WARNING!!!
This story contains boys love, crime, mental ilness and adult content!
If you don't like the content please leave this book, be a smart reader!!!
Don't forget to leave vote, comment and follow me.
HAPPY READING!
○
○
○Dean menyusuri setiap lorong perpustakaan mencari buku yang dibutuhkannya untuk mengerjakan tugas. Saat ini dia sedang berada di perpustakaan tengah kota. Setelah mendapat buku yang dia cari, Dean menuju kembali ke meja tempatnya meletakan semua barangnya.
Namun ketika sampai disana dia mendapati pemuda berambut biru duduk sambil membaca buku. Dia hanya mengangkat bahunya acuh. Lagipula dirinya berada di tempat umum dan orang-orang bebas duduk dimana saja bukan?
Dean menarik kursi dihadapan pemuda rambut biru tersebut lalu memilih fokus untuk menyalin beberapa kata dari buku yang ia pinjam kedalam buku tugasnya.
"Kau sering kesini?" Dean mengangkat kepalanya dan menatap pemuda itu atau lebih tepatnya menatap buku yang sedang dibaca pemuda itu karena wajahnya tertutup oleh buku yang sedang dia pegang.
"Maaf?" Dean memastikan bahwa pemuda asing ini bertanya dengannya.
Pemuda berambut biru itu menurunkan bukunya dan terlihatlah wajah datar yang dikenalinya.
"Kak Jeremy" pemuda berambut biru itu, Jeremy hanya berdehem kecil.
"Jadi? Kau belum menjawab pertanyaanku Adams" Dean sedikit mendengus, akhir-akhir ini banyak sekali yang memanggilnya dengan marga padahal sudah jelas jika dia memiliki nama yang diberikan ibunya ketika lahir.
"Aku memang sering kesini kak dan omong-omong aku memiliki nama jadi tolong berhenti memanggil margaku" Jeremy hanya mengangkat bahunya acuh lalu kembali fokus membaca bukunya. Dan merasa tidak ada lagi percakapan diantara mereka Dean memilih kembali menyelesaikan tugasnya.
Keduanya memilih diam tanpa perlu pusing memikirkan topik pembicaraan. Pertama mereka berada diperpustakaan yang membutuhkan kesunyian, kedua mereka sama-sama suka kesunyian dan terakhir mereka tidak terlalu dekat jadi untuk apa pusing memikirkan suasana canggung diantara mereka.
"Kak Jeremy" Dean mengangkat kepalanya ketika mendengar suara yang dikenalinya dan mendapati teman sebangkunya yang duduk disebelah Jeremy kemudian bersender pada bahunya.
Jeremy yang melihat kedatangan adiknya langsung meletakan bukunya dimeja secara terbalik supaya tidak tertutup dan dia tidak harus lelah mencari-cari halaman terakhir membaca. Jeremy benci semua hal yang rumit dan melelahkan.
Tanpa aba-aba Jeremy mengangkat tubuh kecil Sachio dan meletakannya dipangkuan menghadap dirinya. Mengabaikan pemuda didepannya yang kaget melihat aksinya. Sachio juga nampak tidak perduli dan dengan santainya memeluk sang kakak lalu tertidur dengan wajah yang dibenamkan di ceruk leher Jeremy. Persis seperti Koala.
Jeremy yang melihatnya sedikit tersenyum lalu mengecup hidung mancung Sachio dan mengambil bukunya lalu melanjutkan kegiatan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREAK SHOW - 3 CHOI'S
FanfictionTidak akan ada lagi kemalangan, kesedihan dan kesialan. Karena aku bukanlah orang yang sama seperti dulu. TW ⚠️❗; boyslove, harshword, mental illness, violence, blood, murder, crime and mature content.