K.4

15 2 0
                                    

***

"Aw, pelan-pelan dong," Seorang laki-laki meringis ketika Key mengobati luka ditangannya.

Key tidak mengubris perkataan lelaki itu, dia anteng mengobati lukanya agar cepat selesai.

"Perasaan lo ngga bisu deh," Ucap lagi lelaki itu dan memperhatikan wajah Key.

Cantik, batinnya.

"Astaghfirulloh," gumam lelaki itu tapi masih terdengar oleh Key.

"Lo budeg apa begimana? Gue ajak ngomong ngga nyaut, lagian lo ngapain jalan sendirian ditempat sepi gitu," 

"Udah tau disitu banyak preman, harusnya cari jalan rame, kan bahaya," Sambungnya lagi memarahi Key.

Hey, siapa dia berani-beraninya memarahi Key. Key hanya mendengarkan saja tanpa membalas ucapan lelaki itu.

"Lo manusia apa bukan sih? What, jangan-jangan lo setan lagi," Histeris lelaki itu.

Key yang sudah seselai mengobati tangan lelaki itu, berdiri dan membenarkan kerudungnya yang sedikit kusut lalu menatap lelaki itu datar.

"Kepala lo gaada bekas luka, tapi kok otak lo ngga jalan ya?, Ucap dingin Key kepada lelaki itu.

"Enak aja, syukur-syukur gue tolongin lo, kalo ngga, lo udah di unboxing tuh sama preman," Jawabnya tak terima.

"Tuh udah, makasih dah nolongin gue," Kataa Key lalu pergi meninggalkan lelaki itu sendirian didepan supermarket.

"Gila, ngomong irit banget ngga bayar juga," Lekaki itu menggelengkan kepalanya dan dia pun menaiki motornya lalu pulang.

Sesampainya di apartemen, Key membereskan belanjaannya dan duduk di sofa sambil menyalakan tv.

"Kaya pernah lihat, dimana ya," Monolog nya mengingat wajah lelaki itu.

"Oh si murid baru," Sambungnya sambil membuka minuman kaleng kesukaannya.

Key bisa tahu karena tadi waktu merekap data milik murid baru, terdapat foto lelaki itu.

Ting tong

Suara bel apartemen Key pun berbunyi, Key langsung berlari kecil ke arah pintu dan membukaan pintunya.

"Assalamu'alaikum cabat Nadha," Ucap Nadha dengan menyengir kuda.

"Waalaikumsalam," Jawab Key tanpa ekspresi.

Nadha pun masuk mendahului Key, tamu tidak tahu diri memang.

"Bawa apa lo?," Tanya Key yang melihat Nadha menyimpan kantong plastik di meja.

"Nasgor mang Udin dong, gue tau lo belum makan kan,"  Jawab Nadha lalu berjalan ke dapur  untuk membawa piring.

Memang jika Nadha ke apart Key, pasti anak itu selalu membawa buah tangan.

"Lo baru belanja Key?," Tanya Nadha dengan membawa piring ditangannya.

"Heem," Jawab Key dengan tatapan ke layar TV.

Mereka pun memakan nasi goreng yang di bawakan oleh Nadha tadi.

"Kwey swerwius lwo nggwa twau mwurwid bwarwu--

"Telen dulu Nad, pamali," Potong Key karena Nadha berbicara dengan mulut penuh dengan makanan dan Nadha pun menuruti ucapan Key.

"Lo serius ngga tau murid baru kek gimana?," Tanya Nadha menatap ke arah Key yang sedang makan sambil menonton TV.

"Tadi ketemu," Jawab Key jujur.

"SERIUS?," Teriak Nadha kaget.

"Muncrat ih jorok," Kesal Key karena nasi dari mulut Nadha ada yang muncrat kena tangan Key.

K E Y V A N OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang