Diaries of Little TaiHeng

Stop! That's It My Brother!

Congrats for dedek Taiheng / Taetae !!!

Kamu akhirnya menang kategori cerita adopsi hihi, kamu berhasil dek♥️😎

Taetae when see that :

"Uwat kaka-kaka antik dan anteng dicini telimakacih cemuanya ya cudah cayang Taetae(｡◕‿◕｡)."

"Kacih intang cama omental anyak yaaa hihihi coalnya Taetae ceneng anget ヽ(｡◕o◕｡)ﾉ"

"Angan yupa cupolt celitanya dan kalya kaka Pliska. Taetae cayang kaka Pliska uga utututu (づ￣ ³￣)づ"

.

.

.

.

Pagi itu, Taetae merengut di kursi plastik sambil memeluk plushie Tata. Mukanya berkerat-kerut melihat piring tersaji.

Sup kacang-kacangan rebus, nasi lembek yang cair, dan tumis brokoli sosis.

Jemari gempal Taetae kembali membuang sendok itu ke piring asal. Rautnya masam, diam.

"Uwek." muntah Taetae menggeleng kuat-kuat, mengelem rapat bibir. "Hufft nda mawu ರ╭╮ರ. Payit huwee, ndaa cukaa. Mawu mamam nudet galing hufft."

Namjoon berupaya membujuk sambil mengayun mainan kerincing, "Ngga boleh makan yang goreng-goreng terus nanti batuk lho."

Jimin pun inisiatif mengambil sendok motif beruang itu, meniup lembut nasi panas hati-hati.

Jimin memang selalu memanjakan Taetae, pria itu pun bermain-main sedikit. Sendok itu diterbang-terbangkan bagai pesawat. "C'mon Taetae! Pesawat siap luncur bebas dan mendarat, ayo lekas buka mulut aaaaa.."

Taetae mengkerut pahit dan menyilang tangan di depan bibir mungilnya. Dia tersiksa dan menolak, alhasil suapan Jimin tidak sengaja tertepis tangan bontot Taetae lalu berhamburan.

"Nah kan, tumpah." celetuk Jungkook, baru habis mandi pagi dia.

Hoseok yang tengah menyeruput kopi agar tidak ngantuk di jam mengajar, "Tadi inget nggak kalo jadi anak baik harus gimana aja?"