Happy reading-!
Darra sudah putus asa, kalung kesayangannya hilang dan parahnya lagi kalau itu adalah pemberian david.
"Ketemu ga?" David masih memperhatikan dara yang berjalan kesana kemari.
"Ga adaaa" ucap darra kemudian duduk di samping David yang sedang menonton film
"Yaudah nanti gua ganti yang baru"
"Janji ya, tapi sayang banget" ucap darra masih saja mengeluh dan berharap kalung pemberian kakanya bisa kembali.
"Iya nanti gua beliin dah"
"Makasih kak" dara memeluk david erat menyalurkan rasa sayangnya.
"Nah gitu dong akur"
"Ya kali ribut mulu mi"
Dara kini sedang berkumpul dengan keluarganya di ruang tv, Dara memilih memberishkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan cara kumpul bersama keluarganya.
"Kak?!" Dara mengetuk pintu kamar milik David.
"Apa sih dar astaga ganggu aja" David membuka pintu kamar miliknya.
Tanpa permisi dara langsung masuk ke dalam kamar milik david kemudian merampas laprop milik kakaknya itu.
"Pinjem laptop"
"Kakak mau ngomong"
"Apa sih kak"
"Udah nemu?" Jujur dara bingun.
"Apa?"
"Yeu pikunn" david mengacak-acak rambut dara
"Sekolah baru?"
"Oh iya lupa, tapi dara di kasih referensi sekolah bagus sama salah satu temen dara"
"Mana sini, gua liat" David kembali merebut paksa laptop miliknya.
"Mmm... Bagus juga, besok kita brrangkat ke sekolah baru" david kembali memberikan laptop miliknya kepada dara.
Sementara itu Alex sedang berada di kamarnya, Alex hanya diam saja dan memainkan hpnya memantau beberapa akun yang sering mengiriminya sebuah pesan.
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Alex.
"Lex Alex"
"Masuk kak" Alex tetap beridma diri di kasur tanpa beranjak sedikit pun.
"Main hp terus tugas udah di kerjain belum?"
"Udah kaka ku yang paling cantik"
"Dih, belajar gombal dimana lo bocah" jessie mencubit pipi Alex
"Kan udah gede ka"
"Besok alex temenin kaka ketemu orang ya?"
"Siapa cowo?"
"Temen bisnis kakak"
"Yaudah besok Alex temenin"
"Iya iya, sana tidur udah malem, bay good nigth"
"Good nigth kaka"
Jessie berjalan masuk ke arah kamarnya bersiap untuk tidur, ah ngomong-ngomong tentang teman bisnis Jessie. Lelaki itu tampak memiliki karisma nya sendiri saat Jessie menatapnya.
Suara alarm mengganggu tidur pulas dara. Dara meraba nakas di samping tampat tidurnya. Berjalan malas ke arah kamar mandi.
Setelah darra sudah rapih menggunakan seragam sekolah baru, dara turun ke lantai utama untuk sarapan bersama keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Got To Believe In Magic
RandomUntuk Alex, mari kita temukan akhir kisah ini bersama. Copyright©2021 by eriichn