Ini adalah masalah percintaanku yang sangat miris. Pertama, selama 2 tahun ini aku tidak punya pacar alias jomblo. Teman-teman ku bilang aku itu jomblo bulukan. Terserah mereka mau bilang apa.
Kalian pasti bertanya kenapa aku bisa jomblo selama itu.
Jadi begini, sejak kelas 5 SD aku sudah punya pacar. Katakanlah itu cinta monyet karena pada saat itu aku gak tau pacaran itu seperti apa. Saat kelas 6 dan sangat sibuk dengan segala persiapan UASBN aku memutuskan hubungan dengan Agung. Ok, aku lupa menceritakan bahwa pacar pertamaku bernama Agung. Dia termasuk cowo ganteng, putih, tajir disekolahnya karena pada saat itu kita beda SD. Awalnya, Agung gamau kita putus dan akhirnya aku bilang
"Nanti setelah masuk SMP kita bakal balikan lagi"
Jeng-jeng.
Masuk SMP Agung menagih janji busuk itu saat aku sudah jadian dengan Rizal. Saat itu aku pura-pura tidak pernah berjanji seperti itu
sampai akhirnya Agung tau aku punya pacar.
Aku dan Rizal hanya pacaran 2 bulan.
Harus kalian tau, diantara mantan-mantanku, hanya Agung dan Rizal yang aku sayang. Setelah putus dengan Rizal aku pacaran dengan berbagai macam pria dan tidak berkesan. Dan saat masuk SMA sampai sekarang ini aku Jomblo.
Aku Humaira. Sekarang aku kelas 11 di sebuah SMK. Jangan tanya apa jurusanku karena itu tidak penting atau nanti seiring berjalannya cerita busuk ini kau pasti tahu apa jurusanku.
Sudah 2 tahun ini aku memang jomblo. Aku dekat dengan banyak pria tapi tidak pernah sampai jadian. Hanya sebatas datang, memberi harapan, lalu pergi. Selalu begitu seterusnya. Sebenarnya aku tidak ingin terus begini tapi apadaya mungkin tuhan tidak mengijinkan untuk berpacaran.
Sekarang aku sedang berada di Masjid sekolah. Seperti biasa, pada hari jum'at akan diadakan acara kerohanian. Aku duduk dibagian tengah Aula ini bersama teman-teman sekelasku. Aku memasang earphone ke telingaku, memutar playlist musik di ponselku dengan keras. Toh tidak akan ada yang tau kan? Kecuali teman-temanku tentunya.
Aku mengecek semua sosial media yang kupunya padahal tidak ada notification. Maklumlah kan jomblo.
Aku membuka line-ku berisi notif dari getrich, lalu aku membuka BBM ku dan hanya Broadcast Message yang kudapat. Buka Facebook sepi. Buka twitter apalagi. Sampai akhirnya aku menyimpan ponsel ku dan mulai memperhatikan pemateri hari ini.
Yang kulihat ini tidak seperti biasanya. Karena, pemateri tiap minggu itu selalu guru, tapi sekarang? Dia adalah seorang murid yang ku tebak pasti dia kelas 11 sama denganku. Aku melepas earphone ku dan memperhatikan si pemateri itu. Aku tidak pernah melihatnya, atau mungkin aku tidak pernah memperhatikan sekelilingku? Ah entahlah. Tapi fokus ku sekarang hanyalah pada si pemateri itu. Dia manis, tinggi, dan suaranya sangat tegas. Dia terlihat gugup dan banyak salah saat memberikan materi tapi menurutku itu pemandangan yang sangat lucu. Saat ia mencoba menghibur dengan sedikit candaannya, yang ku tau mereka yang mendengarkan hanya tertawa garing, tidak tulus sepertiku sampai akhirnya Vio teman sekelasku menyenggol bahuku.
"Apa?" Kataku
"Tumben fokus banget sama yang ngasih materi" jawab Vio.
"Pematerinya ganteng sih" Cetusku sekenanya.
"Abiyu? Yang kamu maksud itu Abiyu?" Tanya Vio tak percaya.
Aku mengangguk mantap "Dia kelas apa?"
"11 Pariwisata 2"
"HAH? Yang kelasnya samping kelas kita? Kok aku gak nyadar ya"
Vio hanya mengedikan bahunya.
Aku tidak percaya. Bagaimana bisa si pemateri itu kelasnya disamping kelasku tapi aku tidak menyadarinya? Aku tidak tahu. Tapi dengan kenyataan itu, aku akan lebih gampang mengenalinya, melihatnya setiap hari, dan jadi secret admirernya dengan mudah.
***
Di depan setiap kelas ada tembokan yang sengaja dibuat persegi panjang untuk tempat duduk. Aku dan teman-teman kelasku biasanya menduduki tembokan yang ada persis didepan kelasku.
Aku melihat ke kelas sebelah dimana kelas Abiyu berada. tapi dia tidak ada. Sepertinya dia masih beraddimesjid.
"Nyari siapa sih ra?" Tanya Axel yang sedari tadi duduk disampingku.
Aku berbisik memyebutkan nama Abiyu dan lansung disuguhi teriakan dari Alex "Anjir lo suka sama Abiyu?"
"Pelan-pelan bangke nanti orangnya denger" kataku sepelan mungkin.
"Jadi bener lo suka sama Abiyu? Lo mau tau masalalu dia gak?" sekarang Alex berbicara padaku dengan mengurangi volume bicaranya.
"Apa?"
"Sebelum masuk kesini dia itu bajingan. Terus dia masuk anggota rohis dan tobat"
"Masalalu biarlah masalalu jangan kau ungkit jangan tinggalkan aku" kataku sambil menyanyikan sepenggal lagu inul dan masuk kedalam kelas meninggalkan Alex sendirian.
"Humaira!!" Alex berteriak dari luar kelas, aku langsung keluar kelas.
"Ape?" Jawabku dan terlihatlah disana Alex sedang bersama Abiyu.
"Tadi katanya lo nanyain pemateri tadi namanya siapa. Sekarang kenalan nih mumpung ada orangnya"
Alex memang selalu menyebalkan. Aku langsung salah tingkah begitupun dengan Abiyu, ah tidak mungkin Abiyu risih.
Belum sempat aku berkenalan secara resmi dengan Abiyu. Dia sudah pamitan pada Alex. Ya hanya pada Alex tidak kepadaku. Abiyu pergi ke kelasnya meninggalkan aku dan Alex.
"Kelamaan mikir sih lo" Cetus Alex.
"Ah itu emang dianya aja yang gamau kenalan sama gue. Sejelek itukah gue lex sampe orang kayak dia aja gamau kenalan sama gue?" Tanyaku memelas.
"Ga lo cantik ko"
"Sepik"
"HAHAHA emang lu jelek. Baru nyadar?"
"Lo mah gitu"
"Pusing gue debat sama cewe gapernah bener. Salah mulu" Lalu Alex masuk ke kelas dan aku menyusulnya.
***
Pulang sekolah, aku melewati masjid karena kelasku memang dekat dengan masjid. Aku tidak sengaja melihat kearah masjid dan melihat Abiyu ada disana. Dia sedang menunggu waktu Jum'at datang.
Ya Alloh. Sisain satu lelaki yang Sholeh kayak Abiyu. Kalo bisa Abiyu aja ya.Saat aku mengatakan kata itu dalam hati, tak sengaja mataku dengan mata Abiyu bertemu. Aku langsung mengalihkan pandangan keponselku. Pura-pura sibuk dengan ponselku.
Dari belakang ada yang menepuk bahuku. Ternyata itu Lea teman sekelasku.
"Cie yang liatin gebetan baru" Kata Lea tiba-tiba.
"Kok tau sih?" Tanyaku.
"Sekelas udah tau kali. Kamu nyerita ke Alex itu sambil teriak-teriak ya siapa yang tau coba?"
Kita tertawa.
"Hahaha. Susah loh nyimpen rahasia. Pengennya semua orang tau aja biar gaada yang nikung" Cetusku sekenanya.
Lalu aku pulang bersama Lea.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scaifeanna
Roman pour AdolescentsCerita ini tentang Abiyu dan Humaira dan sederet masalah cinta pada masa SMA. Percayalah, cerita ini bukan seperti cerita cinta biasanya. Ini tentang pengorbanan memperjuangkan cinta seseorang yang tak pernah dimiliki namun akhirnya harus dengan rel...