Suna Rintarou dan Miya Osamu adalah sepasang kekasih. Mereka telah menjalani hubungan ini selama 2 tahun. Dan ini adalah tahun ketiga sebelum mereka berpisah karena lulus SMA.
Suna menyandarkan kepalanya di bahu Osamu, menikmati dinginnya udara yang berhembus dari jendela apartemen pribadinya. Osamu hanya mengelus pelan rambut hitam Suna dengan lembut
"Kenapa Rin?"
"Gue gak mau pisah sama lo"
"Kita bisa LDR , kok. Lo gak mau?" Tanya Osamu dengan heran.
"Samu ayo nikah"
"Dih, ngaco!"
"Kalau gitu ayo kawin"
"APASIH"
Suna memandang wajah Osamu yang memerah malu. Dia memegang kedua pipi tembam itu.
"Mbul ku lagi malu - malu ya"
Osamu mendorong tubuh Suna hingga terlentang di kasur. Osamu berada di atas Suna, memandang kekasihnya dengan datar.
"Kenapa?"
"Nggak ada, gue cuma kangen sama lo"
Memalingkan wajah, Suna malah tertawa melihat Osamu. Secepat kilat ia membalikkan posisi. Dengan Osamu yang di bawahnya.
Menggesekkan dengkul kakinya dengan kejantanan Osamu yang masih terbungkus celana dengan rapi.
Suna mendekatkan wajahnya dan menyambar bibir manis Osamu. Lidahnya mulai bermain-main dengan lihai disana. Osamu terbuai dengan permainan Suna, mulai menggantungkan lengannya pada leher Suna.
Entah air liur siapa yang telah keluar, keadaan keduanya sama-sama memerah. Dengan nafas yang berat, kedua mata itu saling memandang.
"Can i?"
"Hmm"
Suna mulai membuka sweater tebalnya. Menampakkan tubuh indah dan gagah, dihiasi perut kotak kotak yang membuat Osamu menelan ludah.
"Lagian ini apartemen lo, nggak ada yang bisa masuk kesini"
"Lo gak di cariin Atsumu?"
"Gue udah izin, kalau lo lupa"
Suna tersenyum miring. Ia mulai mengecap leher mulus Osamu dengan lihai sampai menimbulkan bekas kemerahan.
Osamu hanya bisa memejamkan matanya sambil meremas rambut hitam Suna dan menggenggam erat lengannya.
Tangan kanan Suna mulai masuk ke dalam Kaos Osamu dan menyentuh gundukan di sana. Dia menyentuh, dan memilin puting Osamu.
"Angh...Rin"
Suna melepas kaos Osamu dengan mudah, dan langsung menghujami bagian atasnya dengan rangsangan.
Dia menjilat dan menghisap kedua puting Osamu secara bergantian. Tangan nya memasuki celana Osamu dan memasukkan jari pada lubang Osamu.
Osamu hanya mendesah keenakan dan menggenggam erat rambut dan lengan Suna.
"Ngahh...Rin...anghhh"
Osamu menahan lengan Suna, memindahkan nya pada bagian puting yang jarang Suna sentuh. Suna langsung paham dan menghisap puting kiri Osamu dengan kuat.
Membuat Osamu memekik, "AHHHH"
Suna menyeret Osamu untuk duduk di bawah kasur, rambut abu - abu itu berantakan karena jambakan Suna.
"Ayo sayang, gue pengen ngerasain mulut hangat lo"
Osamu memegang junior Suna dan menjilatnya sampai ujung, lalu memasukkan junior itu di mulutnya. Osamu hampir tersedak karena ukuran junior Suna yang sangat besar.
"Ngh..samu, enak"
Suna menjambak rambut Osamu dan memajukan pinggulnya, membuat Osamu hampir tersedak.
Osamu melakukan gerakan yang membuat Suna menggila, dan memuntahkan cairannya di mulut juga wajah Osamu.
"Cantik"
Osamu sangat cantik dengan sperma yang menghiasi wajahnya.
Osamu kembali berbaring terlentang, Suna melihat lubang Osamu dengan tatapan lapar
"Rin, lo mau ngapain?"
Suna memasukkan dua jarinya ke lubang Osamu tanpa aba - aba. Membuat empunya memekik sambil menutup mulutnya dengan tangan.
Suna menarik tangan Osamu agar tidak menutup mulutnya lagi.
"Keluarkan saja suara indahmu, Osamu. Jangan ditahan, sayang"
Jari ketiga berhasil masuk dan dihentakkan dengan dalam. Kepala Osamu mengadah dengan mulut terbuka menahan desahan.
"Ngahh, Rinhh"
Tubuh Osamu bergetar menerima segala rangsangan yang diberikan Suna. Namun, mereka masih belum pada tahap yang sebenarnya.
"Rinh.."
"Apa Samu?"
"Ah..rin"
"Hm?"
"C-cum Rin....ahh.."
Osamu mendesah kecewa karena pelepasannya tidak berhasil. Suna langsung menarik keluar tiga jarinya.
"Rin.."
"Sabar, sayang"
Suna memposisikan juniornya pada lubang Osamu. Osamu hanya memejamkan matanya merasakan ada benda asing yang memasukinya.
"ANGHH"
Rasanya sakit, perih dan penuh. Namun detik berikutnya, Osamu malah menikmati hal tersebut.
Suna mengentak dengan keras dan dalam, sampai pada prostat Osamu. Yang Osamu lakukan hanya mendesah dan memejamkan matanya, sambil menggumamkan nama Rintarou bagai doa.
"Ahh...rin, f-fast"
Suna tersenyum miring melihat Osamu yang menikmati kegiatan intim mereka. Dibaliknya tubuh Osamu, dan langsung menghujam di posisi doggy-style
Osamu menahan tubuhnya dengan lengan, suara Suna tepat berada di telinganya membuat wajahnya memerah.
"Ngh...rin, ahh, ahh yeah"
"Hah..samu"
"Enghhh"
Osamu mengeluarkan cairannya di seprai, tubuhnya lemas dan akan ambruk. Namun Suna menahannya,
"Gue belum keluar, Samu"
"Ngh..k-kamu, ahh lamaa"
"Nggak, dikit..lagi"
"AGHHH"
Suna dengan cepat menghentak pinggul Osamu. Merasakan juniornya di jepit erat oleh lubang Osamu. Dirasa ia akan keluar, Suna mendekatkan wajahnya pada telinga Osamu.
"Inside..or outside?"
"Hah...nghhh ahh, a-apa?"
"Hm, inside"
"ANGHHH"
"Ahh, samu"
Osamu merasakan cairan Suna yang berada di tubuhnya. Seketika mereka berdua ambruk dengan Suna berada di samping Osamu
Osamu mengatur deru nafasnya, sambil menatap kekasihnya yang tersenyum tipis ke arahnya.
"K-kenapah di dalam, Rinh? S-susah bersihinnya"
"Hah...hah.. gapapa, nanti aku bantu"
END.
my first nsfw-au 😭🙏🏻
Sorry kalau cringe dan gak ngefeel
Akan update tiap hari, insyaallah 👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiksi Eksplisit「SunaOsa & SakuAtsu」
Fanfiction[END] a SunaOsa and SakuAtsu oneshoot. Contains NSFW 🔞 © February, 2021