BxB | Fantasy | Mature-content | Romance
.
Don't Like, Don't Read😊Koeun terpejam memilukan dengan nafas tipis yang hampir lenyap serta luka pada perutnya yang terlalu dalam, malam yang semakin larut membuat temaramnya bumi semakin kentara, lolongan serigala terdengar memekakkan disepanjang malam.
Paman Haechan dengan sang istri tengah terpulas dalam mimpi. Setelah puas memukul dan hampir membunuh Koeun, mereka dengan tenang dan tanpa rasa bersalah memejam begitu saja.
Gemuruh petir menyambar agak besar, disusul suara rintikan hujan yang semakin membuat udara terasa dingin nan menggigit. Kilatan cahayanya membuat bayangan tinggi seorang lelaki yang kini berdiri tegap dengan memandang nyalang kedua orang itu pada dinding, ia hanya diam sembari tetap menatap mereka.
Sampai, sosok lelaki lain datang dengan berupa asap pekat di sampingnya. Kepala dari sosok lain itu menunduk rendah yang langsung diangguki oleh lelaki di depannya.
"Habisi, jangan tinggalkan setetes pun dari dalam tubuhnya." Sekali lagi anggukan sopan ia terima, kini beberapa lelaki dengan kulit pucat serta taring yang panjang telah berdiri tegap di sampingnya.
Setelahnya suara jeritan paman dan bibi Haechan yang terdengar menggema, teredam gemuruh petir yang menemani langkah pelan Jaemin yang mencoba menelusuri penjuru rumah.
Jaemin tak berniat untuk menjadikan mereka vampir walau sekedar vampir kelas rendahan, Jaemin tak sebaik itu. Dirinya justru berniat membunuhnya.
Melenyapkan mereka. Dengan cara yang tak begitu manusiawi, menghabiskan darah mereka hingga mengering bak tulang belulang tanpa sisa darah sedikitpun yang mengalir dalam tubuh keduanya.Kejam? Memang.
Langkahnya terhenti kala semerbak aroma darah tercium pekat dan begitu dekat dari radiusnya, tubuhnya melesat mendekati sumber aroma. Hingga terlihatlah tubuh yang telah menggelepar milik seorang wanita, darah yang begitu banyak keluar dari perut dan mulutnya.
"H-haechan." Jaemin menatapnya, nama itu tak lagi asing baginya.
"Gwen-chana?" Suaranya lirih hampir tak terdengar, hingga mata yang telah menatap Jaemin remang itu tertutup dengan hembusan kasar keluar untuk terakhir kalinya.
-Run or Stay_
Haechan mengerjab, rasa lengket pada kedua matanya membuat ia sedikit mengernyit tak nyaman.
Aroma maskulin bercampur dengan pekatnya hutan pagi tercium kuat di sekitarnya, Haechan tersenyum kecil dan semakin rakus mengirup aroma yang mengudara."Kau bangun?" Tubuhnya terkesiap, tak ia sadari sesosok lelaki yang sedari tadi menatapnya duduk di atas sofa single dengan bersedekap dada.
Haechan meneguk ludahnya sendiri lantas mengangguk dan kemudian duduk di ujung ranjang."Apa semua manusia tidur seperti mayat?" Haechan berkedip-kedip polos, menatap sekitar ketika otaknya tak juga nyambung dan paham dengan apa yang Jaemin katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run or Stay🔞 • JAEMHYUCK✔️
Fanfiction나휵-잼동 Fanfiction Nahyuck Sphere #017136 Summary : Mata bulatnya menatap gentar pada sosok tinggi dan pucat di depannya, tegukan ludahnya terasa menggema dalam gelapnya goa. Pilihannya sekarang hanyalah lari, mati- atau tetap tinggal, namun menjadi...