Chap 1

61 4 2
                                    

Dulu, saat Alice masih kecil, ia akan tersenyum manis setiap ada yang menyapanya. Bahkan hanya dengan melihat senyum Alice, warga kota tempat Alice tinggal bisa dengan mudah melupakan masalah yang sedang menimpa mereka.

Tapi sekarang?

Ia hanya akan menunjukkan raut wajah yang datar. Senyum Alice memang sudah lama hilang. Sejak sesuatu terjadi padanya. Alice memang tidak bisa melupakan luka masa lalu.

**-+*&-+&*+(&&((

-Nowdays.

Daun maple itu jatuh tepat diatas pangkuan Alice, ia menengadah agar bisa melihat yang lainnya. Ia sangat suka suasana seperti ini. Memandangi apa saja yang bisa ia pandang. Dia baru saja mendapat inspirasi baru lagi. Ya, sebuah perusahaan besar berani membayar mahal Alice demi mendapatkan iklan buatan anak itu.

"Waaaaaawww"

Alice segera mencari sumber suara ini, dan.... sejak kapan ada orang lain yang duduk disebelahnya? Tengah memperhatikan desain iklan miliknya. Alie segera menutup laptopnya, Ia harus segera pindah tempat.

"Tidak-tunggu- maksudku.... maaf, Aku Nualla, teman sekelasmu.. apakah aku mengganggumu?"

Alice tau Nualla adalah anak yang pintar, tapi apa dia tidak bisa membaca situasi kalau sekarang ia sedang mengganggu Alice!!

Alice segera membereskan barang-barangnya dan beranjak dari kursi itu, tapi Nualla mencegahnya...

"Tunggu, maafkan aku... aku hanya ingin minta tolong..." Nualla mengejar langkah Alice yang berjalan semakin cepat.

"Ini tentang festifal musim semi Alice!!!!"

Musim semi?

Alice menghentikan langkahnya, lalu menoleh. Melihat tanggapan Alice, Nualla segera berlari menyusulnya lagi.

"Akhirnya.... begini,aku tahu kau sangat hebat dalam grafis iklan, dan.. kami sangat kesulitan dalam hal itu, kami harap kau mau membantu membuat iklan festifal musim semi tahun ini... kumohon..." Nualla menangkupkan kedua telapak tangannya, memohon agar Alice mau menerima tawarannya.

Sebenarnya Alice tidak mau mengambil pekerjaan lagi karena ia harus fokus pada desainnya kali ini. Tapi jika ia menolaknya, Nualla akan mengganggu Alice terus-menerus.

"Alice, kumohooon.."

Dan akhirnya, dari sekian panjang kalimat permohonan Nualla, Alice menjawabnya.

Tidak, bukan secara verbal, Alice hanya membalasnya dengan sebuah anggukkan. Dan demi melihat Alice mengangguk, Nualla berjingkrak-jingkrak kegirangan.

"Terima kasih Alice! Aku akan meneleponmu! Terima kasih!!"

Bodoh.
Dia tidak punya nomor telepon Alice.

Tapi Alice hanya diam. Ia tahu,alasan mengapa Nualla meminta bantuannya padahal Nualla sama hebatnya dengan Alice dalam hal desain grafis.

Yah, alasannya karena ada anak itu, orang yang ditaksir Nualla adalah ketua panitia festifal musim semi, dan karena Nualla ingin membuat kesan yang baik pada orang itu, ia mengiyakan semua perintah anak itu, bahkan untuk hal yang tidak ia bisa.

Allan Davidson.

Oang paling kaya di dunia, ia adalah pemilik dari 9 buah Bougatti, president di universitas ini,dan... ah, masih banyak lagi hal yang membuat para wanita rela bersujud demi kencan semalam dengannya.

Dan Nualla, dengan bodohnya, berada di salah satu dari sekian banyak wanita itu. Lihatlah ia sekarang, kehilangan waktu untuk dirinya sendiri demi Allan.

Bodoh.

Apa?

Kau bertanya tentangku? Tidak, Allan bukan tipe ku. Orang yang menjadi tipe ku sudah lama pergi entah kemana, mungkin sekarang sudah meninggal.

Aku tidak punya banyak waktu untuk mengurusi masalah percintaanku.

Lagi pula, kurasa 'cinta' tidak terlalu penting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smile AliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang