2. Burung Dan Perapian

6 1 0
                                    

Beomgyu sedang duduk dengan bosan di ruang kerjanya. Semua dokumen sudah selesai ia periksa setengah jam yang lalu. Menghela napas, ia lalu memandangi pigura foto dimana ada dia dan Nari disana. Tersenyum, Beomgyu bertanya dalam hati, sedang apa istri manisnya itu pukul satu siang begini. Nari sudah mengantarkan makan siangnya tadi, tapi tidak bisa berlama-lama karena kafenya tidak ada yang menunggui, Sunoo dan Jungwon belum pulang sekolah.

"Kutelepon saja apa ya?" Tapi Beomgyu belum sempat menekan tombol dial saat pintu ruangannya menjeblak terbuka. Kakak sulungnya, Choi Yeonjun, ada disana dengan anak perempuan 5 tahun di gendongannya.

"Uncle Beomie!" Choi Soojin yang manis dengan lesung pipi di kanan dan kiri pipinya, mata bulat dan gigi kelinci, fotokopi fisik dari kakak keduanya, Choi Soobin.

"Kenapa kau malah menjemput Soojin, hyung? Mina-noona tanya padaku apa kau ada menjemput Yeonhee tadi." Yeonjun kelihatan sedikit tersengal, ia turunkan keponakannya itu.

"Aku lupa! Apa yang kau bilang pada istriku?" Beomgyu menepuk dahinya. Apa-apaan kakaknya ini?
"Tentu saja tidak tahu!"

"Bagus, aku sudah telepon Soobin tadi. Dia yang akan menjemput Yeonhee." Yeonjun merebahkan tubuhnya. Berpikir, putrinya itu pasti akan marah dan menagih sesuatu yang aneh-aneh padanya nanti.

"Memangnya Soobin-hyung tidak ke rumah sakit?" Choi Soobin, kakaknya yang berusia 31 tahun itu adalah seorang dokter anak.

"Dia sudah selesaikan jadwalnya. Aku kaget sekali waktu ingat aku malah belum menjemput Yeonhee."

Beomgyu menggeleng. Kakak sulungnya Choi Yeonjun, 33 tahun, adalah seorang guru tari di sekolah seni ternama. Sepertinya kebanyakan menari membuat otaknya sedikit terguncang.

"Oh, iya. Tadi Hana meneleponku, katanya Nari ada di rumah sakit bersamanya dan Mina, tapi ponselnya kehabisan daya. Dia minta aku kabarkan padamu."

"Begitukah? Bagaimana persiapan persalinan istrimu, hyung?"

"Dokter bilang sepertinya harus operasi. Makanya ia ke rumah sakit untuk periksa sekarang."

"Aah, makanya ia minta ditemani Hana-noona dan Nari."

"Ya. Dia bilang dia kesal melihat wajahku, jadi tidak mau diantar."

Yeonjun memejamkan matanya. Sepertinya anak keduanya ini akan sangat jahil. Baru di dalam kandungan saja sepertinya sudah sebal sekali padanya.

"Uncle Beomie! Lihat, tadi Soojin menggambal adik bayi dan bunga." Terlalu asyik mengobrol dengan Yeonjun, Beomgyu sampai tidak merasakan Soojin yang sudah naik ke pangkuannya sambil membawa buku gambar.

"Oh ya? Mana, sayang?" Beomgyu sedikit menundukkan badanya saat gadis kecil itu membuka buku gambaranya dengan antusias.

Tapi sejurus kemudian, dahi pria tampan itu mengerut. Kenapa keponakannya menggambar bayi di dalam perapian? Mengerikan sekali.
"Kenapa adik bayinya ada di dalam perapian, sayang? Kan disana panas?"

"Habis, Papa bercerita kalau adik bayi datang dengan dibawa paman burung. Lalu, Uncle Jun bilang, paman burung memasukkan adik bayi dari perapian karena tidak bisa berlama-lama." Beomgyu menatap tajam kakak sulungnya, yang dibalas dengan tatapan cuek.

"Kau benar-benar tidak tahu cara bicara yang baik pada anak kecil, hyung."

"Memang tidak. Aku ini realistis." Beomgyu menutup telinga keponakannya, dan menggumam "Bajingan" pada kakak sulungnya itu.

"Soojin sudah makan siang?"

"Belum, Uncle. Tadi Papa bilang mau belikan ayam goreng untuk Soojin dan Yeonhee-unnie."

Baru lima menit, pintu ruang kerjanya sudah menjeblak terbuka untuk yang kedua kali, sekarang tampak pria yang luar biasa tinggi, Choi Soobin, dengan anak perempuan 6 tahun di gendongannya. Tidak hanya itu, di belakangnya juga ada tiga wanita cantik, salah satunya terlihat marah.

"Bagaimana bisa kau melupakan putrimu Choi Yeonjun! Aish, darah tinggi aku!" Yeonjun buru-buru menenangkan Choi Mina, istrinya.

"Sayang, duduklah dulu." Yeonjun menuntun istrinya yang sedang hamil 7 bulan duduk di sofa ruang kerja adik bungsunya. Beomgyu dan Soobin menggeleng, memilih untuk fokus pada istri masing-masing, sedangkan dua anak kecil yang ada disana sudah membuka bungkus ayam dan makan bersama.










a/n: Hallo! Sudahkan kalian lihat Vogue TXT dan YNFW Yeonjun? 😆



a/n: Hallo! Sudahkan kalian lihat Vogue TXT dan YNFW Yeonjun? 😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ganteng-gantengnya MOA meresahkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang