Sekarang hari Senin, aku menuruni tangga dan menemukan Bryan dengan sarapannya. "Good morning princess :) kau mau kemana?" Tanyanya dengan senyuman khas. Apa dia buta?! Aku sudah berseragam seperti ini tapi dia masih bertanya? "Menurutmu?" Jawabku tak lupa memberikan evil smirk ke arahnya.
-
Sampai di sekolah, aku menyusuri koridor, tak jarang orang orang disana memperhatikanku dengan tatapan seperti lihat gadis aneh itu.
Saat aku memasuki kelas, aku melihat cokelat di atas mejaku. Dengan penasaran aku mengambilnya dan membaca surat yang ada di bawah cokelat itu.
To : Gadis penyendiri
Hi, senang bisa bertemu denganmu di taman! Aku akan mentraktirmu di kantin jika kau mau? Aku tunggu ya!
Nialler xx
Aku menarik nafas geram. Anak itu benar benar membuatku gila! Bagaimana bisa dia mau berteman denganku? Sedangkan aku ini aneh? Kenapa masih ada saja orang bodoh di dunia ini?
-
Well, sekarang waktunya istirahat sebenarnya masih jam pelajaran, tapi aku izin ke kamar mandi. Dan yeah itu kebiasaanku, izin ke kamar mandi saat jam pelajaran sampai istirahat tiba. Aku pergi ke kantin dan mencoba beberapa menu baru disana. Baru meneguk minumanku, dan lihat! Si pirang itu datang!
"Hey!!" Sapanya. Kenapa dia sok akrab begitu? "Kau bolos pelajaran ya?" Sambungnya sambil duduk di depanku. "Bukan urusanmu, kau juga membolos!" Seringaiku, dia tersenyum oh God, stop Ni kau membuatku memyukaimu. "Aku ke sini karena aku sudah selesai mengerjakan test ku, aku kira kau kesini karena tidak sabar aku traktir" dia tertawa. Ingin sekali aku menyumpal bibirnya!
Kerumunan siswa sudah mulai memasuki kantin, mungkin istirahat sudah tiba. Tiba tiba segerombolan siswa pria datang menghampiri kami. "Kami mau duduk disini! Sebaiknya kalian pergi!" Ujar salah satu pria "Maaf tapi kami duduk disini lebih dulu, kalian bisa mencari tempat lain bukan?" Jawab Niall sopan, "Jadi kau menantang kami?! Kau pikir kau siapa?!" Bentak pria keriting yang aku rasa ketua kelompok itu. "PERGI!!" Bentaknya lagi. Aku emosi melihat tingkahnya ditambah Niall yang hanya diam mengalah. C'mon! Kau laki laki Ni!!
Akhirnya kami memutuskan untuk pergi, dan tiba tiba pria keriting itu menarik baju Niall dengan kasar "Aku dengar kau ini murid kesayangan Mrs.Ellen? Berarti kau pintar matematika ya?" Tanya si keriting itu dengan tatapan yang sinis. "Mungkin?" jawab Niall santai. "Siap siap ya, karena aku akan menggantikan posisimu!" Ancamnya "Aku tidak takut" jawab Niall. "Lepaskan dia! Seenaknya saja menarik baju orang!" Perintahku. "Hey jadi disini ada yang sok jagoan? Untung kau wanita. Tapi kau cantik juga ya" goda si keriting dan sedikit memegang daguku. "Awasi tanganmu!" Aku segera meninggalkan mereka tak lupa menarik tangan Niall.
Sampai di taman sekolah aku melepaskan tangan Niall "Tanganmu lembut :) kalau begini caranya aku mau ditarik setiap hari!" Ledeknya. Apa apaan si blonde ini! "Kenapa kau diam saja?! Dia menarik bajumu! Dan kau malah membiarkannya mengambil tempat kita!" Cerocosku. "Apa? Tempat duduk kita? Kita? Jadi kau sudah menganggapku temanmu ya? Tapi caramu bicara tadi seperti kita adalah sepasang kekasih, jadi aku ini-" Aku memelototinya supaya dia menghentikan kalimat yang menurutku sebuah lelucon. "Maaf".
Teeeet....teeeet....teeeet....
Bel masuk sudah berbunyi. "Aku ke kelas dulu ya! Ohiya boleh tidak aku main ke rumahmu?" Tanya Niall. "Yea yea terserah kau saja" jawabku tidak peduli. Dan sekarang si pirang itu menunjukkan deretan giginya. Dan dengan sekejap dia sudah meninggalkanku sendirian dasar idiot.
"Lihat dia! Kau tau dia tidak pernah tau penyebab kematian ibunya!"
"Atau jangan jangan dia tidak punya ibu?"
Tiba tiba aku mendengar pembicaraan 2 orang pria di sampingku. Itu terdengar jelas di telingaku. Menusuk pendengaranku dan merobek hatiku. Aku pergi ke arah mereka dan tersenyum licik. "Kau bilang apa? Aku tidak mendengarnya" tanyaku mendekat ke arah mereka.
"Kau tidak punya ibu! Apa kau tuli?!"
Untuk ke sekian kalinya mereka tertawa. "Kau pikir itu lucu brengsek?! Jaga mulutmu dasar pria tidak tau diri!" Aku meninju pipi mereka. Dan meludahinya. Tidak kusangka mereka mengeroyokku dan meninju kedua pipiku.
Penglihatanku buyar.
....
"Apa kau baik baik saja?" Tanya seseorang di hadapanku, secara perlahan aku membuka mataku dan melihat pria berambut keriting dan tersenyum kepadaku. Hey! Dia itu ketua kelompok tadi. Aku segera berdiri dan meninggalkannya "Tunggu!" Serunya. Aku menoleh dan melihat mata hijau miliknya. God, dia tampak sempurna "Namaku Harry Styles, kelas 12 IPA 3!" Dia mengulurkan tangannya "Valery" jawabku dan dengan segera aku meninggalkannya
-
Sial! Sekarang pelajaran Mr.Gandle guru tua yang membosankan. Bagaimana tidak? Dia menerangkan pelajaran dengan suaranya yang renta dan hampir tidak terdengar.
Aku hanya memainkan ponselku dan memikirkan pertemuanku di taman dengan Niall sehari yang lalu, dia baik, sopan, dan tidak pernah menyerah dengan sikapku. Tapi kenapa dia mau berteman denganku? Lalu Harry? Dia juga tiba tiba datang. Siapa mereka berdua? Kenapa aku memikirkan mereka? Lagipula siapapun mereka aku tidak peduli.
"Valery Smith!" Suara Mr.Gandle membuyarkan lamunanku. Bisa juga dia bersuara keras. "Ya?" Jawabku polos "Jadi jawabannya?" Teriak Mr.Gandle "S-Styles!" Jawabku. Apa yang aku katakan? Styles? Nama belakang pria keriting itu? Oh my god Valery kau ceroboh sekali! "Jawabanmu benar, Saya kira kau tidak memerhatikan". Syukurlah!
-
Saatnya pulang! Aku menunggu supirku yang biasanya menjemputku di tempat ini.
Tapi tiba tiba ada mobil Range Rover menghampiriku. "hey" sapa si pemilik mobil! Dia Harry. "Ayo naik!" Ajaknya lagi."Maaf, aku menunggu supirku. Memangnya kau supirku?" Ledekku. "Hmmm sepertinya iya, cepat naik!" Dia menjawab hinaanku. "Lihat? Ini sudah sepi, kau mau ada seseorang menculikmu? Huh?" Dia tetap memaksaku dan dengan berat hati, "Berat Hati" aku masuk ke mobilnya. Dan dia melajukannya.
"Kau mau kemana? Ini bukan arah rumahku!" Aku memelototinya.
----------------------
Hai! Penasaran gak Valery sama Harry mau kemana?NEXT CHAPTER YA JAWABANNYA!
Don't forget to Vomments!
Thank you! xx
-Halery
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate My Life
FanfictionValery Smith, Gadis kecil yang membenci ayahnya, Bryan Smith. Hidup tanpa kasih sayang seorang ibu membuatnya tumbuh menjadi gadis yang emosional, nakal, dan di benci. Ibunya meninggal setelah 1 bulan setelah dia lahir. Rasa penasaran datang. Apa...