3. Baby'nya mana?

111 21 9
                                    

Tak lama itu, pintu depan terbuka lebar dan menampakan sepasang wanita dan pria. Kikan memicingkan matanya, dan mengingat. Pak Zean dan Bu Clara langsung mengajak Kikan masuk keruang pribadinya.

Saat sudah sampai, Kikan mendaratkan bokongnya di sofa empuk. Dan mulai berbicara 6 mata yang nantinya akan menjadi majikan jika di terima.

"Nama saya Kikan Aqueenby, saya mahasiswa di universitas campus Jakarta. Fakultas Ekonomi," ucap Kikan memperkenalkan.

"Saya dengar, kamu selalu mendapat peringkat 1 di kampus kamu?!" Bu Clara to the point, seraya menyeruput tehnya.

"Iya, bu." Kikan nganggukin kepalanya.

"Kamu udah baca persyaratannya,'kan?" tanya pak Zean memastikan.

"Udah pak," sahut Kikan.

"Oke. Kamu di terima," ucap mereka serentak. Dan mengulurkan tanganya kearah Kikan.

"Oh iya, pak, bu. Baby'nya mana?" tanya Kikan celingak-celinguk, dan menatap kedua majikannya.

Pak Zean dan bu Clara, nampak saling memandang satu sama lain. Satu detik kemudian mereka langsung tertawa, dan saling pukul satu sama lain. Kikan mengerutkan dehinya, emang ada yang salah?

"Tadi kamu udah ketemu," ucap pak Zean, memberhentikan tawanya.

"Tadi?" Kikan tambah binggung, emang nih keluarga bikin dia binggung. Dah lah, pen nangis aja.

"Iya. Tadi 6 bujang anak saya, dan ya. Maksud saya bukan jadi babysitter, tapi bujangsitter. Nanti kamu tolong urusin anak-anak saya, saya sama istri saya udah binggung dan mentok sama sikap mereka yang kaya bocil," jelas pak Zean.

"Iya, Kikan. Sekalian anak-anak saya ajarin, biar pinter. Kamu'kan pinter sering dapet rangking satu," rambah bu Clara. Dah lah nangis aja, kalau gini.

"Kalau saya tau, ngurus 6 bujang, saya gak jadi kerja." Sentak Kikan berdiri.

"Loh? Kok gitu?! Kamu harus kerja,'kan udah sepakat. Plis yah mau ...," Mohon bu Clara.

"Saya gak mau bu!" Kekeuh Kikan. Tau ngurus enam bujang, mending cari kerjaan lagi.

"3 juta perbulan."

"Gak!"

"4 juta perbulan."

"Gak!"

"5 juta setengah perbulan."

Kikan nampak terdiam. 5 juta setengah perbulan, bisa kaya ngedadak dong. Kikan nampak berpikir, kalau engga di ambil mubazir, kalau di ambil nanti pusing. Tau ah, masalah itu mah gampang, yang penting di ambil dulu. Kesemparan gak datang dua kali, mueehehe.

"Gimana?" tanya pak Zean.

"Deal?" tambah bu Clara, ngulurin tanganya kearah Kikan.

"Deal." Kikan langsung membalas uluran tangan bu Clara dan terakhir pak Zean. Lumayan 5 juta setengah.

Mereka bertiga langsung keluar dari ruangan menuju ruang tengah. Pas keluar, Kikan binggung bukanya tadi ada lima orang? Kenapa jadi enam?.

Mereka langsung menatap, kala mendengar suara pintu dari ruang pribadi orang tuanya. Dengan kompak mereka langsung berdiri. Menghampiri kedua orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My six big babiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang