TW:2000+ WORD (Alias aku lagi semangat nulis. semoga ga bosen)
"ya, mari kita jelaskan peraturannya..........", Teh uyong ngomong sambil nyimpen tangannya di belakang, jalan ala ala agen rahasia gitu. diikutin Aa Jimin, bang oyong dan dehyuck.
"kita bakal ngadain sidang paripurna, untuk yang terhormat Jimin prasati. Nah, sebelum sidang di mulai, kita akan mengadakan suatu permainan. skor anda di permainan ini mempengaruhi perjalan permainan ini, dan nasib anda nanti". Teh uyong ngejelasin panjang lebar, Bang oyong sama dehyuck cuma ngangguk ngangguk aja kaya hiasan mobil yang bentuknya anjing. Sedangkan Aa Jimin?, dia melongo ga percaya. ini mah memang bener bener keluarga junandra kagak ada yang bener.
"nggg-ngoghey". Kata Aa Jimin ngikutin gayanya Nurul yang orang bojong gede. "Nah, kalau main permainan harus tau peraturannya kan?, untuk peraturan yang lebih jelas akan dijelaskan oleh yang terhormat ananda Doyoung, Kembaran saya. Dan juga ananda Donghyuck, adik saya". Kata Teh uyong sambil mundur pelan pelan. Bang oyong sama dehyuck yang tadinya ada di belakang aa jimin langsung aja pindah posisi jadi sebelah-sebelahan sama bang jimin. dan teh uyong dibelakang bang jimin.
"Jadi, nama game nya 'take me out' tapi versi keluarga junandra. ini adalah salah satu tradisi khas kami ber-4, jika salah satu dari kami memiliki pasangan, maka yang lainnya harus melakukan tradisi ini". Kata bang oyong.
"untuk Jimin yang terhormat, saya harap anda bersyukur. Karna game 'take me out' ini pertamakali ditetapkan pada ANDA. tolong ditekankan untuk 'BERSYUUR'. karna kami bertiga tidak mengajak anda melakukan 'hungger game' seperti mantan teteh kamI". Tambah dehyuck atau haechan. sekarang giliran kepala teh uyong yang manggut manggut.
"oke, mari saya jelaskan secara rinci tentang game 'take me out' yang akan kita laksanakan. seperti namanya, Take me out, anda harus bersedia membelikan atau melakukan apapun yang kami suruh hari ini. dan, akan ada skor yang anda peroleh. skor terkini akan diberitahukan ananda Haechan di akhir penjelasan saya, jika anda penasaran akan skor anda, silahkan hubungi ananda haechan, karna beliau yang mengurus skor", kata bang oyong. abis itu si abang diem dulu bentar. tarik nafas, tahan...jangan dibuang, mubazir.g. Bercanda mubazir.
"Okey, peraturannya anda harus menuruti kami selama hari ini, dilarang mengupload media sosial, dan dilarang 'BERKABAR DENGAN TEH UGI, DILARANG BERKIRIM PESAN, DAN DILARANG MENELEPON TEH UGI',JUGA TEH WENDY, JUGA AA AGUS YANG WAKTU ITU, Intinya ini tradisi yang suci dan ciri khas keluarga kami, jadi harus dijaga sebaik mungkin.", Kata bang oyong mantap.
"Nah, untuk penghitungan skor akan saya serakhkan kepada ananda haechan". Kata bang oyong sambil ngos-ngosan. capek ngomong. "Nah, update skor anda terkini adalah -10, atau 0,01. peraturannya sudah dijelaskan. akan saya jelaskan lebih rinci. jika anda membelikan kami makanan dari harga 0 rupiah sampai 100.000 rupiah, anda kami beri poin 5. jika anda membelikan kami makanan dari harga 100.000 rupiah sampai 500.000 rupiah, anda dapat poin 10. jika anda memberi kami makanan dari harga 500.000 rupiah sampai 1.000.000 anda mendapatkan poin 15. jika anda memberikan kami makanan dari 1.000.000 keatas anda akan mendapatkan poin tertinggi, yaitu 20. ini berlaku pada pakaian, sepatu, mainan, atau apapun yang kita inginkan". Kata dehyuck sambil nge rap.
"DAN, JUMLAH INI UNTUK MASING MASING DARI KAMI. SAYA,DONGHYUCK, DOYOUNG DAN SOOYOUNG, KAKA KEMBAR SAYA, bisa dipahami?". Kata dehyuck lagi. "b-bisa". Bang jimin cengo di tempat. RIP dompetnya, ATM nya, dan semua financialnya. tapi gapapalah demi bikin calon adik ipar bahagia.
'susah juga pacaran sama sultan, adek adek nya lagi. spechless gua'. ini bang Jimin misuh misuh didalem ati pas si echan nerangin peraturan yang ketat kaya prokotol kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA JUNANDRA | on revisi
FanfictionIni ceritanya mamih irene sama papih suho punya 4 anak cem seulgi, doyoung, sooyoung ama donghyuck. kira-kira se-hectic apa ya? yu ikutin kisah keluarga Junandra!!! CW//beberapa kata kasar dan kata non-baku.