Hidung yang beringus, sudah selesai Akari bersihkan. Dengan kepala menunduk dia mengikuti orang yang sedang mengarahkannya pada rumah desainer Dream Crown. Langkah kaki Akari melebar, saat orang yang dia ikuti itu mempercepat langkah kakinya.
"Tunggu ... hah ... hah .... " Akari menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Dia berhenti lalu berjongkok kelelahan.
Sepertinya orang itu tuli. karena dia masih tetap berjalan, tidak berniat memenuhi permintaan Akari.
Akari terpaksa berjalan, mengikuti orang itu lagi. Dia berlari menyamakan langkah kakinya supaya beriringan dengan orang yang dia ikuti.
Terik sinar matahari yang bersinar terang benderang, menandakan hari sudah siang. Dan Akari masih belum mendapatkan dress cardnya. Dia sedikit cemas, takut tak mendapatkan dress card dan malah membebani Ichigo.
"Sudah sampai." Orang itu berkata dengan santai, lalu menunjuk ke arah rumah desainer Dreamy Crown.
Mata Akari tak berkedip menatap rumah desainer Dreamy Crown ini. Dia kagum pada logo brand dengan tanda mahkota kecil dan pita lucu berwarna merah. Ternyata dibalik hutan belantara itu, benar-benar ada rumah pembuat brand Dreamy Crown.
Rumahnya memang sederhana, tapi pemandangan sekitarnya sangatlah indah untuk dipandang. Danau di samping rumah, suara cicitan burung yang merdu didengar dan juga angin segar dari hutan yang menyejukan tubuh dan hati. Tak heran tempat sedamai ini dijadikan tempat untuk mencari inspirasi dari pembuatan dress card.
" Wah ... " Mulut Akari menganga lebar. Dia hampir saja melupakan niatnya untuk menemui desainer Dreamy Crown.
" Udah, mulutnya jangan kebuka lebar kayak gitu. Nanti kemasukan lalat."
Nasihat orang itu, Akari dengar baik-baik. Dia segera menutup mulutnya lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.
Orang itu terkekeh sebentar, kemudian pergi meninggalkan Akari yang masih fokus menatap kagum rumah dihadapannya ini.
" Loh? "
Langkah kaki orang itu menuju rumah desainer Dreamy Crown. Begitu sampai didepan pintu, dia merogoh kunci yang ada disaku celananya. Kemudian memasukan kunci itu pada lubang pintu.
Terbukalah pintu rumah desainer Dreamy Crown. Orang itu kemudian berbalik dan menatap Akari dengan malas.
" Kau mau apa bertemu denganku?"
" Jadi, kamu itu .... "
"Kamu itu apa ?"
" .... "
Hening, Akari tak berniat menjawab. Dia masih bingung dengan perbuatan yang baru saja dilakukan orang yang sudah menolongnya.
"Kamu pikir aku makhluk ghaib?"
Akari menggeleng.
"Desainer Dreamy Crown?"
Akari mengangguk dengan cepat. Tak lupa dengan mata penasaran yang terbuka lebar.
"Iya ... aku desainernya, Tsubasa Sena."
"Tsubasa ... Sena .... ?"
"Hmm."
Suara dehaman Sena tak di gubris Akari yang masih mencerna apa yang sedang terjadi. Dahinya berkerut bingung.
"EHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak Akari begitu menyadari orang yang dia ingin temui itu ternyata adalah yang sudah menolongnya. Teriakan Akari itu begitu keras, Sena menutup telinganya rapat-rapat begitu pula dengan burung-burung yang terbang menjauhi suara keras Akari.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNLOCK |Aikatsu FF| 𓆩✩𓆪 ☑
FanfictionPintu hati Ichigo selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi temannya. Sudah tak terhitung berapa jumlah teman-temannya yang ada di dunia ini. Mulai dari idol, anak kecil, remaja, orang dewasa, bahkan lumba lumba sekalipun menjadi temannya...