1. Menggenggam dan melepaskan.

12 0 0
                                    

Tertanggalkan 17 agustus 2020 hari kamis pukul 06.30, seorang perempuan yang tengah terjaga dalam lelap tidurnya. Dia adalah Bunga Maringka (20 tahun) yang pada saat itu sedang melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi swasta kota padang. Prodi yang di tekuninya adalah keperawatan mata yang saat itu hanya ada di kota padang pada kopertis wilayah sepuluh.

Dikarenakan hari itu merupakan peringatan kemerdekaan indonesia, tentu saja semua sekolah, kampus-kampus, kantor-kantor melaksanakan cuti bersama. Tidak dipungkiri pula dengan maringka yang menyambut bahagia hari libur tersebut. Selain tidak memikirkan kuliah pagi, dia juga bebas untuk bermain diluar dengan teman kuliahnya.

Tapi, ada satu kejadian tadi malam yang tak bisa lepas dari pikirannya. Yaitu laki-laki yang ia temukan di sosial media mengirimkan pesan pribadi kepadanya dan ingin mengenali maringka lebih jauh. Dia adalah Aurizar Rahmat (24 Tahun) mahasiswa alumni fakultas peternakan sekolah tinggi negeri daerah jambi.

Dari sekian banyak laki-laki yang mendekati maringka baik melalui sosial media, teman kampus, maupun teman alumni tak ada satu pun yang digubrisnya. Kali ini berbeda, dengan perasaan gembira maringka saling membalas pesan pribadi dengan aurizar.

Sampai dititik dimana aurizar ingin menemui maringka saat maringka pulang kampung. Maringka dan aurizar berasal dari kota yang sama tetapi daerahnya berbeda. Bisa dikatakan daerah aurizar bertetanggan dengan daerah maringka.

Dengan senyum yang merekah, membayangkan kejadian tadi malam membuat maringka terasa seperti ribuat kupu-kupu menggeliti perutnya.

Flasback

From : aurizar
To : maringka

"Besok kalau pulang kampung bisa ketemu, ingka?" Dengan antusiasnya maringka membalas pesan dari aurizar.

From : maringka
To : aurizar

"Boleh mau ketemu dimana ?" Tak lama setelahnya, benda persegi empat yang berada digenggaman maringka pun bergetar.

From : aurizar
To : maringka

"Aku main kerumah mu boleh? Biar mama papa mu gak khawatir. Boleh?" Membaca pesan singkat itu kekaguman maringka terhadap aurizar semakin membesar. Selain mempunyai wawasan yang luas aurizar juga mempunyai etika yang sangat bagus. Dengan cepat jemari maringka menari-nari diatas telepon genggamnya membalas pesan aurizar.

From : maringka
To : aurizar

"Boleh dengan senang hati. Nanti kalau libur semester biar di kabari ya kapan pulangnya :)"

Dan lihat saja, betapa berbunganya hati maringka saat ini, dengan rona kemerahan dipipinya, senyum yang mengembang di sudut bibirnya. Ya tuhan, mungkin pagi itu adalah pagi yang paling menyenangkan selama maringka berada di padang. Tidak ada kuliah pagi, tidak ada tugas yang menumpuk, ditambah kejadian manis yang selalu memenuhi pikirannya.

__________________________

Komunikasi antara maringka dan aurizar seperti biasa, setiap kata yang dilontarkan aurizar melayang bak puisi romantis dimata maringka.

Tak terasa hari demi hari, minggu, bulan pun berganti . Sampai pada waktu yang ditunggu-tunggu, yaitu libur semester. Satu kata yang bisa mendeskripsikan suasana hati maringka saat itu - BAHAGIA.

Hari ini adalah hari terakhir maringka melaksanakan ujian. Setelah melakukan ujian tertulis, ujian praktikum, ujian lisan dan sebagainya selama satu minggu penuh. Akhirnya maringka bisa merasakan udara yang lebih sejuk.

Dengan tergesa-gesa maringka merapikan semua peralatan ujian, izin kepada teman-teman dan pulang. Setelah sampai dirumah maringka merogoh saku celananya tanpa berpikir panjang maringka langsung memencet papandial telepon dan menghubungi kontak tertera dengan nama "Aurizarku".

MaringkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang