BAB 1

35 3 0
                                    

Play now | Ruth b - dandelions

manfaatin waktu kalian buat sayangi diri sendiri aja dulu, kalo udah saatnya juga nanti kalian bakal punya seseorang yang bangga milikin kamu.

Selamat membaca cerita Astrophel.

Suasana sore hari ini langit diatas terlihat cerah dengan adanya senja sore. nampaknya, langit sore sedang memamerkan keindahannya. Namun, apakah langit yang indah itu bertanda akan ada kabar baik datang sore ini?

Seorang pria tampan menatap layar macbooknya dengan tampang yang biasa saja. Dia tidak merasa tegang ataupun takut, karna hari ini adalah hari dimana dia akan mendapatkan informasi dari univ yang ditujunya bahwa ia akan diterima atau tidak.

Kebanyakan orang pasti akan takut jika berada diposisi Naresh saat ini. namun, itulah Naresh berbeda dari yang lain. Karna, dia yakin akan diterima di Universitas tersebut dengan jurusan yang merupakan passionnya sejak ia duduk di bangku SMP kelas 8.

Layar macbook itupun menyala, menampilkan sebuah dokumen berbentuk pdf. Tanpa pikir panjang, Naresh pun langsung membuka dokumen tersebut. Terlihat pertama kali yaitu logo Universitas dan Naresh langsung mengscrooll kebawah, dan yah! Naresh berhasil ditrima di Universitas tersebut.

Naresh sontak langsung berdiri dan tertawa puas membanggakan dirinya sendiri.

" Akhirnya. " Ucap Naresh antusias

Kemudian, Naresh langsung berlari ke arah ruang kerja ayahnya yang berada di lantai bawah. setelah itu, ia langsung memeluk pria  paruh baya didepannya itu

"Pah! Naresh lolos sbmptn!! "

" Akhirnya!! Papah bangga sama kamu. Papah dari awal emang yakin kamu akan berhasil! " Ucap pak Bram sambil memeluk anak semata wayangnya dengan erat

Naresh perlahan melepaskan pelukan itu "trimakasih pah. ini juga berkat doa papa. "

" it's ok. itu udah tugas papa "

" Then..?? "

" Then? " Tanya Naresh heran

" Kemudian, kita akan merayakan ini! Besok kita lunch.  Nanti papa akan pulang cepat"

" Gausa berlebihan pah. Papa harus istirahat bukannya keluyuran! " ucap Naresh menasehati ayahnya

" Papa masi sehat Naresh! This is strong dad! " Jawab pak bram penuh percaya diri

" Umm pah. "

" Ya Naresh? "

" Lunch nya kita ganti dinner aja gmna? "

" Why?? " ucap pak bram sambil menyeruput kopi

" Besok siang Naresh ingin ke makam mama. Naresh mau pamer ke mama. "

Sorot mata pak bram berubah. Ia merasa iba terhadap Naresh, yah! Naresh adalah anak dari orang tua tunggal. Ibunya meninggal saat Naresh duduk dibangku SMA klas 10. Sejak saat itu, Naresh merasa sangat kehilangan seseorang yang amat penting dalam hidupnya.

Hingga ia sadar, saat ini ia hanya memiliki sang ayah yang sangat ia sayangi dan sangat berharga di dunia ini.

" Iya Naresh, nanti kita kesana. Jangan lupa bawa bunga tulip putih juga ya, untuk hadiah ibu kamu. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTROPHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang