WARNING!!!
This story contains boys love, crime, mental ilness and adult content!
If you don't like the content please leave this book, be a smart reader!!!
Don't forget to leave vote, comment and follow me.
HAPPY READING!
○
○
○
Beberapa chapter menggunakan alur mundur.Dean menatap lekat murid baru yang sedang memperkenalkan dirinya di depan kelas. Wajahnya manis namun sayang ekspresinya sangat kaku dan datar seolah semua hal di dunia ini sangat menganggunya.
Sachio Shaquille. Nama yang sangat unik walau terdengar asing dan sangat sulit disebutkan, tetapi marga pemuda tersebut sepertinya tidak asing ditelinga Dean. Saking asiknya melamun berusaha mengingat siapa pemilik marga tersebut dirinya sampai tidak sadar bahwa murid baru tersebut sudah duduk disebelahnya.
Baru setelah Sachio menepuk pundaknya fokusnya kembali dan cukup terkejut mendapati sang murid baru menjadi teman sebangkunya. Suasana cukup canggung diantara mereka karena Sachio sepertinya adalah tipe pendiam dan malas bersosialisasi sehingga Dean bingung bagaimana caranya untuk berkenalan dan berbincang.
"Tidak perlu repot untuk memikirkan cara berkenalan denganku" Sachio melirik Dean dari ujung matanya dan mendapatkan pemuda tersebut terdiam dan membuatnya tersenyum tipis.
"Dean Adams, itu namamu kan?" Dean menatap Sachio terkejut.
"Dari mana kau tau namaku? kita bahkan tidak sempat berkenalan" Sachio menunjuk pin nama di dadanya dan membuat Dean merasa malu karena telah berprasangka buruk pada teman barunya itu.
"Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal konyol seperti stalking Mr.Adams" lagi-lagi Dean dibuat kaget dengan tingkah teman barunya ini. Apa dia bisa membaca pikiran? itu yang terlintas dikepalanya.
"Aku tidak bisa membaca pikiran, semua terlihat jelas dari wajah dan perilakumu" dan dia hanya mengangguk kaku.
Sachio hanya membalas dengan senyum tipis kemudian fokus memperhatikan guru yang masuk kedalam kelas untuk mengajar.
'Ini menarik'
●○●○●○●○
Bel istirahat sudah berbunyi lima menit lalu dan keadaan kelas juga sudah sepi. Hanya tersisa dirinya dan Sachio sekarang. Jujur saja Dean ingin mengajak Sachio ke kantin namun dia terlalu bingung bagaimana caranya karena kecanggungan diantara mereka atau hanya dirinya?
"Sac -"
"Chio. Ayo kekantin bersama" Dean mengalihkan pandangannya kedepan pintu kelas dan mendapati pemuda berambut pink dengan wajah datar, itu kakak kelasnya Zarfan.
Lalu dia mengalihkan pandangannya saat mendengar suara kursi bergeser disebelahnya dan melihat Sachio yang bangkit dengan ogah-ogahan kemudian mendekati Zarfan.
"Padahal aku sedang malas ke kantin" samar-samar Dean mendengar keluhan Sachio dan Zarfan hanya mengangkat bahunya acuh.
Lalu dengan santainya dia merangkul pinggang Sachio possesive juga tidak lupa mencuri kecupan dari bibir tipisnya dan hal itu berhasil membuat Dean terkejut karena seingatnya seniornya itu berpacaran dengan Jeremy sang ketua osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREAK SHOW - 3 CHOI'S
Fiksi PenggemarTidak akan ada lagi kemalangan, kesedihan dan kesialan. Karena aku bukanlah orang yang sama seperti dulu. TW ⚠️❗; boyslove, harshword, mental illness, violence, blood, murder, crime and mature content.