Bab 1 Ketemu

3 1 0
                                    

" Pagiku cerahku, matahari bersinar ku gendong tas merahku di pundak"

"Tas lu warna biru dodol"  potong Dika jengah, menghentikan nyanyian kakaknya yang suaranya itu naudzubillah banget, kakaknya ini walaupun udah tua tapi tingkahnya kaya anak Tk.

"Oh iya pinter banget sih adiku sayang" kata pelangi sambil mengeratkan pelukannya di pinggang adiknya itu. Saat ini mereka tengah dalam perjalanan menuju sekolah menggunakan sepeda milik Dika. Berhubung jarak dari rumah ke sekolah memang ngga terlalu jauh, makanya mereka memilih berangkat bersama menggunakan sepeda, katanya lebih asik dan ramah lingkungan, sekalian olahraga juga.

Perjalanan menuju sekolah memang selalu ramai, ada aja tingkah absurd pelangi yang diluar batas, kalo ngga nyanyi ya nyapa siapa aja orang yang lagi jalan, padahal ngga kenal, bikin malu dika banget sumpah, saat-saat kaya gitu merupakan saat krisis buat dika karena harus menahan malu akan tingkah kakaknya, padahal nyokap sama bokapnya pun ngga ada sifat kaya gitu, mereka termasuk orang yang kalem, tapi salah satu anaknya ini malah punya tingkah laku yang beda sendiri, sepertinya pelangi memang anak pungut deh. 

"Stop stop boy, gue turun disini aja" kata pelangi sambil menabok bahu adiknya kencang.

"Sakit dodol" ringis dika kemudian menghentikan laju sepedanya.

"Oke thankyou so much my brothers" ucap pelangi turun dari sepeda milik dika, padahal mereka masih di pertigaan menuju gerbang sekolah mereka, masih lumayan jauh.

"Kenapa si, selalu minta diturunin disini" lagi, dika menanyakan hal yang sama.

"Denger adikku sayang, kakakmu yang cantik ini ngga mau turun di sekolah, nanti bisa dikeroyok sama fans lu yang bar bar itu"jawab pelangi.

"Ya kan bisa aja gue bilang lu kakak gue, ya walaupun lu punya tingkah yang naudzubillah, tapi gue ngga bakal jadi adik durhaka yang ngga ngakuin lo sebagai kakak gue" dika.

"Ga ga ga, udah sana pergi aja lo, nanti telat guenya hush hush!" usir pelangi. Kalo udah kaya gini dika ngga bisa apa apa lagi, akhirnya dika memilih untuk pergi daripada membuat kakaknya ini telat karena terus berdebat dengannya.

Sebenarnya ada alasan khusus pelangi ngga mau turun bareng dika di sekolah, selain alasan tadi, pelangi juga punya alasan lain yang membuatnya selalu minta turun di deket pertigaan menuju sekolahnya.

"Loh pelangi, jalan lagi nih ke sekolah?"

"Ah iya kak, biar sehat" jawab pelangi malu-malu harimau. Ya inilah alasan lain kenapa pelangi selalu mau diturunin di dekat pertigaan, siapa lagi kalau bukan karena Kak Rian, penghuni rumah deket pertigaan yang gantengnya masyaallah banget, mana masih muda tapi udah punya penghasilan tetap, terus rajin, wangi, pokoknya suamiable deh.

"Kalo gitu pelangi duluan ya kak, assalamualaikum" pamit pelangi, masih dengan pipi yang merah.

"Waalaikumsalam pelangi, hati-hati" setelah menjawab balasan Rian, Pelangi langsung pergi meninggalkan Rian, dan pergi menuju sekolahnya.

"Lucu banget sih pelangi" kata rian.

"Omeygat, hati gue, hati gue rasanya, astaghfirullahaladzim" alaynya pelangi muncul setelah sudah lumayan jauh dari kediaman rian.

TIIIINNNNNNNNNNNNN...

"Astaghfirullahaladzim" kaget pelangi, hampir aja ia ketabrak motor. Rasa takutnya muncul seiiring dengan jantungnya yang berdegub kencang sakin kagetnya.

"HEH! Kalo jalan pake mata dong, kalo motor gue kenapa napa gimana maemunah!" kata pengendara motor itu ngegas.

Pelangi tidak bisa melihat jelas siapa pengendara sepeda motor yang hampir menabraknya ini karena memakai helm full face, tapi jelas pelangi ngga terima dengan yang tadi cowo itu bilang.

"Heh! kok gue si yang salah, lo yang hampir mau nabrak gue kok, lagian ya, jalan tuh pake kaki bukan pake mata, lo sekolah dimana sih! gitu aja ngga tau, balik aja sono ke Tk!" cerocos pelangi dengan satu tarikan napas.

"Dasar orgil!" kata cowo itu singkat, lalu langsung menghidupkan motornya dan pergi tanpa mengucapkan permintaan maaf sedikit pun.

"Wah, hey! hey! lo yang orgil, dasar cowo ba**sat, kurang ajar! tidak berperikemanusiaan! berperikebaikan! berperikecewean! dan sebagainya! neo miccheoso, neo sekkiya, neo jugulle, jaega bakal potong-potong lo kalo ketemu, tak uleg dan jadiin pasta buat makan si choco!" umpat pelangi di tengah jalan, jangan harap tidak ada yang melihat tingkahnya ini, tentu saja banyak yang melihat dan mendengar umpatan pelangi, pelangi saja masih di tengah jalan, dengan emosi yang meletup letup. 

*kalo ada penulisan kalimat korea yang salah mohon dimaafkan ya...

Setelah tenang, pelangi mulai diam lalu melihat ke arah jam tangannya 07.30. "Anjir gue telat!" kata pelangi langsung berlari terbirit birit menuju sekolahnya. Kalo bukan karena cowo itu, dia pasti sudah berada di kelasnya dan mengikuti jam pelajaran pertamanya. Pelangi bersumpah kalo sampe dia ketemu lagi sama cowo itu, pelangi bakal balas dendam.

Titik!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RakaPelangiWhere stories live. Discover now