Kanina kembali masuk sekolah walau dalam keadaan yang tidak baik. Badannya terasa sangat pegal-pegal akibat suatu insiden. Bukan dengan insiden Marka kemarin sore, melainkan dengan insiden dirinya yang dipukuli oleh ayah tirinya
Luka goresan terdapat pada pergelangan tangannya. Dia hanya menutupinya dengan Hoodie, bertingkah seolah-olah sedang merasa tak enak badan agar sahabatnya, Natha dan Alvian tidak terlalu merasa khawatir dengannya
Kanina melihat Marka yang tengah berjalan kearahnya, mengingat kejadian kemarin membuatnya ingin menjauhi Marka. Namun Marka, tak akan membiarkan itu terjadi
Marka menggenggam erat pergelangan tangan Kanina yang saat itu sedang menghindar
Rekam-rekam, pake hape lo ya, gw lupa bawa
Eh liat kelapangan cepet!
Wah pegang-pegang, nanti dia marah kan bahaya
Kanina menelan ludah kasar, raut wajahnya terlihat ketakutan. Bahkan badannya sudah bergetar dan mengeluarkan keringat dingin. Dia merasa dalam bahaya, ancaman Marka bukanlah suatu hal yang pantas untuk dibercandakan
"Kakak mau apa?!"
Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Kanina. Marka hanya terkekeh, melihat mata Kanina yang sudah memperlihatkan bulir bening yang menetes
Marka terus maju, tak memperdulikan keadaan yang tengah menatapnya
Bruk
Kanina terjatuh kebelakang, punggungnya terbentur ketanah. Sebisa mungkin dia tidak teriak, karena hal itu bisa membuat Marka semakin gencar untuk melukainya
Marka menuangkan beberapa botol air mineral ketubuh Kanina. Merasa tak puas, dia menendang Kanina secara membabi buta, tak peduli jika Kanina akan mendapatkan luka lebam di seluruh tubuhnya
"LEPASIN GW SIALAN, GW MAU NYELAMATIN KANINA!"-Alvian
Lagi-lagi nasib baik tak berpihak pada Kanina, sebab kedua sahabatnya tengah dihalangi oleh beberapa teman Marka. Sudah melawan, namun yang menghalangi adalah Lucas dan Vero, sehingga membuat sahabat-sahabatnya kesulitan untuk membantunya
Marka terus menendangnya
Bahkan ketika Kanina sudah meminta maaf yang jelas-jelas bukanlah salahnya
"Maaf, maafkan aku . . "
Marka seakan menulikan pendengarannya, dia tetap menendang Kanina. Walaupun Kanina, sudah kehilangan kesadarannya setelah mengatakan permintaan maaf kepada Marka
Marka senang
Senang ketika Kanina menangis
Senang ketika Kanina sedang dalam masalah
Dan akan marah, ketika Kanina tertawa dengan menampilkan wajah bersinarnya.
Marka membencinya sejak dulu, sejak smp, hingga sekarang. Menurutnya, Kanina adalah sesosok iblis dengan rupa manusia, yang tanpa disengaja telah membunuh ibunya
Mungkin Kanina lupa, namun Mahesa akan selalu mengingatnya. Mengingat dimana ibunya, memberikan seluruh kehidupannya kepada Kanina yang saat itu juga dalam kondisi kritis seperti ibunya
Korban tabrak lari,
Kanina adalah korban tabrak lari, lalu ibu Marka menolongnya walau hanya terkena luka cukup ringan, dan memberikan jantung miliknya untuk Kanina. Demi Kanina.
. . .
Kanina berlari menuju minimarket dengan langkah tergesa-gesa, nafasnya tak beraturan, namun dia tidak mau membiarkan nafasnya normal kembali dalam keadaan yang buruk
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullying
Teen Fiction信息 ──── ini kisah Kanina, yang disetiap harinya akan selalu terdapat kesedihan. Start : [01-03-2021] End : -