sepupu II

4 2 0
                                    


Tak lama dari itu sandrina mulai bosan dengan aktivitasnya yang hanya duduk dikamar Rena dan menatap anak itu yg sedang asik menonton sendirian, sebenarnya Sandrina sudah diajak cuma ia menolak.

Kemudian dia bangkit dari duduknya dan meninggalkan kamar tersebut.

Dug..

Gep..

Gadis itu menabrak seseorang dan jatuh dipelukan lelaki itu, apakah dia bertemu Arjun lagi, tidak itu bukan Arjun, melainkan anak dari sang pemilik rumah.

"Sandrina?! Kok lo disini? Ngapain?!"

"lahh..elu Jan.. Lo yg ngapain disini? Make nabrak segala lagi, klo jalan liat liat dong ahh maen seradak seruduk aje"

"heh.. Bocill yang gw tanya itu harusnya lo, ngapain lo disini, dan gue bebas lah mau ngapain aja, ini rumah gue kok" oke Januar ikut ngegas.

Apa? Rumahnya? Berarti sama Arjun sepupuan gtu? Pantesan gw mencium bau wajah wajah yg ga beda jauhh-batin sandrina.

"apa lu kata?!Gw bocil?, enak aja gw udh gede woi, ohh ini rumah lo, harusnya lo hormatin tamu dong, tamu adalah raja!"

"apa apaan?! Tamu itu bukan raja tapi dayang dayang yg bisa disuruh suruh!"

Plak..

Dipukulnya lengan Januar oleh Sandrina,"Jangan emosi dong! Gila kali ye.. Lama lama gw darting klo disini terus" Sandrina sepertinya sudah lelah berdebat dengan Januar, dia memilih untuk meninggalkan Januar.

Ruang tamu rumah itu sudah ramai sekarang, sandrina sudah bingung hari bagaimana sekarang, percayalah disana ada Ibunya Dimas yang super aktif, Karena gadis itu malas mendengar ocehan darinya, maka dia memilih untuk melihat dari dapur rumah itu.

Disana ada ibunya dan tante Yura oh ya juga Arjun, gadis itu duduk disebrang Arjun yang sedang menyantap makannya hmm belum terlalu siang, jadi anggap saja sarapan.

"San.. Lo ga makan?" tanya Arjun.

"gak!" ketusnya.

"ehh kok anak nya bunda cleo jutek bnget hari ini kenapa?" sahut Yura sembari memegang pundaknya.

"gapapa tante"

"Sandrina, Kenapa hm? Kamu ga malu apa sama Arjun dan Januar" yang benar saja kehadiran Januar didapur membuat anak itu boring lagi.

Tak lama itu Yura memberi kantong yg entah apa isinya kepada anak yg kini semata wayangnya, dan memberikan sedikit pesan kepadanya.

"Drin..ikut gk?" bahkan Arjun sedikit terkejut saat Januar mengajak Sandrina tiba tiba, apa dia berusaha memanas manaskan Arjun?.

"gk!" jawabnya ketus.

"naik motor" dia menunjukan kucin motornya yg dia pegang.

Astaga anak itu sudah lama tidak naik motor, Ayolah seprtinya anak itu sudah tergoda, sekarang dia beranjak dari kursinya dan mengandeng Januar ,mereka terlihat seperti ayah dan anaknya yg sudah merengek meminta untuk pergi keluar.

Terukir senyum dari kedua orng tua mereka.

"kau percaya padaku kan Yura, bahwa dia belum terlalu dewasa"ucap Cleo yg gemas melihat tingkah anaknya.

"iya Cleo, aku tahu dia masih Sandrina yang ada di 11 tahun yg lalu" ucap Yura, tanpa mereka sadari Arjun ikut tersenyum.

...

Siang itu memang tidak telalu terik, angin berhembus menerpa wajah sandrina, diam diam Januar menatap gadis dibelakangnya lewat kaca spion motornya dan tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang