1. pathetic school

715 60 2
                                    

Sadendra markarayyan bimasena. Pria tinggi dengan segala julukan yang beragam. Dengan visual-nya, Marka dapat membuat kalangan wanita menjadi terpesona. Tak aneh jika banyak wanita dari sekolah maupun luar sekolah yang melihatnya dengan tatapan berbinar

"Masih berani Dateng ke-sekolah?"

Meski memiliki rupa yang menawan, Marka adalah seorang penindas. Entah pria ataupun wanita dia akan tetap melakukannya, korbannya tak dapat berbuat apa-apa selain menangis. Karena Marka adalah anak dari pemilik sekolah, sedikit melawan maka bayarannya adalah dikeluarkan

"Kalo ditanya tuh jawab, jangan diem aja"

Namun tetap sama, wanita itu tetap pada pendiriannya, diam sembari menunduk. Samar-samar, Marka melihat mata wanita itu yang sudah berlinang air mata

Marka berdecih, menatap malas wanita itu yang kini sudah menatap dirinya. Seolah tak memperdulikan resiko, wanita itu menampar wajah Marka dengan segala rasa amarah

Hening sejenak, setelah itu sang wanita berbicara,
"Gara-gara lo, gue sama Lucas putus. LO BILANG APA KE DIA?"

"Gue bilang kejujuran kok kalo lo main sama om-om diclub, bahkan gue kasih liat videonya. Udah jelaskan? Tapi kenapa lo nampar gue?"

Marka berjalan mendekat. Wajahnya terlihat tenang, namun tidak dengan perlakuannya setelah ini

Dia menyeret wanita itu, diiringi dengan tawaan teman-temannya yang meledek sang wanita agar semakin ketakutan. Lalu Marka mendudukkan wanita itu dikursi yang tersedia, mencengkeram bahunya kuat-kuat sehingga membuat wanita itu meringis

Sebut saja Natha

Marka mengangkat lengannya, bersiap-siap untuk menampar Natha. Namun harus terhenti karena teriakkan seseorang yang menggema

"CUKUP"

"Orang yang paling berkuasa aja gak mau lawan wanita, sedangkan kamu? Kamu yang kelihatannya lemah malah dengan beraninya mau nampar wanita"

"Lo siapanya gue? Kita gak saling kenal, tapi lo sok-sokan nasehatin gue"-Marka

Marka menatap tajam seseorang yang berada dihadapannya, tangannya memutih akibat kepalan kuat yang dirinya buat. Marka menandai orang itu yang sudah pergi membawa Natha

Baginya, seseorang yang melawannya harus segera dihukum. Tak peduli jika seseorang itu adalah wanita. Yang terpenting hanyalah satu, membalas perbuatannya seratus kali lipat

Marka menyeringai kala tahu jika seseorang tadi adalah wanita yang akan bersekolah disekolah miliknya dengan modal beasiswa

"Lo yang bakal keliatan lemah, bodoh"




.     .     .



Kanina melangkahkan kakinya masuk kedalam area sekolah yang terkesan besar. Menatap para siswa dan siswi yang berdatangan dengan membawa mobil mewahnya. Dia sedikit terkekeh sembari menatap Natha yang tengah melambaikan tangannya agar Karina tahu keberadaannya

Disaat yang bersamaan, ada sekumpulan laki-laki yang tengah tertawa keras sembari meminum sekaleng minuman bersoda. Entah apa yang mereka fikirkan sampai harus meminum itu dipagi hari

"Lo beneran mau jadiin dia target? Keliatannya aja lemah banget" ucap temannya, Hendery kaivan dierja

"Kayak gatau gue aja, gue kan emang mau jadiin orang lemah sebagai target" Marka tertawa, matanya masih terpaku pada wanita yang dimaksud tadi. Siapa lagi kalau bukan Kanina?

"Fikirin rencananya mah nanti aja sa, bel udah bunyi nih" sahut salah satu temannya lagi, Saputra vero abimanyu

Marka mengangguk atas penurutan Vero, setelah itu memasuki kelas dengan posisi tangan yang dimasukkan kedalam kantung celana. Inilah yang akan selalu dia lakukan jika bertemu dengan murid lain.

Guru datang, memberi soal kepada muridnya setelah itu pergi keluar kelas bersamaan dengan pria berkacamata yang maju kedepan kelas dengan sikap tegap,
"Hari ini kita hanya diberikan soal yang diambil dari pembelajaran kemarin karena para guru ada rapat mendadak"

Satu kelas bersorak gembira. Terkecuali dengan Marka yang berjalan keluar kelas setelah selesai mengerjakan soal yang diberikan tadi

Matanya tak sengaja melihat wanita yang sedang membawa setumpuk buku. Dengan ide jahil, Marka menyenggol wanita tersebut sehingga membuat buku-buku yang dipegang menjadi berjatuhan

Wanita itu menoleh kearah Marka. Marka menatapnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa

"Kanina saferina . ." Gumam Marka membaca nama yang tertera pada baju wanita itu

"Murid baru ya? Seneng-seneng ya disini. Hahaha" Marka pergi. Sedangkan Kanina merapihkan buku-buku yang berjatuhan, menghela nafas panjang lalu berjalan kearah perpustakaan

Kanina menyusun buku-buku itu, tak sengaja melihat seseorang yang kondisinya sudah berantakan. Kanina segera menghampiri. Betapa terkejutnya dia saat tahu jika seseorang itu adalah Natha, Kynatha chalya aswangga teman barunya

Dia segera membantu Natha

"Kamu kenapa?"

Tak ada jawaban. Yang ternyata Natha sudah tidak sadarkan diri, diiringi dengan hidung yang tengah mengeluarkan darah cukup banyak. Dengan cepat, Kanina menggendongnya walau sedikit terhuyung kesamping

Dan disinilah, awal dimana penderitaan itu terjadi.




.     .     .




Dan ya, mau kenalin dulu,
Marklee as Sadendra markarayyan bimasena
Karina as Kanina saferina
Giselle aespa as Kynatha chalya aswangga
Lucas as Rafardhan lucas ariwibawa
Hendery as Hendery kaivan dierja
Xiaojun as Saputra vero abimanyu

aku abis ganti beberapa nama pemerannya, kalau ada bagian-bagian chapter yang belum keubah atau masih make nama pemeran yang sebelumnya tolong ditegur yaa

Jika ada kesamaan nama tokoh atau apapun tolong dimaafkan ya, karena ini terjadi atas dasar ketidak sengajaan.

Dan selamat datang dicerita gak jelas ini

BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang