Yang berharap mau baper-baperan sambil rebahan, kojoo!!, ga ada disini say, tapi ga papa baca aja dulu siapa tau suka, hati mana ada yang tau, ya kan?
*****
Hyunjin hanya bisa menghela napas, manusia depannya ini tak sedikitpun menggubris omongannya."Le, Jeno bilang balik dulu, lu dicariin bunda"
Gadis itu diam, membuat Hyunjin hanya pasrah.
Alea berpikir keras bagaimana caranya lepas dari pengawasan abangnya.
"Gue ga mau balik, pergi aja duluan"
Hyunjin menghela napas untuk kesekian kalinya. Ia selalu menemukan jalan buntu membujuk Alea.
"Gua beliin es krim kesukaan lu deh, yang penting lu balik dulu"
"Gua bilang nggk, ya nggk!!"
Hyunjin mengusap wajahnya kasar, mau emosi tapi nggk bisa. Lama lama dia memikirkan cara lain untuk menggotong pulang anak ayam ini.
Telpon Hyunjin berdering, dan detik itu juga Alea berlari kencang meninggalkan Hyunjin dan beberapa orang yang semenjak tadi bersamanya.
"Woy kejar" teriak Hyunjin kencang, jadilah mereka sedikit membuat keributan di salah satu pusat perbelanjaan itu.
Alea hampir mengeluarkan jurus seribu bayangan untuk kabur, seketika tak ada jalan lain ia menyelinap ke salah satu toko baju dan masuk di bilik ruang ganti wanita.
Hyunjin yang melihat kelebat bayangan gadis itu yakin Alea tidak jauh, mengikuti nalurinya menyibak gorden kamar ganti, sebelum Alea berteriak mulutnya lebih dulu dibekap.
Alea salah, orang itu tidak peduli kamar ganti wanita apa bukan yang ia sibak.
"Lu emang pinter bikin susah"
Hyunjin menyentil dahi Alea, dengan posisi seintim itu didalam ruang yang sempit Alea dapat mendengar detak jantungnya yang tak beraturan setelah berlari.
Aroma maskulin tercium begitu jelas yang tanpa ia sadari semakin memacu detak jantungnya. Sepersekian detik kemudian ia berpikir untuk berontak, namun percuma tenaga Hyunjin lebih besar, akhirnya dia pasrah.
Hyunjin menarik Alea keluar, wajah masam gadis itu membuat orang menatap mereka curiga.
"Maaf, adik ku berusaha kabur dari rumah" Ultimatum Hyunjin, membuat semua orang kembali pada aktivitas awalnya.
"Kenapa sih, gua bukan bocah 5 tahun, kasih tau Jeno" pekik Alea didalam mobil.
Wajahnya bersemu merah ingin berontak pada orang di sebelahnya.
"Gua cuma menjalankan perintah, mau protes jangan sama gua" jawaban dingin itu membuat Alea semakin dongkol.
"Lu harus ke tempat les sekarang!!"
Alea, membuka kaca mobil dan membiarkan angin meniup rambutnya. Ia memejamkan mata, usahanya kabur dari tempat les gagal lagi, padahal hari ini ada pertandingan basket putri sekolah yang harusnya ia ikuti.
"Gua ga mau dijagain kaya gini, kalo kalian masih kaya gini, gua ga segan segan" peringatnya.
Hyunjin diam, gadis 18 tahun bisa apa pikirnya.
"Lu ngeremehin gua, kita liat nanti" Alea menyeringai, menantang Hyunjin.
20 menit berlalu, mereka tiba di tempat les yang biasanya menjadi tempat tongkrongan Alea pulang sekolah.
Hal yang ia benci, harusnya pulang sekolah otaknya istirahat, eh malah di panasin lagi, lama lama mateng, kaya menu RM Padang, Otak Goreng.
Alea memasuki ruangan dengan wajah kusut, ia tau Hyunjin pergi dan menyisakan orang lain menjaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAAA
Teen FictionIni adalah pertarungan sengit, siapa yang lebih kuat, Alea atau Hyunjin, dua manusia yang sengaja dipertemukan untuk mampu menemukan jati dirinya masing-masing. Alea Davira Hitson, gadis 18 tahun itu penuh emosi dan semangat, baginya dunia memang ta...