Revisi
-0-Jennie
Taehyung, dia teman baikku, kami bertemu saat aku sedang ada pada masa sudah lelah untuk bertahan, ya, saat itu aku sedang mencoba untuk mengakhiri hidupku.
Saat itu aku benar benar lelah dengan semuanya, mendapatkan banyak sekali perkataan kasar hanya karena melakukan satu kesalahan, agensi yang selalu menuntutku untuk menjadi sempurna.
Saat itu, tepatnya pada tengah malam yang gelap, aku berdiri di pembatas sungai han.
Air mataku mengalir dengan deras, melihat tepat kebawah, tinggi, tinggi sekali, aku berpikir jika aku melompat, semua rasa sakit ini akan hilang.
Ini sudah tengah malam, jalanan sudah sangat sepi bahkan sudah tidak ada mobil yang berlalu lalang.
Memejamkan mataku, bersiap untuk menjatuhkan diri, "Maafkan aku papa, mama, maafkan aku chae, jisoo unnie, lalisa, maaf tapi aku sudah tidak kuat menahannya."
"Maaf." aku melemaskan badanku agar terjatuh dengan sendirinya.
Namun tiba tiba aku merasakan badanku ditarik oleh seseorang. Tanpa basa-basi ia langsung mendekap diriku, kakiku gemetar dan tubuhku lemas.
Pikiranku kosong dalam dekapan itu, tak lama air mata mengalir tanpa henti melalui mataku membasahi jaket berwarna coklat seseorang yang bahkan tidak kuketahui.
Hening, aku bisa merasakan usapan lembut namun ragu darinya, nyaman, aku merasa nyaman dalam rengkuhannya.
Beberapa menit dalam posisi yang sama dan akhirnya ia meregangkan rengkuhannya.
"Sudah merasa lebih baik?" tanyanya.Aku tidak tahu ingin menjawab apa, kepalaku tertunduk dan wajahku terhalang oleh rambutku.
"Hei." panggilnya dan sedikit mengangkat daguku agar mampu menatapnya.
Ia sedikit merapihkan rambutku kesamping agar tidak lagi menutupi wajahku. Terdiam membeku saat merasakan sentuhannya. Dengan mata yang masih berkabut aku mencoba memfokuskan pandanganku.
Pria itu terlihat mengernyitkan dahinya meneliti wajahku. "Kim Jennie?" bisiknya namun mampu terdengar olehku.
Seketika jantungku berdetak dengan kencang, terkejut saat ia mengenali diriku. Namun sepertinya ia menyadari keterkejutanku lalu sedikit membuka masker hitam yang sedari tadi bertengger di wajahnya.
"Jangan khawatir, aku Kim Taehyung dari BTS, kau mengenalku?" aku menghembuskan nafas lega, setidaknya dia bukan fans yang akan menyebarkan sesuatu dan membuat namaku akan menjadi headline berita esok pagi.
Setelah itu kami tenggelam dalam pikiran masing masing. Aku menunduk lagi lagi teringat akan hal yang baru saja ingin ku lakukan. Jika saja Taehyung tidak datang dan menarikku, mungkin sekarang aku sudah hanyut di sungai dalam keadaan tak bernyawa.
"Jennie si." aku mengangkat wajahku dan langsung bertemu dengan netra coklat yang terlihat semu namun menenangkan.
"Kau tidak akan melakukan hal itu lagi kan?"
Aku hanya menggeleng lemah, entah mengapa air mataku kembali menetes.
Dia mendekat lalu menghapus air mataku, "Hei biarkan aku mengantarmu pulang, ya?"
Aku menggeleng lemah.
"Tidak, aku khawatir jika meninggalkanku sendiri disini."
Tanpa menunggu balasanku dia menarik tanganku menuju tempat yang tak ku ketahui.
Kami memasuki sebuah gang kecil yang temaram lalu berhenti di depan sebuah motor hitam besar yang terparkir di sebelah tong sampah berwarna hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
In another life -taennie
FanfictionAku selalu menutup perasaanku, berpura pura kuat disamping keluarga maupun temanku, bahkan aku jarang sekali menangis di depan memberku. Namun kini, aku menangis dengan keras, menumpahkan segala rasa sesakku, memperlihatkan keadaan terlemahku, diha...