Eagle Eye [Revisi]

619 104 26
                                    

Malam yang sama kelompok pria itu mendiskusikan lagi mengenai rencana mereka yang semua gagal. Banyak pendapat spekulasi yang berdatangan dari tiap orang mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Isi ruangan yang semula tenang menjadi ribut karena perdebatan mereka-saling menyalahkan satu sama lain. Tidak mengherankan, ini adalah kegagalan pertama. Semua orang pasti sangat kesal mengetahui hal itu, bahkan kalau dipaksa untuk jujur Sangyeon pun sebenarnya frustasi.

"Tolong tenanglah dan jangan berisik!" kata Sangyeon membuat mereka terdiam. Nampak pria itu sangat kesal. "Tidak ada gunanya saling menyalahkan, semuanya sudah terjadi."

Kevin terdiam ketika mendengar perkataan Sangyeon barusan. Tidak seperti yang lain, yang hanya bisa bicara dan saling menunjuk satu sama lain, Kevin malah terpaku dengan pemikirannya sendiri. Dia berusaha netral dan menggali masalah yang terjadi dengan membuka beberapa perangkat dan rekaman cctv di laptop.

"Kita semua sudah melakukan rencana dengan baik, jadi kupikir kita tak perlu mempermasalahkan ini." Kevin mengetikan kata sandi ke laptopnya kemudian mencari sebuah petunjuk. "Yap benar dugaanku sepertinya."

"Apa maksudmu?" Sangyeon mulai larut dalam ucapan Kevin, rasa ingin taunya membesar.

"Yah, tidak ada yang salah sebenarnya. Semua orang melakukan pekerjaan dengan baik. Hanya saja, tanpa kita sadari rencana kita diketahui cepat oleh orang lain." Ucap Kevin sambil terus mengutak-ngatik laptopnya.

"Para gadis detektif itu bukan?" Tanya Younghoon.

"Ya." Jawab Kevin, "lihat." Kevin memperlihatkan sebuah gambar penyadap pada semua orang. "Mereka mengetahui semuanya karena benda ini. Tadi kupikir dengan aku menggelabui beberapa cctv akan memuluskan rencana, namun aku salah. Nyatanya mereka merencanakan sesuatu yang sangat baik, mereka tau kalau cctv akan diambil alih atau bahkan dimatikan, dan itulah mengapa..." Kevin menjeda kalimatnya, "mereka memasang beberapa kamera tersembunyi dan penyadap di beberapa tempat penting. Rencana kita terbongkar saat itu."

Semua kini fokus dengan Kevin yang bicara.

"Apakah sensor kita tidak bisa mendeteksi benda-benda itu?" Tanya Chanhee.

"Entahlah." Jawab Haknyeon, "tapi memang sepertinya benda-benda ini tidak bisa di deteksi oleh mesin manapun."

"Sangat tidak terduga sekali." Komentar Hyunjae.

"Aku juga tak menyangka para detektif itu adalah wanita." Ungkap Younghoon, "Tapi kemungkinan besar mereka bisa saja menyewa kelompok ilegal agar tidak cepat diketahui publik."

"Aku masih berfikir sebenarnya siapa mereka ini." Sunwoo menengadah-dia menatap langit-langit ruangan.

"Dari data yang kukumpulkan dari kacamata yang dipakai Eric tadi, beberapa tamu terdeteksi masuk diam-diam-mereka tidak terdaftar dalam daftar tamu, dan mungkin saja mereka semua memang orang suruhan itu." Kevin mengandai-andai.

"Bagaimana mereka bisa masuk?" Tanya Sangyeon.

"Hanya ada satu yang dicurigai saat ini," tambah Kevin sambil mengetikan sesuatu di laptopnya. "Han Seungwoo adalah dalang dari kelompok wanita itu."

"Han Seungwoo?" Changmin sempat bingung, "bukankah dia Badan Intelegent Rahasia Negara? Atau presepsiku salah soal ini?"

"Tepat sekali." Kata Kevin.

"Izone?" Chanhee yang ikut membantu menggali informasi tiba-tiba bersuara.

"Yup betul, aku baru tersadar kalau Izone adalah kelompok mata-mata yang dilatih oleh Han Seungwoo-kepala Badan Intelegent Rahasia Negara." Jawab Haknyeon. "Umur mereka sebagian besar masih sangat muda, mereka masih sekolah."

GAMES ON!🎯  [REVISI]Where stories live. Discover now