Hari ini adalah hari pertama aku masuk untuk belajar di sekolah baru-ku.
Aku sempat mengalami susah tidur semalaman karna terlalu exticed dan tak sabar untuk bertemu banyak teman di sekolah baru, sampai aku baru bisa terlelap pukul 2 dini hari, kurang lebih.
Sambil menyiapkan pelaratan untuk di bawa ke sekolah sesekali aku menguap dan mengerjapkan mataku untuk menahan kantuk yang terus menyerangku, astaga! Jangan sampai aku tertidur dan tidak hadir di hari pertama bersekolah, apalagi aku murid baru - masa sudah membuat kekacauan saja? Memalukan sekali
"dek, apa masih lama? Ini sudah hampir siang, pukul 6 lewat 30 menit, kapan kamu mau berangkat?" tanya Kakak lelakiku, Mark.
Lain kali aku ceritakan tentangnya .
Aku menoleh mengaitkan tas ransel pada pundakku dan tersenyum kepada kakak-ku, uhm panggil saja kak Makeu
"udah, kak. Maaf kalau nunggu lama" aku menghampirinya yang berdiri diambang pintu kamarku, dia mengangguk "pasti gugup? Calm down, kamu akan baik-baik saja" katanya tersenyum kepadaku, huhu gemas.. Aku pun membalas senyuman itu dan kita pun segera pergi ke sekolah
Aku dan kak Mark sudah sampai di sekolah, banyak murid yang baru saja berdatangan. Pandangan mereka tak luput dariku, uhm yang pasti bukan aku yang mereka lirik tapi pria di samping yang sedang berjalan beriringan denganku, siapa lagi jika bukan kak Mark
Kita sudah sampai di ruang kepala sekolah, aku dan kak Mark di persilahkan masuk hanya sekedar untuk menanyakan dimana ruangan aku belajar.
Kak Mark sudah pergi ke kampusnya, dan aku berjalan melewati lorong sepi bersama guru. Wajar saja sepi karna bel kelas sudah berdering sekitar 7 menit yang lalu
Aku masuk ke salah satu ruangan diantara banyak ruangan dilantai 2 ini, kelas itu awalnya sangat ricuh dan berisik hingga suara keriuhan mereka terdengar samar sampai luar namun karna kehadiranku membuat kelas ini seketika hening tentu perhatian mereka semua kini padaku
"selamat pagi anak-anak" sapa guru disampingku
"pagi, pak" semuanya menyahuti secara bersamaan
"kelas kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu" katanya mempersilahkan aku untuk angkat bicara mengenalkan diriku kepada mereka
Aku membungkuk sedikit dan kembali berdiri dengan tegap, senyumku menyungging "hai, aku Arelisa, senang bertemu kalian!" ujarku, mereka semua ikut tersenyum dan menyahut bersama "hai, Arelisa"
"panggil aku Arel"
"hai, Arel" seru mereka, lagi.
"baiklah karna kalian sudah tahu dia, jadi perilakukan dia sebagai teman kalian. Arel, silahkan duduk di sebelah Dita, Dita angkat tanganmu!" ujar guru yang bernametag, Doyoung kim. Kemudian seorang wanita mengangkat tangannya
Aku berterima kasih kepada pak Doyoung, lalu menghampiri siswi bernama Dita itu aku pun duduk disampingnya, ia tersenyum padaku -- manis dan cantik aku akui
"salam kenal, Arel" dia tak melunturkan senyumannya padaku seraya mengulurkan tangan
Aku ikut tersenyum, menjabat uluran tangannya, "salam kenal juga, ayo kita berteman!" ajakku mengundang gelak tawa Dita membuatku mengernyit heran
"ayo berteman, kau lucu sekali"
"heol, Dita kau tengah menggodaku?"
"tidak, Arel. Aku berkata jujur" Dita tertawa lagi
"astaga pipiku memanas" gumam ku sambil memegang kedua pipiku membuat Dita tertawa menjadi-jadi, entah apa yang sedang ia tertawakan yang jelas tidak ada yang lucu disini
KAMU SEDANG MEMBACA
beautiful time | end to start - Huang Renjun
Random"jangan bersedih, karna kebahagiaanku adalah kamu" Renjun, lelaki yang nyaris mendekati kata 'sempurna'. Lelaki sejati yang selalu mengalihkan rasa resahku kepada kebahagiaan