"Apa-apaan ini?" Teriak Jaehyuk. Dia terus menangis dalam waktu yang lama dan tidak bisa berhenti berteriak.
Haruto tidak menyalahkan dia. Kami semua kaget dan takut. Tubuhku terus gemetar, dan Asahi memelukku sepanjang waktu. Dia tampak tenang tapi aku bisa mendengarkan detak jantungnya yang gila. Junkyu sedang mencari jalan keluar dari rumah ini karena kita terkunci di dalam.
Kami mencoba segalanya tetapi semuanya terkunci. Siapapun dibalik semua ini, pasti telah mempersiapkan segalanya.
"Sialan masih belum ada apa-apa," kata Junkyu marah.
"ga ada jalan keluar?"
"Ya. Kita terjebak di tempat sialan ini dengan orang mati di lantai atas."
Junkyu sangat marah dan takut.
Dia tidak bisa berhenti bergerak dan suaranya bergetar. dia tidak tahu harus berpikir apa. Haruto cukup yakin orang yang membunuh Yedam akan kembali untuk mencari korban selanjutnya. Apakah itu Asahi, aku,
Jaehyuk atau Junkyu? Ia sangat ketakutan. kita tidak berbicara, sampai Junkyu melihat Asahi dan mendekati nya dan mulai mencekiknya.
"JUNKYU STOP!!" Haruto berteriak dan mulai memukul Junkyu menjauh.
"Ini semua salahmu, psiko sialan. Voodoo-mu yang melakukan semua ini! KAU MEMBUNUH YEDAM."
Asahi mencoba untuk melepaskan lengan Junkyu yang kembali mencekik nya dan Haruto terus menariknya menjauh. Jaehyuk langsung berlari keruangan lain.
Haruto harus menghentikan Junkyu atau dia akan benar-benar membunuh Asahi.
Junkyu sangat mengerikan saat marah seperti ini. sangat sulit melepaskan nyaHaruto lari ke dapur dan menemukan seember penuh air, mengambilnya dan melemparkan semuanya ke Junkyu. Dia berhenti dan menghadap ke arahku.
Asahi jatuh ke lantai dan mulai terengah-engah. Wajahnya berubah ungu.
"Apa maksudmu Junkyu?!"
"Kenapa kau menghentikanku? Dia bertanggung jawab atas semua kegilaan ini Haruto. Dia membenci Yedam!" marah Junkyu menunjuk Asahi.
“Berpikirlah! Ada psikopat di dalam rumah ini, dan bang Junkyu ingin membunuh Asahi?"
“INI SALAH DIA!"
Haruto tidak tahan lagi langsung saja dia memukul wajah Junkyu dan membawanya berkeliling.
Dia hanya menatapku kacau dan duduk di lantai. Aku meraih tangannya dan memeluknya erat.
Haruto tau kita semua sekarang panik dan takut tapi setidaknya ada yang bisa menenangkan dan fokus mencari jalan keluar bukan malah saling menuduh seperti ini.
Haruto tau perasaan Junkyu saat ini, dia pasti merasa bersalah karna membawa kami kemari, dan melihat mayat salah satu teman nya yang terbunuh secara langsung didepan mata. dia hanya takut dan melampiaskan nya.
"Bang aku tahu kamu takut. Kita semua takut, tapi ini bukan cara yang tepat untuk menemukan solusi."
"Ini salahku Haruto. Aku membawamu ke sini."
"Bukan bang. Kita gak ada yang tau kalau bakal jadi kaya gini."
"Maaf. "
KAMU SEDANG MEMBACA
HALLOWEEN || TREASURE [END]
Mystery / ThrillerHari yang seharusnya menyenangkan malah menjadi trauma bagi Haruto.