Episode 11

147 15 15
                                    

"Apa yang akan kamu lakukan ketika mengetahui kehangatan yang mereka berikan tidak bener-bener tulus"

"Apa yang akan kamu lakukan ketika mengetahui kehangatan yang mereka berikan tidak bener-bener tulus"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________

Flashback

Staf dari agensi bersama beberapa bodyguard tengah terlelap pulas beralaskan matras, ada juga yang terbaring di sofa panjang televisi karena kelelahan akibat terjaga sepanjang malam.

Pagi-pagi sekali, bahkan matahari belum mulai mengedarkan cahaya nya, manusia bermarga Park dengan mengandalkan jurus mengendap-endap, ia berlaga seperti dirinya tengah transparan ketika berusaha melewati orang-orang yang terlelap hanya untuk memenuhi keinginanya pergi ke atap gedung tersebut. Sebenarnya tahu bahwa ia tidak harus melakukan hal itu, namun Jimin terlalu malas untuk berbincang dan membuat keributan dengan meminta izin keluar dorm karena pada dasarnya ia juga tidak ingin merepotkan orang-orang itu untuk mengawasinya.

 Sebenarnya tahu bahwa ia tidak harus melakukan hal itu, namun Jimin terlalu malas untuk berbincang dan membuat keributan dengan meminta izin keluar dorm karena pada dasarnya ia juga tidak ingin merepotkan orang-orang itu untuk mengawasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arghh, sayang sekali" desahnya dengan nada yang begitu jelas.

Wajahnya menunjukkan rasa sesal ketika mendapati sesuatu tidak sesuai apa yang di harapkan olehnya.

Layu.

Sekumpulan tanaman Perilla milik Jimin yang telah tertanam selama 2 bulan sekarang mati.

Sayang sekali, setelah 2 bulan di tanam olehnya, tenaman tersebut mengering dan mati bahkan belum memasuki bulan panen. Benar, belum sempat juga Jimin menikmati hasil daun tersebut, tapi apa boleh buat jika sekarang dirinya hanya bisa menikmati penyesalan dari kematian tanamannya ini.

Tidak menampik betapa menyesalnya dia, dengan membawa perasaan sedih dan sedikit kecewa karena hari ini kehilangan kesempatan untuk menikmati sayur yang sangat disukai, akhirnya Jimin menarik kakinya untuk meninggalkan atap apartemen itu dengan membawa serta pot berisi sekelompok tanaman layu untuk ia buang ke tempat pembuangan sampah di lantai basement.

Jimin sangat jarang menunjukkan perasaanya secara terang-terangan, namun hari ini berbeda, ia sangat kesulitan untuk menahan diri untuk tidak menunjukan perasaan hatinya kepada siapapun.

Evanescent: Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang