first

114 29 18
                                    

 Hidup adalah anugerah Dari Tuhan yang harus disyukuri. Mengikuti setiap proses hidup untuk mencapai suatu tujuan walau harus berjalan di atas gemercik bahkan batuan masalah kehidupan terjalani. Beralasan lelah dalam hidup adalah hal yang wajar bagi mahkluk hidup, sebab hidup bukan hanya soal Kebahagiaan, tapi juga soal Rasa.

Mengikuti alur Kehidupan sudah menjadi takdir bagi manusia, jika berniat mengubah  alur kehidupan maka haruslah membutuhkan usaha dan doa. Hidup  terlahir sebagai seorang anak miskin maupun anak kaya bukanlah pilihan seseorang, tapi itu adalah takdir, tetapi yakinlah Bumi itu berputar maka berusaha dan berdoa adalah hal mutlak menjalani hidup.

"Bunda, Dila pamit ke sekolah yah." teriak seorang gadis cantik berseragam sekolah Terburu-buru menuruni tangga.

"Kamu belum sarapan Dila." Balas Bunda Ratna yakni bunda dari seorang Agatha Aurora Fadilah.

"Nanti di kantin nda  Assalamualaikum." Salam Dila sebelum Menghilang dari Pintu masuk ke dalam mobil, tak lama kemudian ia  melajukan mobil kesayangannya menuju sekolah Rajawali.

"Semoga gue nggak telat." Ucapnya sambil melajukan kecepatan mobil di atas rata-rata. Telat di hari Rabu sangatlah ngeri dibanding di hari senin karena guru mapel pelajaran matematika yang sekaligus pelajaran pertama sangat lah Ciller melebihi cillernya seorang guru BK. jika memberikan hukuman maka itu nggak tanggung- tanggung dan pandang buluk, terakhir Dila lihat ibu Ros memberikan hukuman membersihkan toilet perempuan, menyapu taman, membersihkan jendela serta merapikan buku di perpustakaan kepada seorang Siswi yang telat masuk kelas.

Ngeri nggak tuh

BRUK

Bunyi suara pintu di dobrak mengagetkan penghuni kelas XI  Ipa 3 Sang tersangka Mengabaikan semua tatapan yang mengarah kepadanya Dan langsung menuju kursi di  samping para temannya, yang menatap dia bertanya-tanya.

"Ngapain lo pake  Dobrak-dobrak pintu segala Tha."? Tanya elsa sahabat sekaligus teman sebangku Agatha. Temanya yang lain menunggu jawaban Dila yang jika di sekolah kerap  dipanggil  Agatha.

" Nggak tahu, nih kaki langsung nendang aja tuh pintu." Jawab Agatha setelah ia menghela  napas karena Cepek harus lari-lari dari tempat parkir ke Kelas.

" Untung Bu Ros belum datang Kalo itu iya,gue nggak tahu lagi gimana nasib lo sekarang." Ujar Lala, yang di angguki temannya yang lain . Lala adalah salah satu teman Agatha yang berambut panjang sama halnya dengan dirinya, tapi bedanya jika Agatha berwarna hitam pekat maka lala berwarna kecoklatan.

"Ada minum nggak, gue haus banget harus lari dari tempat Parkir ke kelas." Minta Agatha kepada para temannya.

"Nih , minum punya Gue aja." Ujar Mita Salah satu teman Agatha juga gadis dengan Mata sipit itu tersenyum sambil menyerahkan minuman air putih dalam taper wer miliknya.

"Makasih." Ujar Agatha yang di angguki oleh  Mita.

Kringggg

Bunyi suara bel Masuk membuat mereka kembali ke tempat masing-masing tak butuh waktu lama Seorang guru dengan sanggul Di kepala berjalan memasuki kelas dengan begitu elok siapa lagi kalau bukan Ibu Ros, jika seorang melihat dia dari jalannya maka kata ciller  jauh dari Sifat guru  Mapel Matematika itu.

           🌻🌻🌻

"Kantin kuy gue rindu sama nasi goreng legendaris  mbak Wati." Ajak Lala semangat Sambil membayangkan nasgor kesukaannya.

"Yuk dah gue juga lapar, nggak sempat sarapan." Balas Agatha Menarik tangan Elsa lalu  pergi  meninggalkan Mita dan lala.

" Gue yang ngajak gue yang di  tinggal, Nasib orang imut gini amat." Omel Lala sedangkan mita hanya geleng geleng kepala kemudian merangkul lala menyusul  agatha dan Elsa.

Lowenzhn BlumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang