Prolog

11 4 0
                                    

Benda kecil berwarna cokelat itu lepas dari sarangnya bergerak amat cepat menembus kaca, suara yang ditimbulkan membuat sepasang suami isteri itu terbangun dari tidur pulasnya.

Mereka saling tatap dan bingung apa yang terjadi sebenarnya. Melihat kondisi kaca kamar mereka yang berlubang spontan saja mereka tiarap.

Air mata menetes dari mata isterinya, melihat itupun sang suami berangsur memeluk agar istrinya jauh lebih tenang.

"Pergilah dengan hati-hati ke kamar anak kita, bawa dia pergi menjauh dari sini, ini sama sekali tidak aman," pintanya sambil menatap istrinya penuh harap.

"B-bagaimana denganmu?" tukasnya ragu.

"Aku akan baik-baik saja bila kalian baik-baik saja."

Wanita itu berlari dengan mengendap-endap, menuju kamar anaknya yang berjarak sekitar tiga meter dari kamarnya.

Napas lega keluar dari hidung wanita itu saat melihat anaknya masih tertidur, dia pun bergegas menggendong sang anak kemudian melihat sekeliling untuk memastikan keadaan. Saat yakin keadaan aman dia berlari sambil menggendong anaknya.

Malam penuh bintang menerangi seorang ibu dan anak yang tengah berlari itu, ruang-ruang yang tercipta antara pohon-pohon seakan menjadi pelindung mereka.

Di balik semak belukar yang tentunya menyeramkan itulah mereka bersembunyi, wajah wanita itu tak lepas dari penantian berharap sang suami baik-baik saja dan segera menyusul.

-----

Bagaimana prolognya? Apakah seru? Tunggu sampai saya post Bab 1 ya!

Jangan lupa folow dan vote! Vote itu gratis 🙌

EngineeringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang