Keesokan paginya keluarga kecil itu nampak bahagia setelah kelahiran seorang bayi perempuan bernama Claria Kusuma. Mereka menjalani hari yang penuh dengan senyuman, bayi Claria pun hanya tertidur sepanjang hari sedangkan sang Ayah pergi bekerja di kantor.
Pak Jaya Kusuma mempunyai kantor industri yang cukup luas, serta memiliki beberapa cabang restoran mewah tersebar di setiap daerah kota besar dan setiap Dua minggu sekali Pak Jaya pulang ke rumah Istri Tua. Agar hubungannya dengan Ibu Marisa tidak ketahuan.Karna mereka hanya menikah sirih.
Ibu Marisa dan Pak Jaya mempunyai keluarga masing-masing serta anak. Pak Jaya mempunyai istri bernama Nirina dan anak bernama Ryska Kusuma. Sedangkan Ibu Marisa mempunyai suami bernama Nasrul serta anak bernama Gita Sulistiawati. Secara tidak sengaja mereka berdua bertemu dan saling jatuh cinta. Ibu Marisa tak tahan dengan suaminya Nasrul yg kasar serta sering memukulnya hampir setiap hari.
"Kau itu selalu saja menyahlanku"? Ketus Ibu Marisa yg kesal dengan tuduhan suaminya."Plaaaaak"!! Tamparan yg keras mendarat di pipi Bu Marisa.
"Kau berani melawanku"! Gertak Nasrul. Sedangkan Gita yg berumur Lima tahun, hanya berdiri diam di depan kamar orang tuanya, air mata yg bercucuran akibat melihat kedua orang tuanya lagi-lagi bertengkar.Saling menuduh dan melempar kesalahan karna keadaan ekonomi mereka yang buruk, Pak Nasrul sudah sebulan lebih di PHK dari tempat kerjanya. Sebab itulah Ibu Marisa keliling Kompleks jualan gorengan untuk menyambung hidup dan secara tidak sengaja bertemu dengan Pak Jaya Kusuma. Beberapa bulan kemudian mereka menjalin kasih dan Ibu Marisa memutuskan untuk pergi dari rumah disaat suami dan anak nya tidak dirumah, dia menuju ke apartemen Pak Jaya untuk hidup menjadi orang ke Tiga.
Pak Nasrul Yang baru pulang jalan-jalan ketaman kaget melihat pintu rumah yang terbuka lebar.
"Looh!! Knp pintunya terbuka"? Tanya Pak Nasrul yang lalu bergegas masuk memeriksa rumah.
"Maaaah....mamaaaah.."? Panggil nya, namun tak ad jawaban. Pak Nasrul pun menyuruh Gita untuk duduk di kursi sembari dia mencari istrinya.
Setelah semua tempat di geledah namun tak ada hasil, ia pun melihat lemari pakaian yg berantakan. Dia mendung kalau istrinya pergi dari rumah dengan membawa perhiasan yg dulu di beli kan nya.
Urat di pelipis Pak Nasrul pun menegang dengan emosi yg meluap-luap, ia pun meninju lemari pakaian itu sampai lubang. "Ckkkk!! Kemana perginya wanita sialan itu"?. Gerutu nya dengan menatap tajam ke arah foto yg terpajang di dinding kamarnya. "Dia pergi meninggalkan ku dan Gita". Sambungnya lagi lalu berteriak sekeras mungkin "Dasar WANITA JALAANG"!!. Teriakan Pak Nasrul membuat Gita kaget dan menghampiri ayah nya.
"Aaa-aayaaah"!? Seru gita dengan nada yang terbata-bata serta hanya mengintip sedikit di depan kamar karna takut.
"Ehh..Sayaang!! Sini peluk Ayah"?. Seketika Pak Nasrul berubah setelah menyadari kehadiran putri kecilnya itu, Gita pun langsung memeluk erat ayah nya sambil menangis. "Cup.. Cup.. Cup.. Maafin ayah ya karna Sudah berteriak tadi, jangan nangis lagi ya". Ucap Pak Nasrul dengan mengelus-elus rambut mungil Gita. Di usia yg masih kecil itu ia mengerti dengan keadaan yg sedang di alami ayahnya, dia juga faham kalau Ibunya kabur dari rumah.•••••••••••••••••••••••••
Setelah Dua tahun hidup bersama Pak Jaya, hingga mereka mempunyai seorang putri yg sangat cantik bernama Claria Kusuma, dan selama itu pun hubungan mereka tidak ketahuan sama sekali.
"Sampai kapan aku akan menjadi istri sirih kamu?". Tanya Ibu Marisa yang mulai bosan menjadi orang ketiga."Bersabarlah yankk, setelah urusanku selesai aku akan mengurus perceraianku dengan Nirina lalu menikahi mu secara sah". Jawab Pak Jaya dengan santai
"Baiklah.. Aku akan bersabar demi kamu dan anak kita".
Seminggu kemudian untuk pertama kalinya Ibu Marisa keluar dari rumah.
"Cuacanya bagus banget, kepasar deh belanja terus pulang masakin makanan kesukaan Mas Jaya". Ucap nya yang begitu semangat, lalu masuk kedalam rumah mengambil tas dan pergi menuju kepasar dengan menaiki angkutan umum, sedangkan Claria kecil di asuh oleh Baby sister dirumah.
Setelah sampai di pasar Ibu Marisa sangat antusias dan bersemangat belanja karna ini kali pertamanya ia keluar belanja. Itu di lakukan agar ia tidak ketahuan oleh suaminya apa bila bertemu di jalan, karna apartemen Pak Jaya letaknya tidak jauh dari rumah Pak Nasrul. Setelah puas belanja Ibu Marisa pun Bergegas pulang, di Tengah perjalan menunggu angkutan umum Bu Marisa berpapasan dengan Suami sah nya yaitu Pak Nasrul.
"Itu seperti Marisa"?? Tanya Pak Nasrul yg melihat istrinya berdiri di sebrang jalan, tanpa pikir panjang pun Pak Nasrul bergegas menghampiri nya."Ternyata benar kamu"!! Sambungnya lg setelah manarik tangan istrinya. Bu Marisa pun kaget melihat suaminya itu.
"Kaaauuu..!"
"Ayoo.. Ikut denganku pulang". Sela Pak Nasrul memotong omongan istrinya lalu menyeret paksa istrinya pulang."Lepaas kan..!! Sakit"? Bu Marisa pun mengerang kesakitan akibat cengkraman suaminya yg kuat.
Seperti hewan yang di tarik paksa talinya. Seperti itulah keadaan Bu Marisa sekarang, sesampainya di rumah Pak Nasrul melemparkan istrinya di sofa. "Bruuukk". Suara benturan tubuh Bu Marisa dengan sofa.
"Apaa maksud mu pergi dari rumah selama ini"?. Tanya Pak Nasrul dengan tegas."Apa urusan mu!! Kau itu hanya membuat ku muak". Jawab Bu Marisa dengan membuang wajahnya tak mau menatap suami yg ad di hadapannya.
"Kauuuuu.....!!" Teriak Pak Nasrul dengan tangan yg bersiap ingin menampar istrinya itu pun terhenti. Lalu ia pun memejamkan mata serta menarik nafas panjang.
"Kenapaaa? Haaa kenapa kau tidak menampar ku seperti biasa, bukan kah itu yang mau kau lakukan..! Ayooo lalukan Sekarangg tampar akuuu ayoo tamparrr akuuu". Ucap Bu Marisa ngotot serta capek dengan sikap suaminya itu.
"Ibuuu"!! Suara teriakan Gita yang berlari memeluk Ibunya
"Ehhh sayang, kamu udah gede ya Sekarang". Ucap Bu Marisa mengelus lembut rambut anaknya.
"Ibuu kemana aja? Gita kangen ibu"?.
"Ibu hanya pergi sebentar kok sayang". Ucap Bu Marisa dengan lembut sambil memeluk erat anak gadisnya. Lalu Pak Nasrul pun ikut memeluk istri dan anaknya. "Maafin Ayaah" ucap Pak Nasrul menyesal atas perbuatannya itu. Ia menyadari bahwa sifat egoisnya itu membuat keluarga hancur.