🌹 (MayuNiji) 00:00

13 0 0
                                    

Kuroko no Basuke milik Fujimaki Tadatoshi


~Special for Mayuzumi Chihiro's Birthday~

.

Enjoy!


.

Shuuzo menghampiri meja kerja kekasihnya, hanya untuk menemukan kekasihnya tengah memegangi kepala dengan kacamata yang melorot sampai hidung.

"Chihiro, sebentar lagi pagi lho. Kau baik-baik saja?" tanya terlontar bersamaan dengan dia menyentuh pundak kekasihnya.

Yang ditanya hanya menatap Shuuzo dengan tatapan lelah.

"Tidak juga. Tapi masih lebih baik dari pada biasanya." Jawabnya.

Hening sebentar. Shuuzo membasahi bibirnya sebelum berucap setengah menggumam.

"Mau menemaniku begadang sampai pagi?" pintanya. Jelas Chihiro bilang dia sedang tidak dalam kondisi yang baik, malah diajak begadang sampai pagi. Chihiro jadi meragukan pendengaran kekasihnya itu.

Menghela nafas, Chihiro menatap datar kearah komputernya lalu melepaskan kacamata yang sedari tadi bertengger dipangkal hidungnya.

"Apa yang kudapatkan jika menemanimu?" tanyanya. Shuuzo mengangkat bahu dengan senyum.

"Kau suka kopi susu?"

Chihiro menghela nafas sekali lagi sebelum mengangguk.

"Deadline novelku sudah dekat, dan aku juga sedang buntu ide. Kurasa aku butuh istirahat sejenak. Baiklah. Tapi hanya kali ini."

.

.

.

Mereka duduk dalam diam, menghadap televisi yang menayangkan acara lawak yang tidak lucu sama sekali. Dengan masing-masing segelas kopi susu digenggaman, mereka menikmati tiap detik ketenangan yang terlewati dalam diam.

Bibir tipis menyeruput isi gelas masih dengan tatapan madesu kearah televisi. Yang bersurai gelap melirik dalam diam, lalu ikut melakukan hal yang sama.

"Chihiro, bagaimana rasanya?" bukan pertanyaan penting, sekedar tanya untuk memecah hening.

"Rasanya… rasa kopi susu." Jawab Chihiro sambil mengoyang-goyangkan gelasnya pelan.

Tawa Shuuzo mengalun mendengar jawaban Chihiro yang sebenarnya tidak ada lucunya sama sekali. Entahlah, tapi dia hanya ingin tertawa saat ini. Chihiro menatapnya bingung dalam diam.

"Apa yang lucu?"

"Tidak ada."

Tawanya yang memecah hening perlahan reda, dan keadaan kembali tenang. Chihiro kembali fokus menatap televisi.

"Novelmu yang terbit kemarin… apakah akan ada seri keduanya?" tanya Shuuzo lagi. Chihiro membalas dengan gumam.

"Mungkin. Aku tengah berusaha melanjutkannya."

"Akhir-akhir ini kau cukup sibuk ya? Kita jarang bisa menghabiskan waktu berdua. Kau lebih sering tidur bersama komputermu daripada denganku." Keluh Shuuzo.

"Bukannya kau juga sibuk dengan pekerjaanmu sebagai dokter?" tanya Chihiro balik.

Shuuzo menatap Chihiro kesal, lalu menggumam dengan bibir yang dimajukan. Hal itu membuat Chihiro memasang senyum tipis.

"Tapi kan hal itu berbeda, Chihiro."

Apa ini? Kekasihnya sedang merajuk?

"Kau merajuk?" tanya Chihiro menyuarakan isi pikirannya. Ada jeda cukup lama sebelum kekasihnya itu membalas dengan gelengan kecil.

"Tidak juga." Gumam Shuuzo. Chihiro menatapnya intens, dan samar-samar melihat telinga Shuuzo memerah.

Tidak juga, hm?

"Tapi aku kesal karena kau tampaknya melupakan hari yang begitu spesial." Dia menggumam lagi.

"Hari apa?" tanya Chihiro sambil memasang wajah bingung yang tidak terlalu kentara, sengaja mengerjai kekasihnya. Tentu ia ingat hari apa yang dimaksudkan oleh Shuuzo.

Shuuzo tersenyum, lalu diam. Chihiro menaikkan sebelah alisnya, kali ini memberi semua fokusnya pada si surai arang yang sibuk menatap gelasnya. Shuuzo masih diam, dan tampaknya tak ada niatan untuk kembali bicara.

Pukul 23:58, masih belum.

"Kau… benar-benar lupa?" tanya Shuuzo memastikan.

Chihiro mengangguk pelan. Lucu juga melihat wajah merajuk si kesayangan.

"Kesibukanmu sebagai novelis tampaknya benar-benar membuatmu menjadi pikun ya, Chihiro." Shuuzo kembali terkekeh kecil, dengan kekehan yang terdengar menahan kesal.

Bibirnya kembali berjumpa dengan pinggiran gelas, meneguk sisa cairan yang sudah tak seberapa.

"Jadi, apa yang kulupakan?" tanya Chihiro lagi.

Shuuzo diam dengan senyum dibibir. Jam 00:00 tepat.

Cup!

Bibir Chihiro ia kecup pelan, lalu kembali memasang senyum kalem. Chihiro diam, tahu kalau Shuuzo akan bicara.

"Hari ini ulang tahunmu tahu." Rajuk Shuuzo.

Kini gantian Chihiro yang terkekeh kecil. Manis sekali kekasihnya ini.

"Ciumanmu rasa kopi susu." Komentarnya, agak tidak nyambung. Shuuzo diam saja, sedang malas berdebat karena Chihiro yang kadang suka tidak nyambung.

"Dan mengenai ulang tahunku, tentu saja aku ingat."

Alis Shuuzo naik sebelah, meminta penjelasan dalam diam. Chihiro terkekeh lagi.

"Kau bertanya kemarin, bukan hari ini. Kalau kemarin, aku memang lupa."

Baiklah, tak masalah. Shuuzo paham akan ketidakjelasan Chihiro. Dia sudah biasa.

"Hm, terserah kau saja. Omong-omong selamat ulang tahun, sayang." Kata Shuuzo dengan senyum tipis yang begitu menggoda.

"Hm, terima kasih." Balas Chihiro.

Shuuzo meletakkan gelasnya diatas meja, begitupun Chihiro.

Lalu, malam itu mereka habiskan dengan melepas rindu disofa ruang tamu masih dengan televisi yang menyala seakan tengah menonton mereka.

-Fin-

A/N: Happy birthday, husbu. Maaf cuma fic repost. Aku mencintaimu, hahaha!

Semoga menghibur!

Random OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang