chapter 2 mengambil sebuah keputusan 2

500 24 7
                                    

Conan pov

Banyak sekali kejadian mengejutkan yang menimpaku pagi ini. tentang perasaan Haibara, Ran yang menerima lamaran Tomoaki araide.

dan semua kejadian itu membuat perubahan besar dalam hidupku, yang membuatku menyadari bahwa setiap hal di dunia ini dapat berubah.

kalau di pikir-pikir mungkin yang di takdirkan untukku adalah Haibara, yang membuatku semakin yakin dengan keputusan yang kubuat, karena itulah sebabnya aku menghubungi orang tuaku tadi untuk membantu melaksanakan rencana yang kubuat.

sekarang yang terpenting adalah aku harus bicara dengan Haibara kurasa aku harus kembali ke rumah profesor.

Sekarang aku sudah ada di depan rumah profesor untuk yang kedua kalinya hari ini.
aku melangkah menuju pintu dan mengetuknya.

Tok! tok! tok! tok!

"Profesor kau ada di rumah" setelah beberapa saat terdengar sebuah jawaban dari dalam.

"Iya tunggu sebentar! oh shinichi kau kembali lagi apa ada yang ketinggalan? "

"Tidak aku hanya ingin berbicara dengan Haibara"

"Ai-kun masih ada di labnya dia belum keluar dari tadi pagi dan dia belum makan apapun aku jadi kuatir"

"Apa dia belum keluar dari tadi! aku akan menemuinya dan menyeretnya keluar"

"Yah tolong bujuk dia untuk makan"

Aku pun bergegas menuju ruang bawah tanah,
profesor hanya diam melihatku yang berlalu menuju ke lab Haibara saat aku tiba di depan pintu labnya, aku mencoba memutar knop pintunya yang ternyata tidak di kunci.
aku lalu membuka pintunya, dan di sana aku melihat dia yang sedang sibuk dengan komputernya, sampai-sampai dia tidak menyadari keberadaanku.

,Apa yang sedang kau lakukan Haibara?,

Haibara langsung berdiri dari kursinya, karena terkejut mendengar suaraku dan berbalik ke arahku.

"Kudo-kun! sejak kapan kau ada disini? "

"Baru saja jadi apa yang sedang kau lakukan? "

"Seperti biasa, aku hanya sedang meneliti antidote permanen itu"

"Sampai lupa makan"

"Memangnya apa pedulimu"

"Apa pedulimu kau bilang, sampai kapan kau akan terus memakai topeng dinginmu itu, sampai kapan kau akan terus memasang dinding es yang tidak bisa ditembus itu, sampai kapan kau mau menolak perhatian orang yang peduli padamu, sampai kapan Haibara! "

"Kau tidak mengerti kudo-kun! aku ini hanya seorang penjahat. yang telah membunuh banyak orang yang tidak bersalah dengan obat buatanku. aku ini hanya gadis yang membawa kesengsaraan pada orang-orang yang ada di dekatku. perhatian, kasih sayang, Cinta, semua itu aku tidak pantas mendapatkannya. yang pantas aku dapatkan hanyalah, kebencian dan kematian. saat dia mengatakan itu air mata mulai berlinang di matanya"

Haibara, sebegitunya kah kau menderita selama ini.
aku ini memang orang yang benar-benar bodoh, sampai aku tidak tahu betapa menderitanya dia selama ini.
justru aku malah menambah penderitaannya.

Aku. secara naluriah mengangkat tanganku, dan menangkup kedua pipinya. dan mendekatkan wajahku ke wajahnya, wajah kami sangat dekat sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya. lalu akupun menciumnya aku memberikannya ciuman lembut di bibirnya.

"Perhatian, kasih sayang, Cinta, siapa bilang kamu tidak berhak mendapatkannya. siapa saja berhak untuk mendapatkannya termasuk juga kamu Haibara. dan kamu akan mendapatkan semua itu dariku"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

keputusanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang