriak kencang membuat Taehyung menoleh.

"Ya! Chou Tzuyu, annyeong!"

Jantungnya berdetak tidak karuan, rasa manis meresap di rongga dadanya seperti baru saja tersiram jus buah naga yang begitu manis. Jadi, gadis yang dia kagumi bernama Chou Tzuyu?

"Nama yang indah, seperti pemiliknya." Gumam Taehyung. Bibirnya tidak lelah tersenyum, dia merekam lebih jelas di saat Tzuyu tertawa riang menanggapi gadis yang berteriak tadi.

Suhu di malam hari begitu dingin mengingat bulan ini turun salju di Seoul, musim dingin di Korea biasanya dimulai dari bulan Desember hingga bulan Februari dengan suhu terdingin dapat mencapai 3 hingga -15 ℃.

"Taehyung-ah, sampai kapan kamu akan melihat gadis itu secara diam-diam?"

Suara Nyonya Kim membuat Taehyung menoleh tanpa menggeser posisi lengannya yang memegang handycam, merekam gadis cantiknya.

"Eomma, diluar sangat dingin. Kenapa eomma keluar?"

Nyonya Kim tersenyum pada putranya, berkata dengan lembut, "Tidak baik terlalu lama mengagumi, cobalah sekali saja untuk mendekatinya. Jangan sampai kau terlambat dan tidak pernah bisa memilikinya di dalam hidupmu."

"Benar putraku." Tuan Kim menimpali ucapan istrinya dengan persetujuan, merangkul pundak wanita yang sangat dia cintai.

Taehyung mengangguk, "Appa, apakah dulu saat appa menyatakan ingin berkencan dengan eomma langsung di terima?"

Tuan Kim menepuk dadanya bangga, "Tentu saja, appa sangat tampan, bagaimana mungkin eomma-mu bisa menolak?"

Nyonya Kim mencubit pinggang suaminya, mengarahkan pandangannya pada putra tunggalnya, "Apa yang di katakan appa adalah benar, eomma langsung setuju berkencan dan menikah karena wajah tampannya."

Tuan Kim mengerutkan alis ketika terfikirkan sesuatu, dia berdecak dan menatap istrinya, bertanya curiga, "Chagiya, apa tadi, kau baru saja mengaku dengan jujur jika kau menikahiku karena aku tampan? Kau tidak mencintaiku?"

"Tentu saja, memang apa lagi yang bisa membuat wanita cantik seperti diriku mau berkencan dengan pria menjengkelkan seperti dirimu? Ah, namun seiringnya waktu dan kita memiliki Taehyung-ah, aku benar-benar mencintai dirimu tulus bukan hanya karena kau tampan."

Tuan Kim terharu hingga ingin mencium bibir istrinya jika saja Nyonya Kim tidak mendorong wajahnya mundur, suaminya tidak tau tempat dan suasana sama sekali!

"Annyeong, ahjumma. Apa pesanan rangkaian bunga azaleas yang aku pesan melalui situs online sudah jadi? Dari informasi ahjumma aku bisa mengambilnya hari ini di toko."

Taehyung hampir menjatuhkan handycam ditangannya, memandang gadis yang semula berada jauh darinya kini tepat berada di depan matanya.

Bahkan Tzuyu terlihat lebih cantik jika dari dekat, wajahnya putih halus tanpa cacat. Pipi menggemaskannya sedikit berisi, dihiasi semburat merah karena udara dingin di malam hari.

Nyonya Kim tersenyum, menyuruh suaminya untuk membawa Tzuyu masuk mengambil bunga azaleas yang di pesan.

"Eomma..."

Nyonya Kim menepuk pundak putranya, "Eomma lupa memberi tahumu tentang ini, cepat katakan pada Nona Tzuyu jika kau ingin berteman dengannya. Jangan menunda lagi."

Taehyung menatap Tzuyu ragu, gadis itu begitu sempurna, ramah, dan baik hati. Dia hanya merasa tidak pantas dan lancang untuk menyatakan perasaannya.

Suara lonceng pintu berbunyi, Tzuyu sudah keluar dari dalam dengan tangan membawa buket bunga azaleas. Tersenyum dan berpamitan pada pasangan Kim serta Taehyung yang baru saja dia lihat.

Melihat Taehyung hanya diam seperti kucing bodoh, Nyonya Kim membuat gerakan cepat, dia mendorong putranya ke depan Tzuyu membuat gadis itu sedikit mundur karena terkejut.

"Nona Tzuyu, kenalkan, dia adalah Kim Taehyung putraku yang merangkai bunga azaleas tersebut untuk dirimu."

"Ah," Tzuyu tersenyum begitu manis, mengulurkan tangan kanannya pada Taehyung, "Annyeong, sunbaenim."

Taehyung menatap pada netra Tzuyu, mengulurkan tangannya menjabat tangan Tzuyu, hatinya terasa hangat, bibirnya tersenyum, "Annyeong, Tzuyu-ssi."

Tuan Kim tertawa cukup keras, menepuk bahu putranya beberapa kali, "Nak, dia lebih tua beberapa tahun denganmu mungkin. Tidak perlu terlalu formal kepada kami semua, lagipula sepertinya kamu akan menjadi pelanggan setia kami."

Tzuyu membungkuk sekilas, ikut tertawa ringan, "Ahjussi, kamu memang bisa mengetahui dengan cepat jika aku ingin menjadi pelanggan tetap disini."

Tzuyu kini menatap putra pasangan Kim, dia rasa Taehyung merupakan pria yang cukup menawan seperti kakaknya, "Kalau begitu, aku akan memanggilmu oppa, dan kamu juga bisa memanggilku tanpa formalitas. Aku pamit dulu kalau begitu."

Taehyung menatap kepergian Tzuyu bersama teman gadisnya yang menunggu di kursi dekat taman, berjalan bersama meninggal toko bunga milik keluarga Kim.

Tangan kanan Taehyung terkepal, merasakan sisa kehangatan yang tersisa. Chou Tzuyu. Gadis yang mencuri hatinya pada pandangan pertama.

Pasangan Kim memberikan tepukan semangat pada putranya, membuat Taehyung mendapatkan motivasi untuk mendapatkan gadis yang telah mencuri hatinya.

Dia melihat salju yang meninggalkan cekungan langkah kaki Tzuyu, mengambil kamera digitalnya, Taehyung memfoto jejak langkah Chou Tzuyu. Mengabadikannya untuk diri sendiri, dulu dia tidak bisa mendapatkan foto jejak langkah Tzuyu karena salju turun begitu lebat di bulan Januari membuat jejak langkah tertutup sangat cepat oleh hujan salju.

Sekarang, dia memiliki jejak langkah yang akan menuntunnya dan memberinya semangat untuk memiliki Chou Tzuyu.

Jari-jarinya mengusap layar kamera yang menampilkan jejak langkah Tzuyu, setelah ini dia akan mencetaknya menjadi sebuah foto, "Setelah ini, aku akan menjaga jejak langkahmu agar selalu hangat. Menjagamu dalam hitam dan putih."






seperti judulnya, cerita ini terinspirasi dari lagu Kim Taehyung-scenery. Suka bangettt sama lagu Taehyung yang satu ini, jadi ga nahan untuk membuat Taetzu ver. berlatar Korea.

20 Vote dan 20 Komen for next! Ready? ❤

풍경 - SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang