Chapter 2 - First Day as Your Wife

6 2 0
                                    

Melewati hari dengan orang yang mencintaimu adalah hal yang membahagiakan - Hansel Alteza

Arleta membuka matanya setelah merasakan sinar matahari mengenai wajahnya lalu tersenyum. Bagaimana hari pertama sebagai seorang istri? bahagia? pasti. Terbangun dengan melihat orang yang kamu cintai berbaring. Dia mendekatkan badannya sambil menggoyangkan badan Hansel,suaminya.

"Han,it's already 6 o'clock now,kamu ga ke kantor?" mendengar suara Arleta,Hansel dengan spontan memeluk tubuh mungil Arleta

"Kita baru menikah,kenapa aku disuruh kerja hmm?" tanya Hansel dengan suara seraknya

"Kalau kamu ga kerja kita makan apa dong?" Arleta tertawa sambil menyadari kebodohannya biasanya pasangan suami istri yang baru menikah akan menghabiskan waktu untuk berbulan madu tapi yang dia lakukan adalah menyuruh suaminya untuk bekerja.

"Bagaimana kalau kita bulan madu dibali?" Arleta mengangguk senang lalu membalas pelukkan Hansel kemudian menjauhkan badannya dari badan Hansel

"Ini hari pertama aku sebagai istri jadi aku gamau cuma males-malesan ditempat tidur kayak gini,aku bikinin kamu sarapan ya"

Tanpa menunggu jawaban suami Arleta segera keluar kamar menuruni anak tangga dan berjalan kedapur namun dia kaget karena didapur terdapat bunda,ayahnya dan mertuanya

"Kamu udah bangun sayang?" tegur mertuanya,ibunda Hansel yaitu Christy Maharani

"Bunda kok bunda kesini kan aku mau masakkin hansel makanan"

"Udah gapapa kamukan pasutri baru pasti belum terbiasa"

"Iya,bunda juga yang sebenarnya ngeidein ini" ujar bunda Arleta,Alma Anggraeni

"Huh bunda ada-ada saja" ujar Arleta sambil cemberut disusul Hansel yang sudah turun

"Ayo nak hansel kita makan bersama"

Keluarga bahagia itu pun makan bersama diiringi dengan canda tawa

"Oh ya bagaimana keadaan perusahaan K'teez Company?" tanya ayah Arleta,Sean Angelo

"Perkembangan perusahaan baik yah saat ini kita akan merger dengan perusahaan K&A Company"

"Untuk saat ini jangan terlalu memikirkan perusahaan,lebih baik kalian bulan madu supaya kita bisa dapat cucu" ujar bunda Hansel

Arleta tersipu malu sambil melirik Hansel yang tersenyum sambil meanggukan kepala kepada ayah mertuanya.

Selesai makan orang tua dan mertua Arleta pulang kerumah masing-masing meninggalkan Arleta yang membersihkan piring,sedang asik membersihkan piring tiba-tiba sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang

Hansel memeluk Arleta erat mencium aroma tubuh istrinya yang membuatnya candu

"Hansel apa yang kamu lakukan?"

"Memeluk istriku,apa tidak boleh?"

Arleta tertawa "Kamu memelukku disaat tidak tepat" lalu Hansel mendekati mulutnya ke telinga Arleta "Lalu dimana saat yang tepat? Apa saat kita dikamar?"

Arleta berbalik badan lalu menyiramkan sedikit air ke tubuh Hansel dan Hansel membalas menyiramkan air ke tubuh Arleta yang membuat mereka berdua seperti anak kecil yang sedang bermain air.

Melihat Arleta yang semakin gencar menyiraminya Hansel mencengkram pelan kedua tangan lalu mendekatkan wajahnya ke Arleta dan mengecup bibirnya

"I love you my wife" ujar Hansel lalu berlari kekamar untuk membersihkan dirinya meninggalkan Arleta yang tersenyum untuk kesekian kalinya hari ini.

***********************
Setelah mencuci piring,Arleta melanjutkan tugasnya sebagai istri dihari pertama,Dia membersihkan rumah dan kamar lalu sekarang berakhir dengan merapikan ruang kerja milik suaminya.

Dia membuka laci lemari lalu menemukan sebuah album foto,dengan segara dia mengambil lalu membukanya dan lagi-lagi dia tersenyum karena itu adalah album yang berisikan foto mulai saat dia pertama kali bertemu dengan Hansel.

Dia membuka lembar album selanjutnya lalu melihat sebuah foto wanita berambut panjang pirang dengan kelopak mata coklat tersenyum manis

"Cantik" ujar Arleta.Dia memikirkan siapa wanita yang ada dialbum suaminya? Terlihat cantik bahkan dia merasa wanita itu lebih cantik darinya.

"Baby? kamu dimana?" suara teriakkan membuyarkan pikiran Arleta. "Aku disini,diruang kerja kamu" Hansel mengikuti letak suara berasal dan melihat Arleta sedang memegang sebuah album foto

"Apa yang kamu lakukan baby?"

"Aku sedang membereskan ruang kerjamu dan menemukan album ini" ujar Arleta tersenyum senang sambil menunjuk album tersebut "Aku gatau kalau selama ini kamu nyimpen foto-foto kita selama ini Han"

"Tentu aku menyimpannya,cukup banyak kenangan yang aku lewatin sama kamu sampai akhirnya aku bisa jadi suami kamu" ujar Hansel gemas sambil mencubit pelan hidung Arleta lalu dengan cemberut Arleta menepis tangan Hansel lembut

"Oh ya ada yang ingin aku tanyakan,waktu aku buka album ini aku melihat foto seorang wanita.Kalau aku boleh tahu siapa dia?" Arleta dengan lembut bertanya karena selama dia kenal dengan Hansel dia mengetahui semua teman dan wujud rupa teman Hansel kecuali wanita yang difoto itu

Hansel mengambil album foto tersebut dan menyuruh Arleta untuk menunjukkan fotonya,Hansel tertegun sejenak melihat foto tersebut

"Dia teman wanitaku saat SMA,tapi dia meninggal karena bunuh diri" Arleta terkejut mendengar pernyataan Hansel

"Aku turut berduka cita,kenapa dia bisa melakukan itu?"

Hansel mengenggam tangan Arleta lalu berkata lembut "Aku tidak bisa menceritakannya,maafkan aku bukan karena aku tidak mempercayaimu sebagai istriku tapi menurutku ini adalah salah satu cerita menyedihkan dihidupku yang tidak akan pernah kubuka lagi" Arleta mengangguk mendengar penjelasan Hansel lalu memeluk Hansel

"It's okay,aku ngerti itu pasti berat buat kamu untuk cerita sama aku"

Hansel membalas erat pelukkan Arleta "Kamu gak marahkan?" Arleta menggelengkan kepalanya didalam pelukan Hansel

"Gimana aku bisa marah? kalau kamu tahu aku udah mencintai kamu sedalam itu Hansel" ujar Arleta lembut diikuti dengan kecupan lembut Hansel dikepalanya.

"Bagaimana kalau hari ini kita jalan-jalan? sekalian membeli tiket untuk bulan madu kita?"

"Yaudah yuk kita siap-siap dulu" Hansel melepaskan pelukan Arleta dan menariknya keluar dari ruang kerja

flashback

Tiga anak muda dengan dua lelaki dan satu perempuan sedang duduk berjejer dengan sang wanita ditengah dah dua lelaki disamping kiri dan kanannya

"Apakah kalian senang berteman dengan aku?" Ujar sang wanita,mendengar hal itu kedua lelaki tersebut mengangguk

"Kenapa tiba-tiba menanyakan hal seperti itu?" ujar lelaki pertama

"Gapapa aku cuma sedang memikirkan gimana kehidupanku kalau gaada kalian,kayaknya kesepian bakalan jadi makanan setiap hari aku selain nasi deh" sang wanita mengaitkan erat lengannya ke lengan dua lelaki yang ada disampingnya

"Kalian tahukan gimana aku selalu diabaikan orang tua aku yang selalu dan selalu bekerja,sebenarnya yang mereka butuhin itu tentang uang aja atau anak juga sih?" kedua pria tersebut mengangguk sambil tersenyum mendengar ucapan sang wanita

"Jangan pernah tinggalin aku ya?"

"Never,we will be friends forever" ujar lelaki kedua

Lalu mereka bertiga berpelukkan tanpa mengetahui bahwa mereka merencanakan sebuah hubungan pertemanan yang akan bertahan selamanya namun pada akhirnya semesta berkata tidak,lagipula mana ada pertemanan antara lelaki dan perempuan tanpa melibatkan perasaan?

MeYou and The MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang