Happy reading-!
Enjoy guys-!Kring....... Suara bell alarm yang berbunyi kencang mengganggu tidur pulas seorang gadis cantik. Memiliki rambut panjang dengan mata coklatnya yang sangat cantik, mata coklat yang membuat seseorang akan terbius ketika memandangnya.
Suara ketukan keras dari luar kamarnya mengganggu waktu tidurnya di pagi hari ini, jika saja bukan suara kakaknya maka dia sangat malas untuk bangun.
"Darra.... Bangun, lo ga mau ikut pindahan?!" Teriak seorang laki laki dari luar kamar.
Dia adalah David De Getmaytan anak sulung dari Diego dan Amor. David memiliki sifat yang baik, sedikit posesif bahkan sifat posesifnya sudah sangat parah menurut dara.
"Berisik banget loh kak, ganggu aja!" Teriak darra dari dalam kamar sambil menutup telinganya menggunakan bantal.
"Lo yakin ya, lo ga mau pindah gua bilangin mami ya... Mamii darra ga mau ikut pindah mi tinggalin aja!!" Teriak David menggema di dalam rumah berlantai dua itu.
Setelah mendengar teriakan David, Dara langsung terbangun mendudukkan dirinya berlari ke arah pintu kamar miliknya. Dara sungguh melupakan satu fakta bhwa dirinya akan pindahan.
CKLEK
"Bangun juga, dasar kebo" David cukup leleah berteriak di depan pintu kamar adiknya ini.
"Apaan sih, dasar ga jelas" Dara berlalu tanpa meng
"Kalian berantem terus ya" ucap diego yang sudah ada di meja makan, setiap hari mereka selalu berdebat. Sepertinya Diego dan amor sudah bosan melihat mereka berdebat.
"Bukan kakak adek kalau ga pernah berantem pii" ucap David sambil duduk dan memakan roti bakarnya
"Kak hp dara dimana?"
"Dikamar" ucap david
Dara langsung berlari mengambil hp miliknya, David memang selalu mengambil hp milik dara. Beralasan untuk mengecek takut-takut ada lelaki buaya yang menggoda adiknya
"Ah hampir aja lupa"
Dara membuka media sosial tempat idolanya meng-uplod kegiatan sehari-harinya dan melihat seorang laki laki tampan yang menjadi idola para perempuan.
"Kapan gau ketemu sama dia" Dara memandangi instagram story idolnya.
"Dara buruan rapihin barang lo!!" Lagi dan lagi teriakan david bergema di seluruh ruangan.
"Sabar!" darra membalas teriakan david dari lantai dua.
Dara berjalan masalas ke arah kekamarnya dan merapihkan barang miliknya, satu hal yang dara lupakan lagi. Dia belum mandi.
"Darra buruan lelet banget!" Lagi david berteriak dari luar.
"Kak.... Sabar dikit ini susah, kotaknya gede banget"
Dara berjalan menghampiri david sambil menggeret koper besar berwarna pink dan tak lupa kotak berwarna pink di tangannya.
"Tinggalin aja dah tu kotak"
Dara menarik kota berwarna pink miliknya melindungi kotak miliknya dari david.
"Sembarangan, ini itu album berharga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Got To Believe In Magic
RandomUntuk Alex, mari kita temukan akhir kisah ini bersama. Copyright©2021 by eriichn