Sore itu seorang gadis dengan mata sendunya berjalan melewati sungai Han. Dilihatnya sungai itu dalam-dalam dan bergumam “yah…….hidupku hanya akan berjalan seperti ini.” Dia pun pergi dari sungai Han menuju tempat kerjanya.
Jung Hana, nama gadis itu. Memiliki wajah kecil yang pucat, dengan mata bulat,hidung dan bibirnya terlihat kecil. Gadis itu sudah yatim piatu sejak ia kecil dan tinggal di panti asuhan. Ia bekerja di banyak tempat berbeda setiap harinya demi memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari bekerja di toko, menjadi pelayan di restoran, bahkan tak jarang ia ikut membantu seseorang untuk membersihkan rumah mereka. Ia harus kerja keras agar bisa Membayar sewa rumah,uang makan, juga santunan terhadap panti asuhan tempat ia tinggal dulu. Agaknya dia sangat mencintai panti asuhan itu.
“shift kerja ku segera dimulai. Lebih baik aku bergegas” gumamnya. Ia pun segera pergi ketempat kerja.
Kring…. “ selamat datang” ujarnya lembut kepada pembeli yang datang. Ternyata hanya seorang anak kecil. “ ada yang bisa kakak bantu??” Tanya nya kepada anak kecil itu, namun anak kecil itu hanya terdiam dan pergi kedalam toko untuk melihat-lihat. “ ada apa han??” Tanya seorang pria muda tampan bernama Na jaemin yang ternyata rekan kerja hana. “ bukan apa-apa, hanya anak kecil” jawabnya.
Pintu toko terbuka lagi dan ternyata yang datang adalah pemilik toko. “ bagaimana kondisi toko??” Tanya nya. “lancar pak, tidak ada masalah apa-apa sejauh ini” jawab jaemin. Brukk.. anak tadi menabrak tubuh pemilik toko dan menjatuhkan semua barang yang ia sembunyikan didalam bajunya. “ hei!! Apa-apaan ini!!?? Kau ingin mencuri di tokoku??” amuk si pemilik tokoh. Anak tersebut ingin lari namun ditahan oleh jaemin. “a….aku… butuh makanan….ibuku…ibuku lapar….ibuku tidak memiliki cukup uang” jawabnya dengan rasa ketakutan. “ ya..ya..ya beritahu selengkapnya pada polisi” ujar pemilik toko sembari menelpon polisi. “pak….rasanya terlalu berlebihan memanggil polisi… anak ini hanya mencuri sedikit, bahkan bukan barang mahal, hanya makanan” ujar hana sambil mendekati anak itu dan memungut barang yang dicurinya. “ aku akan menggantinya dengan gajiku. Bapak bisa memotong gajiku bulan ini” ujar hana lagi sembari memberikan barang itu kepada anak tersebut. “ ini….makanlah bersama ibumu.. tapi ingat.. jangan mencuri lagi. Hari ini kau selamat. Kita tak tahu besok akan seperti apa”. “ wahhhhhh lihatlah sang malaikat Kim Hana….hei!! kau pikir gajimu seberapa besar?? Kau bahkan sudah meminta setengahnya minggu lalu untuk membayar uang rumahmu…. Aku tak habis pikir. Gajimu habis bulan ini. Dan kau jaemin….. awasi toko ini. Aku tidak ingin hal serupa terjadi” ucap pemilik toko sembari pergi. “ hei Hana??!! Kau gila?? Bagaimana kau mengorbankan gajimu demi anak itu??” Kini giliran jaemin yang memarahi hana. “ entahlah.. aku hanya ingin dia bisa bahagia bersama ibunya. Dia harus menghargai setiap waktu bersama ibunya. Walau aku tidak pernah merasakan itu, aku ingin anak itu bisa. Dia rela mencuri agar ibunya bisa makan… bukan kah itu romantis??” hana tersenyum, walau jaemin tau senyum itu hanya untuk menutupi lukanya.Kring… toko terbuka dan ada pelanggan yang masuk. Nampaknya dari gaya busananya ia seorang preman. “ berikan aku sebungkus rokok itu” bilangnya pada hana. “ ba..baik” entah mengapa hana ketakutan. “ biar aku saja” potong jaemin dan menyuruh hana mundur. “totalnya 5.000 won pak” ucap jaemin. “kenapa kau yang jadi kasirnya. Aku ingin wanita itu” ucap pria itu “ apa ada masalah jika aku yang melayanimu pak?” tegas jaemin. “ bukan,…. Hanya saja aku ingin berbicara pada gadis itu.” Ucapnya lagi. “ jaemin… tidak apa-apa” ucap hana sambil menarik lengan jaemin. Ia kemudian kembali ke tempat kasir. Pria tersebut mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang 100.000 won. “ini” katanya. “ahh….baik” ujar hana. “ ambil saja kembaliannya….untuk membayar anak tadi. Tampaknya kau kesusahan” ucapnya lalu pergi. “ berandalan itu!!!…. Dia pikir dia siapa merendahkanmu” emosi jaemin membludak. “sudah-sudah…… aku tidak ingin ada masalah lagi…tenangkan dirimu” ujar hana kepada jaemin. “oh ya… Hana lalu kau akan tidur dimana malam ini?? Bukannya tenggat rumah sewamu berakhir malam ini?? Tanya jaemin. Hana berpikir sejenak. Benar….. tenggat sewa rumahya berakhir malam ini. Semua uang gaji dari toko sudah habis. Ia juga tidak bisa meminta gaji dimuka di restoran. “jika kau tidak keberatan, aku bisa meminjamkanmu uang. Kau tahu…. Ayahku bisa membantumu” lanjut jaemin. “ ahhhh tidak apa-apa… aku bisa menginap dipanti asuhan.. lagipula aku rindu mereka” ujar hana. “ hana…. Kalau kau sakit bilang sakit… jangan bilang tidak apa-apa saat kau merasa sakit. Tidak apa-apa mengeluh, tidak apa-apa menangis” jaemin sangat kasihan pada wanita didepannya ini. Wanita yang disukainya sejak setahun lalu. Namun hana tidak ingin berpacaran dengan alasan ia ingin sibuk bekerja, hana juga mengatakan jika dia tidak ingin menjadi beban jaemin. Apalagi ayah jaemin adalah pengusaha yang kaya, ia tidak ingin ada kesetimpangan sosial antara anak yatim piatu yang miskin dengan anak pengusaha. Jaemin dipekerjakan ayahnya disitu agar jaemin mendapat pengalaman, dan bisa berbisnis dari nol. Bukan meneruskan apa yang ayahnya lakukan sekarang. “sudah saatnya ganti shift.. aku pulang dulu” ujar hana meninggalkan jaemin.
![](https://img.wattpad.com/cover/260004500-288-k132622.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious JungHa
General FictionHana adalah gadis berhati hangat, lembut, dan penyayang. Hidupnya berjalan normal, sampai seorang pemuda menghampirinya