"ADEKKKK CEPET BANGUN" Teriakan kak Hendery terasa menggelegar di kamar Seo Yun
"Paan si? Orang lagi enak enak tidur diganggu" Gerutu Seo Yun
"Katanya mau ajak Abang jalan jalan ih, kumaha éta" Celetuk kak Hendery sambil menggoyang goyangkan tubuh Seo Yun yang masih terbaring di kasur empuknya
"Lain kali aja dah,"
"NGGA GA BISA, HARI INI, KALO NGGA HARI INI ABANG GA BAKAL ANTERIN KAMU KEMANA MANA PAS KAMU BUTUH" Kak Hendery memang sudah handal dalam ancam mengancam, dan ancamannya benar benar membuat orang lain ketakutan
"Aduh yaudah, tunggu bentar, ini masih setengah sadar"
"Yeay makasih adekkk" Kak Hendery memeluk Seo Yun erat
Kalau boleh dikatakan, sekarang mereka lebih terlihat seperti pasangan yang tengah berpelukan, ketimbang kakak adik, itu sebabnya jika orang orang tidak mengenal dekat Seo Yun dan Hendery, mereka akan mengira bahwa Seo Yun dan Hendery adalah sepasang kekasih karena selisih umurnya tidak terlalu jauh, mereka hanya selisih 3 tahun
Baiklah, kita lewati saja, mereka sekarang telah berada di mall kemarin, karena Seo Yun janji bahwa dia akan membawa kak Hendery jalan jalan, dan membeli jam tangan yang ia janjikan
"Mau yang model kaya gimana?" Tanya Seo Yun dengan nada malas
"Hm, ini kayak nya bagus deh, ya ga sih?" Kak Hendery menunjuk salah satu jam tangan yang ada di etalase, jam itu memang terlihat sangat indah, tidak beda jauh dengan punya Shotaro kemarin
"Udah terserah mau yang mana aja, pokoknya cepetan" Gerutu Seo Yun karena kak Hendery menghabiskan waktu yang cukup lama hanya untuk memilih jam tangan, mungkin sekitar 25 menit, karena ia bingung harus memilih yang mana karena jam tangan disitu semuanya bagus
"Yaudah deh ini aja," Setelah memilih cukup lama, kak Hendery akhirnya memutuskan untuk membeli satu jam tangan, dan apakah kalian tau? Jam tangan yang ia tunjuk adalah jam tangan pertama yang tadi dia lihat
"Kenapa ga daritadi aja sih?" Seo Yun membatin
"Yaudah mbak, saya beli yang ini aja ya" Ucap kak Hendery sangat santai, padahal harga jam itu lebih mahal sedikit dari anting yang kemarin Seo Yun idam idamkan
"Yaudahlah ya" Gumam Seo Yun, tenang saja, kak Hendery tidak mendengar nya
Tiba tiba lagu Work From Home milik Fifth Harmony terputar, lagu itu dijadikan ringtone oleh Seo Yun
"Lah Ayaka" Seo Yun agak kaget ketika melihat nama yang tertera di layar handphone nya
"Ayaka saha deui?" Kak Hendery mengintip handphone Seo Yun
"Itu loh adeknya Shotaro, udah ini biar aku angkat dulu, barangkali penting"
Dan benar saja, begitu Seo Yun mengangkat telfonnya, terdengar dari sana Ayaka seperti nya sedang panik
"Halo, halo?! Kak Seo Yun!"
"Iya Ayaka, kenapa, kok panik gitu, ada apa?" Seo Yun ikut panik juga karena Ayaka panik
"K - kak.. Kak Seo Yun" Rintihnya, Seo Yun juga dapat mendengar suara tangisan dari arah sana
"Iya Ayaka kenapa?! Ada apa? Cerita sini!" Pinta Seo Yun
"Kak..." Ujarnya dengan nafas terengah-engah
"Kamu tenangin diri kamu dulu, tarik nafas, habis itu baru cerita, oke sekarang kamu tarik nafas, habis itu buang!"
Ayaka menuruti perintah Seo Yun
"Udah tenang? Sekarang cerita"
"Kak Shotaro... Dia... Dia pingsan tadi, semalem dia bilang mau ngajak kamu jalan jalan, tapi pagi ini, tiba tiba dia pingsan, kita juga gatau dia kenapa.."
"Sekarang kita lagi perjalanan ke rumah sakit, kak Seo Yun nyusul aja ya . . . " Lirihnya
"Iya iya, oke, kakak kesana sekarang!"
"Napa lu?" Sedangkan kak Hendery daritadi bersikap sangat santai, tentu saja, dia tidak tahu apa apa, jadi jelas saja kalau dia terlihat santai
"Shotaro... Dia... " Seo Yun yang ikut panik membuatnya tidak bisa menceritakan apapun ke kak Hendery
"Tarik nafas, buang, tenangin diri kamu dulu," Kak Hendery memberikan perintah yang sama dengan Seo Yun tadi
"Nih minum dulu" Ujar kak Hendery sambil menyodorkan sebotol air putih yang tadi kita beli
"Dia pingsan tadi, dan sekarang dia dibawa ke rumah sakit"
"Hah?! Ini ga bercanda kan?!" Akhirnya dia juga ikut panik
"Ih aku ga bohong ini! Serius! Sekarang kita cepet cepet ke rumah sakit, ayooo!"
"I-iya iya!"
Seoul National University Hospital ( SNUH )
Aku berlari menyusuri jalanan rumah sakit, bahkan kak Hendery kewalahan mengejar ku karena aku berlari sangat cepat. Kalau begini ceritanya, rasanya aku tidak ingin bertemu dengan siapapun, aku hanya ingin bertemu dengan Shotaro, sekali ini saja
Dan sampailah aku didepan ruangan dengan tulisan 'ICU', rasanya panik. Sangat panik. Bagaimana tidak? Kondisinya kritis sekarang
"Dek, ayo makan dulu. Kamu belum makan, nanti kamu sakit" Bujuk kak Hendery
Aku menggeleng. Rasanya benar benar tidak nafsu makan
"Makan ya, adek nya abang yang cantik harus makan, paling nggak 7 suap aja deh,"
"Nih sini aaaaaa" Kak Hendery menyodorkan sesendok makanan
"Nah pinter, lagi ya? 7 suap ya? Kurang 6 aja kok"
"Dikunyah yang bener makanannya, udahh, ayo berhenti nangis nya. Nanti cantiknya luntur loh" Kak Hendery mengusap air mataku dengan jari jarinya
"Sini sini peluk" Kak Hendery merentangkan tangannya, siap untuk memelukku
"Kita berdoa aja sama Tuhan, kasih kesembuhan buat Shotaro, walaupun peluang nya kecil, tapi kita kan ga tau. Ya kan? Udah ya berhenti nangis nya" Inilah kak Hendery, mungkin kami memang kurang akur, tapi jika salah satu dari kami mempunyai masalah, kami akan saling menyemangati
"Makasih ya kak . ."
To be continued
Work ini udah berapa lama terbengkalai 😭 btw maafin kalo ada yang kurang cocok sama cara penulisan nya, atau alurnya
![](https://img.wattpad.com/cover/247452529-288-k191830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Evanescent | Osaki Shotaro [ PROSES REVISI ]
Fanfic"𝑴𝒂𝒂𝒇𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒉𝒂𝒕𝒊, 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕...